Budidaya tanaman menggunakan metode hidroponik menjadi salah satu alternatif bercocok tanam, khususnya pada masyarakat di perkotaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman hidroponik adalah penggunaan nutrisi yang berkaitan dengan besar EC (Electro Conductivity) dan pH. Kadar nutrisi yang diberikan pada tanaman akan mempengaruhi ukuran tanaman, dan kualitas EC akan mempengaruhi kualitas tanaman yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai EC POC (Pupuk Organik Cair) sapi terhadap pola pertumbuhan tanaman romain (Lettuce Romain) pada sistem hidroponik DFT. Mengetahui nilai evapotranspirasi pada setiap jenis paralon terhadap pertumbuhan tanaman romain pada sistem hidroponik DFT. Limbah cair digester kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berbagai tanaman sayuran. Kelebihan (POC) sapi adalah jumlahnya sangat banyak, ramah lingkungan, dan murah. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah nilai EC slurry dengan nilai EC (800-807.4) µs/cm (P1), (950-954.9) µs/cm (P2), (1100-1106.2) µs/cm (P3), dan (1250-1255.6) µs/cm (P4). Faktor 2 adalah jenis warna pipa abu-abu (A1) dan pipa putih (A2). Nilai evapotranspirasi pada EC (800-807.4) μs/cm, EC (950-954.9) μs/cm, EC (1100-1106.2) μs/cm dan EC (1250-1255.6) μs/cm. Berdasarkan analisa ANOVA nilai EC slurry dan warna pipa berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman selada romain. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai EC optimal pada pertumbuhan selada romain adalah sebesar (800-807.4) µs/cm, selain itu diketahui bahwa pada awal tanam nilai kehilangan air (evapotranspirasi) pada pipa putih bernilai lebih besar dibandingkan dengan pipa abu-abu, sebaliknya saat mendekati masa panen nilai evapotranspirasi pipa abu-abu lebih besar dibandingkan pipa putih.