Indonesia merupakan salah satu negara yang memproduksi rempah-rempah rimpang, nilai produksi tertinggi di Indonesia yaitu jahe, kunyit dan temulawak. Rimpang memiliki kadar air yang tinggi dan mudah mengalami kerusakan akibat mikroorganisme. Pengeringan merupakan pengolahan yang tepat untuk rempah rimpang. Berbagai teknik pengeringan konvensional dan modern telah diterapkan untuk rempah-rempah yaitu pengeringan dengan solar drying, oven drying, dan microwave drying. Untuk itu dilakukan kajian kondisi proses yang optimum dari berbagai metode pengeringan pada 3 (tiga) jenis rimpang (jahe, kunyit dan temulawak), membandingkan metode optimasi kondisi proses yang optimum dan mengevaluasi metode optimasi kondisi proses pengeringan. Dalam review ini menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Dari review ini didapatkan hasil solar drying dinilai lebih ekonomis namun membutuhkan waktu yang cukup lama. Oven drying menghasilkan panas yang lebih merata karena dilengkapi dengan blower serta waktu yang lebih cepat dibandingkan solar drying. Microwave drying menghasilkan laju pengeringan yang tinggi dan pemanasan dan waktu pengeringan lebih cepat.