Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korelasi antara Nilai Pengetahuan dengan Perilaku Pedagang dalam Penggunaan Boraks pada Tahu di Pasar Tradisional Se-Kota Mataram Sari, Surya Meka Novita; Syamsun, Arfi; Nurbaiti, Lina
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 2.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tahu adalah salah satu makanan yang paling sering ditambahkan dengan boraks. Boraks adalah antiseptik yang sering digunakan pada produk kayu atau tekstil, namun berbahaya bagi tubuh jika ditambahkan ke makanan. Hari-hari ini kami sering menemukan boraks sebagai bahan makanan tambahan. Tingginya jumlah boraks yang digunakan dalam makanan mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang bahan ini. Para produsen makanan berasumsi bahwa penambahan boraks dapat membuat makanan bertahan lebih lama dan lebih menarik. Dengan demikian, pengetahuan yang cukup tentang boraks dan pengaruhnya pada tubuh saat ditambahkan ke dalam makanan sesuai kebutuhan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur korelasi antara pengetahuan dan penggunaan boraks dalam tahu di pasar tradisional, kota Mataram. Metode: Ini adalah penelitian observasional menggunakan metode cross-secctional. Sampel untuk penelitian ini adalah 52 penjual tahu di pasar tradisional di kota Mataram. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur. Data dianalisis menggunakan analisis bivariat dengan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil analisis bivariat Spearman menunjukkan bahwa p = 0,000 (p <0,05) dan r = 0,710 yang berarti bahwa ada korelasi yang positif (+) kuat. Terdapat 44,23% responden dengan pengetahuan baik, 55,76% responden dengan pengetahuan sedang dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan buruk tentang boraks. Adapun perilaku, 82,69% memiliki perilaku baik, sedangkan 17,31% memiliki perilaku sedang dan tidak ada yang berperilaku buruk. Kesimpulan: Ada korelasi antara pengetahuan dan perilaku penjual tentang penggunaan boraks dalam tahu. Semakin tinggi pengetahuan tentang boraks dan bahayanya ketika digunakan dalam makanan, semakin baik perilaku penjual, untuk tidak menambahkan boraks ke dalam tahu.
Edukasi kebersihan telinga dan pencegahan Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) pada anak usia dini di PAUD Assholihah Banyumulek Sari, Surya Meka Novita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.32613

Abstract

Abstrak Pemahaman tentang cara membersihkan telinga yang aman dan tepat sangat penting untuk mencegah iritasi, cedera, atau infeksi.Kebiasaan membersihkan telinga yang salah, seperti penggunaan cotton bud, justru dapat mendorong kotoran lebih dalam atau melukai saluran telinga, yang justru memperburuk kondisi serta meningkatkan risiko infeksi hingga terjadi OMSK. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan Yayasan Sosial Al-Mubarok Banyumulek dalam penyuluhan yang melibatkan 15 Orang Tua/Wali yang bertempat di PAUD Assholihah Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Orang Tua/Wali anak PAUD tentang kebersihan telinga serta pencegahan dari OMSK. Metode penyuluhan dengan ceramah, diskusi serta pemaparan langsung dengan pemeriksaan telinga anak. Kegiatan ini dilakukan pada Hari Sabtu, 17 Juni 2023 pada pukul 08.30-12.00 WITA bertempat di PAUD Assholihah, Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat yang dimulai dengan persiapan, pelaksanaan kegiatan  (pretest, penyuluhan, pemeriksaan telinga anak PAUD, post test), serta evaluasi kegiatan. Berdasarkan kegiatan ini, didapatkan peningkatan pengetahuan tentang kebersihan telinga dan pencegahan OMSK yang signifikan berdasarkan rerata peningkatan jawaban benar yaitu 125,42%. Hal ini menunjukkan bahwa mengindikasikan bahwa intervensi edukasi yang diberikan memiliki cakupan materi yang komprehensif dan efektif dalam menyampaikan informasi tentang kebersihan telinga dan pencegahan OMSK.  Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran Orang Tua/Wali dan anak-anak PAUD terutama tentang menjaga kebersihan telinga serta pencegahan terjadinyai infeksi telinga yang berkepanjangan (OMSK).  Kata kunci: kebersihan telinga; pencegahan OMSK; penyuluhan Abstract An knowledge of safe and proper ear cleaning is essential to prevent irritation, injury or infection. Incorrect ear cleaning habits, such as using cotton buds, can actually push dirt deeper or injure the ear canal, which can worsen the condition and increase the risk of infection until OMSK occurs. This community service activity collaborated with Al-Mubarok Banyumulek Social Foundation in counseling involving 15 parents/guardians at PAUD Assholihah Banyumulek, West Lombok Regency. The purpose of this program was to increase the knowledge of parents/guardians of PAUD children about ear hygiene and prevention of OMSK. The method of counseling with lectures, discussions and direct exposure with children's ear examinations. This program was conducted on Saturday, June 17, 2023 at 08.30-12.00 WITA at PAUD Assholihah, Banyumulek Village, Kediri District, West Lombok which began with preparation, implementation of activities (pretest, counseling, ear examination of PAUD children, post test), and evaluation of activities. Based on this intervention, there was a significant increase in knowledge about ear hygiene and OMSK prevention based on the average increase in correct answers of 125.42%. This indicates that the educational intervention provided has comprehensive material coverage and is effective in conveying information about ear hygiene and prevention of OMSK.  This activity is expected to increase the awareness of parents/guardians and PAUD children, especially about caring for ear hygiene and preventing prolonged ear infections (OMSK). Keywords: ear hygiene; OMSK prevention; counseling
Gambaran kejadian bayi berat lahir rendah pada ibu usia reproduktif dan usia berisiko di poned Sari, Surya Meka Novita; Sabarrudin, Sabarrudin
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 7 (2025): October Edition
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i7.1155

Abstract

Background: Maternal mortality rates and infant mortality rates are very important indicators, with cases in Indonesia still relatively high. Low birth weight (LBW), defined as a birth weight of less than 2500 grams, remains one of the leading causes of infant mortality, accounting for 38.85% of total infant deaths in Indonesia. Purpose: To provide an overview of LBW cases among women of reproductive age (20-35 years) and women of high-risk age (<20 years or >35 years) at PONED. Methods: A descriptive cross-sectional study using secondary data from birth records with a sample of 95 live births. Conducted from November 2018 to February 2019. Results: Of the 7 LBW cases (7.4% of total births), 6 cases (8%) occurred in women of reproductive age and 1 case (6%) in women of high-risk age. This study shows a higher prevalence of LBW in the reproductive age group, which is counterintuitive compared to the general literature that identifies high-risk age as the main risk factor. This is most likely influenced by the numerical dominance of the reproductive age group in the sample, as well as the role of unmeasured confounding factors such as double burden, chronic fatigue, and socioeconomic disparities that affect access to and quality of antenatal care. Conclusion: This study concludes that LBW can occur in both age groups, but in this context, it is more prevalent in mothers of reproductive age. Therefore, a holistic screening approach that focuses on maternal age, as well as improving the quality of comprehensive antenatal care, is very important to reduce the incidence of LBW and improve the health of mothers and babies.