Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT JAJANAN SEKOLAH DENGAN EDUKASI KESEHATAN DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Naully, Patricia Gita; Mathilda, Fiorida
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : P3M STIKES Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.229 KB) | DOI: 10.30787/gemassika.v2i2.277

Abstract

Foodborne disease is an illness caused by food or drink which had been contaminated with pathogenic microbes. This case occurs oftentimes in schools and can affect health, learning outcomes, achievements, and children?s development. Therefore, the disease which caused by food sold in school should be prevented by health and Consumer Protection Act (UUPK) education activities. Community service activities in the form of counseling about the hazards of microbial contaminated food and UUPK in SD Negeri Sariwangi aims to improve the knowledge of students related to it. This activity was conducted six times in July-September 2017. Participants of this activity are every students of SD Negeri Sariwangi, 360 in total. Extension was done by lecturing and ?question and answer? method. Evaluation results showed an increase in the average score of students on the given test, from 42 to 75. A total of 75.83% claimed to have a high level of understanding of health materials and 61.1% of UUPK material. This extension can increase students' knowledge of foodborne diseases, the characteristics of microbial contaminated foods, the prevention of disease transmission through snack, and their rights and obligations as consumers are written in the Law of Republic Indonesia Number 8 Year 1999 on Consumer Protection.
Skrining Anti-Streptolisin O pada Anak Usia 3-15 Tahun di Wilayah Cimahi Tengah Fauziah, Helmalyda; Mathilda, Fiorida; Naully, Patricia Gita
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 6 (2023): November 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v3i6.493

Abstract

Streptococcus ? hemolyticus Grup A merupakan salah satu patogen yang banyak menginfeksi manusia. Di Indonesia sendiri kasus ini banyak ditemukan pada anak-anak sebesar 18%. Di daerah Cimahi Tengah, terdapat beberapa puskesmas yang memiliki banyak pasien anak dan remaja dengan rentang usia 3-15 tahun, namun belum pernah melakukan pemeriksaan ASO. Maka diadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mendeteksi infeksi Streptococcus ? hemolitik pada anak usia 3-15 tahun. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta rentang usia 3-15 tahun. Pemeriksaan Anti-Streptolisin O dilakukan menggunakan metode aglutinasi lateks semikuantitatif. Hasil didapatkan sampel reaktif sebanyak 15 orang (37%), dan non reaktif sebanyak 25 orang (62,5%). Kadar titer yang paling banyak ada pada titer 800 IU/mL sebanyak 5 sampel. Selain itu, peserta diedukasi mengenai pencegahan serta tindak lanjut terhadap penyebaran infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus ? hemolyticus Grup A, guna untuk mengurangi angka kejadian, maupun terhindar dari infeksi.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Serta Pemeriksaan Demam Tifoid Pada Siswa-Siswi di SMP Bimasena Kabupaten Bandung Gita, Patricia; Tampubolon, Nia Agatha; Mathilda, Fiorida
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2024): September 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i5.565

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat berpengaruh terhadap penularan demam tifoid. Siswa sering kali tidak memperhatikan PHBS ketika berada di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang PHBS dan mendeteksi demam tifoid pada siswa di SMP Bimasena Kabupaten Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 43 siswa. Materi penyuluhan disampaikan menggunakan media power point selama 45 menit. Kegiatan dievaluasi dengan metode kuesioner. Pemeriksaan widal kualitatif dan semi kuantitatif dilakukan untuk mendeteksi demam tifoid. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa terdapat 35 siswa yang mendapat hasil positif pada pemeriksaan widal dengan titer dibawah 320. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswa tersebut sudah pernah mengalami demam tifoid. Hasil dari kuesioner juga menunjukkan bahwa siswa telah memahami materi penyuluhan terkait PHBS. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai penyebab, gejala, serta penularan demam tifoid dan penerapan PHBS. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan siswa-siswa SMP Bimasena dapat menerapkan PHBS agar terhindar dari demam tifoid.
Deteksi Dini Hepatitis C Pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Cimahi Selatan Subakti, Sabrin Aurora Zahra Larre; Mathilda, Fiorida; Naully, Patricia Gita
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i1.653

Abstract

Hepatitis C merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC). Berdasarkan data SIHEPI (Sistem Informasi Hepatitis dan Infeksi Saluran Pencernaan) pada bulan November 2018 - November 2023 didapatkan 2.950 orang positif anti-HCV di RS Jawa Barat. Pasien DM memiliki risiko terkena hepatitis C dikarenakan sistem imun melemah, dan pada pengobatan insulin terpapar jarum terus menerus. Oleh karena itu, penulis mengadakan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mendeteksi dini hepatitis C pada penderita diabetes melitus. Kegiatan ini diikuti oleh 43 orang dengan rentang usia 42-76 tahun. Pemeriksaan hepatitis C menggunakan metode Immunochromatography. Hasil pemeriksaan didapatkan 1 orang positif Anti-HCV (2,33%), dan sisanya negatif Anti-HCV. Faktor Risiko dari penderita DM dengan Positif Anti-HCV diantaranya umur >50 tahun, kadar gula darah tinggi, riwayat mata atau kulit kuning, mual, tidak nafsu makan, serta memiki keluarga yang mengidap hepatitis C. Hepatitis C ataupun diabetes Melitus keduanya perlu dicegah melalui kebiasaan hidup bersih dan sehat.