Latar Belakang. Sabun antiseptik mengandung substansi antiseptik, seperti triklosan, triklokarban, dan alkohol, yang ditambahkan ke dalam dasar sabun. Substansi antiseptik tersebut dapat membunuh flora normal pada kulit. Selain itu, bahan antiseptik juga dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan sensitisasi terutama pada orang-orang dengan riwayat atopi. Hal ini dapat menyebabkan dermatitis kontak jika digunakan setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Tujuan. Mengetahui hubungan riwayat penggunaan sabun antiseptik pada mahasiswa dengan riwayat atopi terhadap kemungkinan riwayat kejadian dermatitis kontak. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan populasi penelitian mahasiswa/i FK Unram. Pemilihan sampel dengan metode purposive sampling didapatkan 64 responden yang sesuai kriteria inklusi. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh melalui pengisian mandiri dengan alat bantu kuesioner. Uji analisis yang digunakan adalah chi square. Hasil. Jumlah responden yang mengalami kemungkinan dermatitis kontak alergi adalah 11 orang. Merek sabun yang paling banyak digunakan oleh responden adalah Lifebuoy®. Dari uji chi square, tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara riwayat penggunaan sabun antiseptik daily-use terhadap kemungkinan riwayat kejadian dermatitis kontak (p=0,797). Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penggunaan sabun antiseptik daily-use pada responden dengan riwayat atopi terhadap kemungkinan riwayat kejadian dermatitis kontak