Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Diabetes Melitus secara Non-Invasif Berbasis Kadar dan Profil Protein Saliva Depamede, Brian Umbu Rezi; Asmara, I Gede Yasa; Geriputri, Ni Nyoman
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 2.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia. Diperlukan pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin gula darah. Pemeriksaan glukosa darah dilakukan dengan proses pengambilan darah. Cara ini merupakan tindakan invasif yang memprovokasi nyeri, sehingga diperlukan prosedur non-invasif lainnya seperti pemeriksaan saliva. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar dan profil protein saliva pada individu sehat dan penderita diabetes. Metode : Penelitian ini merupakan studi komparatif. Sampelnya adalah saliva yang berasal dari 20 orang dan terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok penderita diabetes (D), dan kelompok individu normal (N). Saliva yang terkumpul disentrifugasi dan diambil supernatannya, lalu dilakukan proses pengukuran kadar protein saliva menggunakan spectrophotometer NanoDrop. Profil protein saliva dianalisis menggunakan SDS-PAGE. Uji statistik kadar protein saliva antara individu sehat dan penderita diabetes dilakukan dengan uji Independent Sample T-test. Hasil : Jumlah rata-rata kadar protein saliva pada kelompok penderita diabetes sebesar 2932±526μg/ml dan kelompok individu non-diabetes 2005±253μg/ml. Secara statistik peningkatan tersebut tidak signifikan (P>0,05). Pada profil protein saliva ditemukan 3 band peptida dengan berat molekul antara 25-35kDa pada penderita DM. Simpulan : Terdapat kecenderungan adanya peningkatan kadar protein saliva pada kelompok DM. Namun, secara statistik peningkatan tersebut tidak signifikan. Pada profil protein ditemukan adanya perbedaan band peptida saliva antara penderita DM dan individu normal.
In Silico-Predicted Cytokeratin Fragment 21-1 (Cyfra 21-1) Immunogenic Epitopes for The Early Detection of Nasopharyngeal Carcinoma Depamede, Brian Umbu Rezi; Alisjahbana, Bachti; Depamede, Sulaiman Ngongu; Hafidhoh, Sanny; Nururrohmah, Siti; Tryawan, Ilham Ngongu; Yusuf, Muhammad
Chimica et Natura Acta Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v12.n3.51749

Abstract

Nasopharyngeal Carcinoma, an aggressive cancer in the head and neck region is mostly diagnosed at an advanced stage and thus has a poor prognosis. Cytokeratin Fragment 21-1 (CYFRA 21-1) is one of the oncomarkers discovered in saliva. For developing a diagnostic kit, CYFRA 21-1 antibodies and immunogens are needed. Natural CYFRA 21-1 immunogen is difficult to obtain, so it must be made in-silico using bioinformatics. We aim to predict CYFRA 21-1 immunogenic epitope to produce antibodies polyclonal against CYFRA 21-1, which can be used to develop NPC diagnostics. The immunogenic epitopes were predicted and chosen based on antigenicity, surface accessibility, and hydrophilicity, then characteristic was analyzed and evaluated. The epitope candidates were compared with other saliva protein biomarkers to find if there were cross-reactions. CYFRA 21-1 consists of 57 amino acids, where two immunogenic epitopes (C3 and D2) were chosen. The Ramachandran Plot of both epitopes shows that 100% of the amino acids were in the favoured area. Epitopes C3 and D2 have no cross-reaction with other protein biomarkers. The predicted immunogenic epitopes have the potential as antigen to produce antibodies for developing saliva-based immunodiagnostics to early diagnose NPC patients.