Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TEKNOLOGI TRADISIONAL PEMBUATAN TOPĒ LE’LENG PADA KOMUNITAS ADAT KAJANG DI KABUPATEN BULUKUMBA Ansaar, Ansaar
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v9i2.389

Abstract

Materi tulisan ini adalah merupakan hasil penelitian lapangan yang dilaksanakan di Desa Tana Toa Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini bertujuan selain untuk mendeskripsikan teknik pembuatan tope le’leng (sarung hitam Kajang) pada komunitas adat Kajang, juga untuk mengetahui bentuk pola pewarisan yang diterapkan para orang tua kepada anaknya terkait keterampilan dalam hal menenun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriktif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan dan kajian pustaka. Hasil penelitian ini  menunjukan, bahwa teknik pembuatan sarung hitam Kajang oleh komunitas adat Kajang, melalui beberapa tahapan, yaitu: 1) pencelupan benang ke dalam pewarna alami, 2) penghanian atau penyusunan benang lunsing (ma’ngane), 3) pembuatan benang pakan (a’paturung), 4) proses pertenunan (attannung), dan 5) menggosok permukaan kain sarung (maggarusu’) setelah selesai ditenun. Bentuk pola pewarisannya, berlangsung secara transmisi dari generasi ke generasi atau dari orang tua ke anak-anaknya dan seterusnya, atau melalui jalur keluarga. Tidak ada pendidikan khusus yang mereka lalui, semua berawal dari pembelajaran yang diberikan para orang tua kepada anaknya. Hal pertama yang diajarkan, adalah memperkenalkan bagian-bagian atau komponen pada peralatan tenun berikut fungsinya. Setelah itu barulah diajarkan cara mengoperasionalkan alat tenun secara tahap demi tahap.
The State's Responsibility in Preserving Local Culture: A Constitutional Law Perspective on the Practice of Akapalumba Jarangk Sahajuddin, Sahajuddin; Reza Amarta Prayoga; Ansaar, Ansaar; Hafid, Abdul; Sritimuryati, Sritimuryati; Sutisna, Entis
Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi Vol. 8 Issue 1 (2025) Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi
Publisher : Faculty of Sharia, Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The state holds a fundamental responsibility to protect the human rights of its citizens, including the right to safety, as outlined in national constitutions and international law. Despite this, violations of these rights are often perpetrated by both state entities and non-state actors. This study aims to examine the state's role in safeguarding citizens' right to security, particularly in the context of human rights violations in Indonesia. Utilizing a normative juridical methodology that incorporates both statutory and case law analyzes, complemented by literature review, the research findings indicate that while national and international legal frameworks mandate the state to ensure citizen safety, actual implementation is inadequate. This is characterized by limited accountability and insufficient restitution for victims. Therefore, there is a pressing need for enhanced legal protection mechanisms and institutional reforms to ensure that the state's responsibilities are met and that the right to security is upheld as a fundamental aspect of human rights.