Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Infeksi Cendawan Patogen pada Jagung Pipil dalam Penyimpanan Suhu Ruang Nofiyanti, Sri Handayani; Ahmad, Usman; Tondok, Efi Toding
Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v5n2.2021.p134-142

Abstract

Postharvest handling of shelled corn often faces problems caused by fungal attacks during storage, resulting deterioration due to physical and biological damages. This study aimed to identify various pathogenic fungi that infected shelled corn during storage through the characteristics and growth phases of each fungus as well as to find out the interaction between fungi and shelled corn based on the different parts of kernel structure infected by the fungus. The blotter test method (ISTA) was used to isolate the fungal pathogens from infected shelled corn then purified and cultivated on PDA. Subsequent, microscopic and macroscopic observations were made by capturing images for eight days. Observations showed that Aspergillus spp predominantly infected the pericarp of the shelled corn (61%), Penicillium sp (15%) tended to infect the tip cap, Talaromyces sp (13%) on the endosperm, and Rhizopus sp (11%) on the germ. The largest colony areas after 8-day incubation were Rhizopus sp, followed by Aspergillus spp, Talaromyces sp, and Peniillium sp. The fungus growth phase had a logarithmic pattern with different time for each stage. Therefore, this pattern can be used as a reference for proper preventing time in shelled corn storage before the fungi can produce mycotoxins in the stationary phase and also the possibility to use the fungi as biological agents, such as antibiosis, competition, or parasite.
EKSTRAKSI POLIFENOL DAN FLAVONOID DARI TANAMAN SARANG SEMUT (MYRMECODIA PENDANS) DENGAN PRETREATMENT OHMIC HEATING Sri Handayani Nofiyanti; Bambang Susilo; Anang Lastriyanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.555 KB)

Abstract

Sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan tanaman obat terkenal di Papua yang berpotensi mengobati beragam penyakit. Untuk mendapatkan zat fenolik pada tanaman Sarang Semut, maka harus dilakukan ekstraksi agar mendapatkan hasil yang murni. Proses ekstraksi senyawa fenolik dapat dimodifikasi dengan metode yang saat ini mulai berkembang yakni  teknologi Ohmic Heating yang memanfaatkan nilai hambatan pada bahan untuk menghasilkan panas internal. Teknologi ini memiliki kelebihan diantaranya meminimalisir penggunaan pelarut dan panas yang dihasilkan dapat merata pada bahan, proses yang cepat sehingga meminimalisir kerusakan pigmen dan vitamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui total kandungan senyawa aktif pada kandungan polifenol dan flavonoid serta rendemen yang dihasilkan dari ekstrak.  Sarang Semut dengan metode Ohmic Heating. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dari tanaman Sarang Semut yang merupakan tanaman endemik Papua dengan menggunakan metode Ohmic Heating. Penelitian ini menggunakan variasi tegangan yang terdiri dari 3 level (220 V, 275 V, dan 330 V) dan variasi waktu ekstrak yang terdiri dari 3 level (90 detik, 180 detik, dan 270 detik). Ekstrak yang dihasilkan akan diuji total flavonoid dan total fenol dengan menggunakan Spektrofotometer. Semakin besar tegangan yang digunakan dalam proses pretreatment ekstraksi dengan menggunakan ohmic heating, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu setting point semakin singkat. Waktu tersingkat terdapat pada perlakuan tegangan 330V dengan waktu 17 detik dan menghasilkan arus terbesar dengan rata-rata yakni 4,17A. Hasil ekstraksi menggunakan ohmic heating didapatkan kadar polifenol dan rendemen tertinggi pada tegangan 330V dengan holding time 180 detiksebesar 437,052 mg GAE/g ekstrak dan 69,08%. Sedangkan nilai total flavonoid terbaik terdapat pada perlakuan tegangan 330V dengan holding time 270 detik sebesar 119,529 mgQE/g esktrak.
Fluorescence Imaging as a Non-Destructive Method for Aflatoxin Detection in Corn Kernels: Recent Advances and Challenges Sri Handayani Nofiyanti; Usman Ahmad; Efi Toding Tondok; Slamet Widodo
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 14, No 2 (2025): April 2025
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v14i2.714-731

Abstract

Fluorescence imaging has developed as a promising non-invasive method for identifying aflatoxin contamination in agricultural commodities, especially corn kernels. This paper examines current improvements in fluorescence imaging technologies, highlighting its potential to improve food safety through swift and precise detection of mycotoxins. The paper examines the basics of fluorescence, the necessary setup for optimal imaging, and the issues related to background fluorescence interference, sensitivity, and the construction of calibration models. Although there are some limitations, fluorescence imaging presents considerable advantages, such as cost-efficiency and the capacity to obtain concurrent spectral and spatial data. Proposed future research objectives include the validation of imaging systems using naturally contaminated samples, the optimization of imaging parameters, and the integration of machine learning techniques to enhance data processing. By overcoming existing constraints and utilizing technical progress, fluorescence imaging can serve as an essential instrument in the detection of aflatoxin contamination, hence enhancing food safety. Keywords: Aflatoxin, Detection, Fluorescence imaging, Food safety, Machine learning.
PELATIHAN PEMBUATAN KEJU MOZARELLA BERBASIS SUSU KAMBING ETAWA DI DESA WISATA GOMBENGSARI-BANYUWANGI Arista, Yuvita Lira Vesti; Chastelyna, Agnes Juniarti; Nofiyanti, Sri Handayani; da Costa Moniz, Joana Paula Gerabella; Hutabarat, Michael Alexander
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2025
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v8i1.1461

Abstract

Desa wisata Gombengsari Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang banyak menghasilkan komoditi hasil pertanian, perkebunan, ataupun peternakan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Salah satu komoditi hasil peternakan unggulan di Desa Wisata Gombengsari adalah susu kambing etawa. Susu kambing etawa yang diproduksi di daerah tersebut belum diolah menjadi produk dan hanya dijual ke pedangang pengepul dengan harga yang relative rendah. Guna meningkatkan nilai jual susu kambing etawa peternak yang ada di wilayah Gombengsari perlu dilakukan upaya pengolahan dan diversifikasi produk salah satunya dengan mengolahnya menjadi keju Mozzarella yang diolah dengan metode pengasaman (penambahan asam sitrat). Pelatihan pengolahan keju Mozzarella di Desa Wisata Gombengsari mendapat respon positif dari mitra yang merupakan produsen susu kambing sekaligus POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) yang ada di area tersebut. Pelatihan pembuatan keju diharapkan dapat dapat membantu dalam diversifikasi produk. Dengan tersedianya produk keju mozarella di Rumah Digital Desa Gombengsari diharapkan juga mampu menarik wisata baik dari mancanegara maupun dalam negeri.