Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesaksian dalam Talak Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairi Devy, Soraya; Mawaddah, Luthfia
El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Vol. 1 No. 1 (2018): El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ujhk.v1i1.5564

Abstract

Talak merupakan salah satu cara pemutusan hubungan suami yang dilegalkan dalam Islam. Talak dapat dilakukan ketika terjadi keretakan hubungan pernikahan dan tidak mungkin untuk dirajut kembali. Dalam pelaksanaannya, ulama masih berbeda pendapat khususnya keberadaan saksi dalam talak. Penelitian ini secara khusus membahas pemikiran Abu Bakar Jabir Al-Jazairi tentang kesaksian talak. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendapat, dalil dan metode istinbath hukum Abu Bakar Jabir al-Jazairi tentang kesaksian dalam talak. Cara kerja penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Data penelitian dikumpulkan dari berbagai rujukan kepustakaan. Berdasarkan hasil penilitian menunjukkan bahwa menurut al-Jazairi, persaksian dalam talak merupakan suatu keharusan dan disunnahkan dalam Islam, dan talak tanpa saksi tetap dipandang sah. Di sini, al-Jazairī tampak berpendapat bahwa saksi masuk sebagai syarat talak, bukan rukun talak. Mengingat saksi hanya sebagai syarat talak, maka kedudukan hukumnya yaitu harus. Dengan demikian, saksi di sini bisa dikatakan masuk ke dalam syarat tawsiqi, yaitu syarat tambahan. Meskipun tidak ada saksi maka tidak dikatakan haram dan talak tidak dikatakan batal.  Dalil dan metode istinbāṭ yang digunakan al-Jazairi dalam menetapkan hukum persaksian dalam talak yaitu surat al-Baqarah ayat 283 dan surat al-Ṭalāq ayat 2. Kedua ayat tersebut membicarakan tentang kesaksian. Al-Jazairi memandang ketentuan kesaksian dalam talak sama seperti kesaksian dalam rujuk sebagaimana perintah untuk merujuk dan melepaskan isteri harus dipersaksikan
PENYULUHAN EDUKASI SEKSUAL UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4 DENGAN MEDIA POSTER DAN ROLEPLAY DI SDN 09 RAWAMANGUN PAGI Fadilla, Dian; Faizah, Karin Nur; Mawaddah, Luthfia; Sagita, Tasya Aliyah; Kabbaro, Hurriyyatun
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik : Jurnal Abditek Vol. 3 No. 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik: Jurnal Abditek
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Abditek.031.04

Abstract

Kasus kekerasan seksual terhadap anak semakin mengkhawatirkan, terutama ketika lingkungan pendidikan yang seharusnya aman justru menjadi tempat terjadinya pelecehan oleh oknum tak bertanggung jawab. Kekerasan seksual ini tidak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di sekolah, sehingga menuntut perhatian lebih dari orang tua dan pendidik untuk memberikan pendidikan seks sejak usia dini. Pendidikan seks perlu disampaikan dengan menyesuaikan tahapan perkembangan dan kematangan usia anak agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan tidak menimbulkan efek negatif. Dalam rangka menanggulangi permasalahan ini, kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan telah dilaksanakan di SDN di Rawamangun dengan pendekatan kualitatif. Tujuan utama penyuluhan ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa tentang pelecehan seksual dan cara melindungi diri agar mereka dapat mengenali batasan pribadi yang harus dijaga untuk menghindari tindakan pelecehan. Kegiatan ini juga bertujuan membangun kesadaran dan keberanian anak dalam menghadapi potensi ancaman di lingkungan sekitar. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta, yang dibuktikan dengan perbedaan nyata antara nilai pre-test dan post-test. Temuan ini menguatkan pentingnya edukasi seksual sebagai upaya pencegahan yang efektif dalam meningkatkan awareness anak terhadap kejahatan seksual. Dengan demikian, pendidikan seks sejak dini menjadi kunci penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di sekolah maupun di masyarakat.