Pembangunan prasarana sanitasi di kampung sadeng dimaksudkan untuk memenuhikebutuhan masyarakat yang belum mendapatkan akses MCK yang layak. Kurang memadainya prasarana lingkungan pada suatu kawasan atau lingkungan hunian dapatmenimbulkan permasalahan seperti buruknya kualitas lingkungan permukiman di daerahtersebut, karena pada dasarnya keberadaan prasarana lingkungan merupakan kebutuhan yangpaling penting yang secara langsung maupun tidak langsung berimplikasi/berpengaruhterhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Hasil penelitian ini adalah: Pertama,masyarakat di desa Sadeng dalam melakukan aktivitas MCK sudah terbiasa, bahkan telahmenjadi budaya keseharian masyarakat. Mayoritas dari masyarakat di kampung ini tidakmemiliki sarana MCK yang memadai, faktor ekonomi dan sosial-budaya sangat berperanpenting dalam membentuk pola prilaku tersebut. Tradisi ini sudah membudaya bagimasyarakat setempat. Kedua, dampak dari pemanfaatan tampat pemandian umum (kobak)sebagai sarana dalam melakukan aktivitas MCK sangat berpotensi untuk menyebabkanberbagai penyakit kulit seperti panu, kudis, gatal-gatal dan kutu air. Melalui penelitian inipenulis berharap pemerintah lebih memperhatikan sarana dan prasarana dalam mendukungpola hidup sehat serta perlu adanya usaha-usaha dari Dinas Kesehatan yang bekerjasamadengan instansi terkait untuk mengadakan penyuluhan terhadap pentingnya pola hidup bersih,sehat, dan nyaman, dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan kemampuan masyarakatyang ada, sehingga masyarakat yang ada di kampung sadeng dapat memiliki kualitas hidupyang jauh lebih sehat