Latar belakang: Setiap operasi ulang pada pasien yang telah menjalani prosedur operasi jantung terbuka maka risiko operasi menjadi lebih berat. Hal ini paling disebabkan oleh proses adhesi yang terjadi di rongga mediastinum. Tujuan penelitian ini membuktikan asam hialuronat dapat mengurangi terjadinya adhesi eperikardium paska perikardiotomi. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan pendekatan Posttest-Only Control Group Design. Sampel terbagi menjadi dua kelompok. Sebanyak 8 ekor kelinci mendapat perlakuan pemberian asam hialuronat pada jaringan epicardium setelah dilakukan sternotomi, sedangkan delapan ekor tidak mendapat perlakuan. Dilakukan pengamatan selama 8 minggu kemudian jaringan epicardium dari kelinci diperiksa secara makroskopis (skor adhesi) dan secara histopatologi pada setiap masing-masing kelompok. Hasil: Rerata Adhesion Tenacity Score pada kelompok kontrol (2,25±0,77) lebih besar dibanding dengan kelompok perlakuan (1,25±0,46) dan perbedaan secara statistik bermakna (p<0,05). Pada uji rerata Adhesion Tissue Thickness pada kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 88,98 ± 30,64 µm dibandingkan dengan 40,24 ± 17,5 µm dan perbedaan secara statistik bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian anti adhesi berupa asam hialuronat dapat dipertimbangkan pada kasus operasi Pericardiotomy sebagai terapi utama akan memberikan efek anti adhesi sehingga dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas pada saat dilakukan reoperasi. Katakunci pericardialadhesion,AdhesionTenacityScore,AdhesionTissueThickness,Pericardiotomy,Hyaluronic Acid, anti-adhesion substance