Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pembuatan Program Bantu Komputer Untuk Mix Design Beton Normal Dengan Menggunakan Visual Studio 2013 Pranoto, Yudi; Sandoro, Victor Bela
Prosiding SAKTI (Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi) Vol 3, No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (SAKTI)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.296 KB)

Abstract

Perkembangan dunia teknologi dan informasi yang semakin maju memungkinkan pekerjaan menjadi lebih cepat, tepat dan mudah, tak terkecuali dalam dunia Teknik Sipil. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat program bantu komputer untuk mix design beton normal dengan menggunakan Visual Studio 2013 dengan metode Department of Environment (DOE) (SNI 03-2834-2000) dan metode American Standard Institute (ACI) (ACI 211.1-91) dan menghitung tingkat akurasi program dengan membandingkan perhitungan manual dengan perhitungan program hasil penelitian ini. Program yang dihasilkan penelitian ini dinamakan Mixton 1.0. Berdasarkan analisa, perbedaan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan program terjadi dikarenakan pembulatan angka dibelakang koma dan pembacaan grafik. Tingkat akurasi Mixton 1.0 adalah diatas 95% pada mix design metode Department of Environment (DOE) (SNI 03-2834-2000) dan diatas 97% pada mix design metode American Standard Institute (ACI) (ACI 211.1-91).
STUDI KUAT LENTUR BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT ABAKA Yudi Pranoto; Lina Halim; Anung Sudibyo
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.364

Abstract

Abstrak Serat abaka merupakan serat yang awet dan lentur yang diambil dari pohon pisang. Serat ini masih sangat jarang dimanfaatkan, sementara di Indonesia serat abaka bisa ditemukan di mana mana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh serat abaka terhadap kuat lentur beton. Penelitian ini diawali dengan studi literature, pengujian material (Agregat halus, agregat kasar, semen dan serat abaka), mix design beton, pembuatan benda uji, perawatan dan dilanjutkan dengan pengujian kuat lentur beton serta terakhir dilakukan analisis hasil pengujian. Dari hasil pengujian didapatkan kuat lentur maksmum terjadi pada kadar serat abaka sebesar 0,6% dengan kuat lentur 3,75 MPa, sedangkan kuat lentur terkecil terjadi pada kadar serat abaka 0% dengan kuat lentur 3,34 MPa. Kata kunci: serat abaka, kuat lentur, mix deisgn  Abstract Abaca fiber is a durable and flexible fiber taken from the banana tree. This fiber is still very rarely used, while in Indonesian abaca fiber can be found everywhere. The purpose of this study was to determine the extent of the influence of abaca fiber on the flexural strength of concrete. This research begins with literature studies, material testing (fine aggregate, coarse aggregate, cement, and abaca fiber), concrete mix design, manufacture of test objects, curing, and continues with concretes flexural strength testing and finally an analysis of the test results. From the test results, it founded that the maximum flexural strength occurred at the abaca fiber content of 0.6% with a bending strength of 3.75 MPa, and the smallest flexural strength occurred at 0% abaca fiber content with a flexural strength of 3.34 MPa. Keywords: Abaka fiber, flexural strength, mix design
Studi Eksperimental Kuat Lentur Baja Ringan Profil C Sebagai Komponen Rangka Atap Yudi Pranoto
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 8, No 1 (2020): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v8i1.768

Abstract

Cold frame is one of the alternatives to address the problem of the durability of the wood, but cold frame has a number of drawbacks, namely the high gravity, not easy in the manufacture of large span and require extra supervision strictly in its implementation and to make it. The purpose of this study is to analyze how big the power supple of profile C75.75.0,75 mild steel from three different products. Expect in this research, profile C-steel light can be used as a replacement of the roof frame of timber and concrete without overriding the power of the light steel profile C. From the results obtained as a result of the strong bending light steel C profile of each product. Powerful bending light steel profile C75.75.0,75 product Chi-Chi with span 1 m produced deflection of 14.7833 mm, the maximum load amounted to 86.8000 Kg and elastic tension of 1.0914 Kg/mm2, whereas in the span of 1.5 m with the same products and specifications the resulting deflection of 52.9533 mm, the maximum load of 80.0000 Kg and elastic tension of 1.0508 Kg/mm2. Powerful bending light steel profile C75.75.0,75 1 m span Truss with products generated deflection of 20.7600 mm, the maximum load amounted to 151.3333 Kg and elastic tension of 1.9512 Kg/mm2, whereas in the span of 1.5 m with the same products and specifications the resulting deflection of 43.6767 mm, the maximum load amounted to 126.3333 Kg and elastic tension of 1.4567 Kg/mm2. Powerful bending light steel profile C75.75.0 .75 product Kaso with span 1 m produced deflection of 21.0133 mm, the maximum load amounted to 164.0000 Kg and elastic tension of 2.1129 Kg/mm2, whereas in the span of 1.5 m with the same products and specifications the resulting deflection of maximum load 43.3333 mm amounted to 110.3333 Kg and elastic tension of 1.4379 Kg/mm2.
EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus : Bangunan Gedung SMPN 19 Samarinda, Kalimantan Timur) Yudi Pranoto; Riza Setiabudi
JURNAL REKAYASA Vol 8 No 2 (2018): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.163 KB) | DOI: 10.37037/jrftsp.v8i2.26

Abstract

Gedung SMPN 19 Samarinda dibangun pada tahun 2013 dengan masa pengerjan 1 tahun. Gedung SMPN 19 Samarinda dibangun untuk menggantikan gedung lama yang sudah tidak layak pakai dan sering terkena banjir. Akan tetapi pada saat masa perawatan, gedung mengalami penurunan pada sisi selatan. Analisa struktur yang digunakan menggunakan aplikasi ETABS 2015, struktur beton memakai SKSNI 2847-2013. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data sekunder, rekapitulasi kondisi gedung, pengujian NDT (Non Destructive Test). Pengujian NDT terdiri dari pengujian hammer test dan dari hasil pengujian akan digunakan utnuk input material struktur pada ETABS 2015. Analisa ETABS dimulai dengan pemodelan struktur sesuai dengan gambar kerja, kemudian memasukan pembebanan sesuai dengan PPIUG 1993. Dari hasil analisa ETABS 2015 didapatkan beban aksial pada pondasi yang mengalami penurunan 19330.64 Kg lebih besar daripada kapasitas daya dukung pondasi rencana 16301.80 Kg. Untuk itu dilakukan perbaikan struktur pondasi dengan menambahkan pondasi bored pile dengan kedalaman 2m yang ditempatkan disisi bangunan kemudian dibuat menyatu pada gedung utama. Pada struktur balok dan kolom yang mengalami keretakan dilakukan perbaikan dengan metode coating untuk kerusakan ringan dan metode grouting untuk kerusakan sedang.
EVALUASI PENURUNAN GEDUNG DAN METODE PERBAIKANNYA (STUDI KASUS: KANTOR POS BALIKPAPAN) Yudi Pranoto; Riza Setiabudi
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2017): JTM Edisi Spesial 2017
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v6i2.1188

Abstract

Kantor  Pos Pusat Balikpapan berlantai 3, dibangun tahun 1994 dan diresmikan penggunaannya tahun 1995. Seiring dengan berjalannya waktu gedung tersebut mengalami penurunan (konsolidasi) sehingga mengalami kerusakan baik struktural maupun arsitektural. Oleh karena itu, diperlukan analisa struktur untuk menentukan metode yang tepat untuk dilakukan perbaikan pada gedung tersebut. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data sekunder, rekapitulasi kondisi gedung, pengujian NDT (Non Destructive Test) dan DT (Destructive Test) serta pengujian laboratorium. Pengujian NDT terdiri dari pengujian hammer test dan rebar detector, sedangkan pengujian DT sondir dan boring. Pengujian di laboratorium sendiri adalah pengujian tanah. Dari hasil pengujian yang dilakukan tersebut kemudian dilakukan analisis untuk menentukan metode perbaikan pada gedung tersebut. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Penyebab utama penurunan gedung disebabkan karena tidak adanya pondasi dalam. Struktur utama gedung tersebut masih mampu menahan beban yang ada. Gedung kantor pos balikpapan harus segera dilakukan perkuatan pada pondasi gedung tersebut, Metode perbaikan dilakukan dengan memasang borepile disekitar gedung tersebut kemudian menyatukan dengan gedung utama.
Analisis Kapasitas Struktur Atas Jembatan Mahakam IV (Tipe Arch Bridge) Kalimantan Timur Yudi Pranoto; Yunus Nanna Padudung; Sectalonir Sectalonir
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1138.341 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i1.6315

Abstract

The construction of Mahakam IV bridge is motivated by the problem of vehicle traffic congestion that occurs in the Mahakam I Bridge area. This study aims to determine the forces that occur, and also find out the safety profile used. The research method was started by modeling the Mahakam IV Bridge in the Midas Civil program, and than calculated loadingstandar use SNI 1725-2016 and then calculated according to the RSNI T-03-2005 standard. After that, an analysis is carried out on the Midas Civil program to get the results in the form of axial force, shear force and moment. The results of the Midas civil program are the largest axial force value of 1583394 kg, the shear force of 8547.18 kg, and the moment of 14070.61 kg.m. From the results of this analysis, it can be concluded that the girders are elongated, transverse girders, and the mainframe is safe.
EVALUASI STRUKTUR GEDUNG KPKNL BONTANG DAN METODE PERBAIKANNYA Yudi Pranoto
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 2 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i2.3727

Abstract

Kondisi tanah rawa yang ada di sebagian wilayah Kalimantan Timur, membuat perencana harus memperhitungkan dengan matang pondasi yang  akan dipergunakan. Kesalahan dalam merencanakan sebuah pondasi dapat menyebabkan kerusukan yang disebabkan karena penurunan gedung. Gedung KPKNL Bontang merupakan salah satu gedung yang mengalami kerusakan akibat adanya penurunan gedung. Sebagian gedung mengalami kerusakan, baik kerusakan struktur maupun kerusakan arsitektural. Penelitian ini bertujuan untuk  melakukan analisa penyebab utama kerusakan gedung, menentukan keamanan pemanfaatan gedung dan mendapatkan solusi metode perbaikannya.   Penelitian ini dilakukan melalui evaluasi kerusakan struktur eksisting bangunan gedung yang di awali dengan survey lapangan dan pengujian pada gedung KPKNL Bontang untuk mendapatkan kekuatan tekan beton aktual dan jumlah tulangan yang terpasang dalam elemen struktur di  lapangan. Dari data yang didapatkan di lapangan kemudian dilakukan permodelan 3 dimensi menggunakan software SAP V .14. dan analisa struktur untuk mementukan tingkan keamanan gedung dan menentukan metode perbaikan yang akan dipergunakan. Dalam penilaian ini, gedung Cipta dievaluasi berdasarkan persyaratan struktur rangka pemikul momen khusus (SRPMK).   Hasil analisis menunjukkan bahwa gedung KPKNL Bontang telah mengalami penurunan yang disebabkan karena kesalahan dalam perencanaan pondasi dalam, sehingga perlu dilakukan perkuatan pada pondasi untuk mencegah penurunan lebih dalam. Sedangkan untuk struktur atasnya masih mampu untuk menahan beban rencana.
A Perbandingan Serat Abaka (Musa Textillis Nee) Dan Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Tambah Terhadap Campuran Beton Lina Halim Rachman; SSN. Banjarsanti; Yudi Pranoto
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2020): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v5i2.674

Abstract

Pemilihan Serat Abaka dan Serat Sabut Kelapa sebagai bahan tambah dalam campuran beton dengan memanfaatkan batang pohon pisang dan limbah buah kelapa yang kurang dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisi pengaruh serat abaka dan serat sabut kelapa terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton. Penelitian ini menggunakan bahan tambah Serat Abaka dan Serat Sabut Kelapa dengan kadar 0,4%, 0,5% dan 0,6%. Penelitian ini dimulai dari kajian pustaka, pengadaan material, pengujian material, analisis data, membuat mix design, pembuatan benda uji, pengujian kuat tekan dan kuat lentur serta analisa hasil pengujian. Dari hasil penelitian didapatkan, nilai kuat tekan optimum pada beton Serat Abaka dengan persentase serat 0,5% dengan nilai kuat tekan karakteristik sebesar 26,29 MPa sedangkan pada serat sabut kelapa nilai kuat tekan maksimum dengan persentase serat 0,6% dengan kuat tekan karakteristik 25,07 MPa. Kuat lentur beton Serat Abaka maksimum 3,75 MPa, dan pada beton Serat Sabut Kelapa 3,07 MPa
Evaluasi Gedung Workshop Teknik Konstruksi dan Perumahan di SMKN 2 Samarinda Yudi Pranoto; Sujiati Jepriani
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.389

Abstract

Bangunan Gedung/Bengkel Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP/BKP) di SMKN 2 Samarinda merupakan salah satu bangunan sekolah yang cukup tua, yaitu usia ± 38 tahun. Gedung workshop ini digunakan sebagai ruang kelas, ruang praktek dan ruang administrasi, dengan ± 75 orang melakukan kegiatan setiap harinya. Di dalam gedung bengkel terdapat beberapa mesin mekanik praktis, yaitu bar bander dan jeruji pemotong besi-beton, serta tempat menyimpan beton dan bahan-bahan praktis lainnya. Pada waktu-waktu tertentu bengkel juga digunakan sebagai tempat kegiatan yang cukup besar, seperti pertemuan orang tua dan komite sekolah yang melibatkan lebih dari 200 orang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Kepala Sekolah dan Instruktur tentang keselamatan pengguna bangunan karena kondisi bangunan sudah banyak mengalami kerusakan pada elemen strukturnya.Dengan latar belakang tersebut, kami ingin membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra dengan melakukan evaluasi terhadap TKP/ gedung bengkel BKP. Dengan tim yang memiliki keahlian struktur dan manajemen akan berusaha memberikan rekomendasi dan solusi penguatan struktur yang dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan penanganan permasalahan di gedung bengkel TKP/BKP. Dari hasil kajian diketahui bahwa gedung bengkel TKP SMK 2 Samarinda dikategorikan rusak berat. Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, perlu dilakukan perkuatan bangunan baik pada kolom, balok maupun dindingnya. The construction and housing engineering workshop building/construction and housing business (TKP/BKP) at SMKN 2 Samarinda is one of the school buildings that is quite old, aged ± 38 years. This workshop building is used as a classroom, practice room and administration room, with ± 75 people doing activities every day. Inside the workshop building, there are several practical mechanical machines, namely bar banders and iron-concrete cutter bars, as well as a place to store concrete and other practical materials. At certain times the workshop is also used as a place for quite large activities, such as a meeting of parents and school committees involving more than 200 people. This raises concerns for the Principal and Instructors about the safety of building users because the condition of the building has suffered a lot of damage to its structural elements.With this background, we want to help solve the problems faced by partners by evaluating the TKP / BKP workshop buildings. With a team that has structural and management expertise, they will try to provide recommendations and solutions for strengthening structures that can be a reference for stakeholders in making policies on handling problems in the TKP/BKP workshop building. From the results of the study, it was found that the TKP SMK 2 Samarinda workshop building was categorized as heavily damaged. To prevent casualties, it is necessary to strengthen the building both on the columns, beams and walls.
Study on Mechanical and Durability Properties of East Borneo Double Layer Porous Concrete Paving Block Yudi Pranoto; Nor Fazilah Hashim; . Tumingan; Daru Purbaningtyas
Civil Engineering Journal Vol 9 (2023): Special Issue "Innovative Strategies in Civil Engineering Grand Challenges"
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-SP2023-09-012

Abstract

Massive infrastructure development in East Borneo has reduced the water catchment area. One of the efforts to overcome this is by implementing porous paving with superplasticizer and local materials to improve quality, overcome material scarcity, and save costs. The purpose of this study was to determine the best layer variation of porous paving using Palu and Senoni materials with variations of 1/4, 1/2, and 3/4 of Senoni aggregate. In this study, the test object was made in the form of a beam with a quality of concrete planned at K300 MPa according to the compressive strength, flexural strength, porosity, and permeability values tested at the ages of 7, 14, 21, and 28 days. Based on the results, the variant layer of 1/4 Senoni obtained maximum compressive strength, flexural strength, porosity, and permeability of 17.306 MPa, 3.984 MPa, 18.120%, and 0.216 cm/second at the age of 28 days, respectively. Thus categorized this combination as C quality. Which was included in the C quality group with an application as a pedestrian area. According to the permeability result, double-layer porous paving can accelerate water absorption on the surface to prevent waterlogging when it rains. The increasing variation of layers in double-layer porous paving affects the compressive strength, flexural strength, porosity, and permeability. Doi: 10.28991/CEJ-SP2023-09-012 Full Text: PDF