Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pengembangan Makanan Khas Daerah Dalam Meningkatan Industri Kreatif (Studi Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan) indra, rama
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Akademi Pariwisata Medan
Publisher : Politeknik Pariwisata Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil pangan suatu daerah merupakan komoditas yang sangat penting dan starategis, karena kebanyakan makanaan hasil khas daerah merupakan pengembangan dari bahan pokok olahan yang dihasilkan suatu daerah, contohnya makanan khas daerah yang sangat mempunyai prospek yang luas dan dapat dikembangkan umpanya beras dan hasil pangan lainnya yang dibuat menjadi suatu makanan khas daerah. Dimana hasil pangan ini yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha industri kreatif dan UKM, agar produk ini dapat dipasarkan guna untuk mengenalkan ciri khas makanan suatu daerah, Keamcatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah pertanian yang memiliki potensi yang baik, dapaun hasil pangan yang dimiliki antara lain, kopi, karet, kemiri, coklat, kelapa sawit, kulit manis, aren dan masih banyak lagi. Tetapi untuk mengembangkan ini semua masih terkendala dari segi biaya yang dimiliki pelaku usaha UKM yang ada, dan menjadi permasalahan lain ialah bersaing dengan makanan dari luar yang sdh lama masuk ke pasar yang ada di Kecamatan Bakti Raja. Adapun teknik penelitian yang dilakukan dengan pengematan langsung kelapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT. Dimana analisis SWOT disini guna mengetahui kekuatan, kelemahan dan peluang, serta ancaman dari usaha produksi kreatif yang ada di sekitar Kecamatan Bakti Raja. Adapun alternatif untuk mengahadapi pangsa pasar makanan kash daerah yaitu dengan pembenahan pelatihan guna meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dengan media internt sebagai media pemasaran untuk memperkenalkan hasil produksi yang dihasilkan, dimana turut melakukan kerjasama dengan pemerintaha terkait yang ada di Kecamatan Bakti Raja. Dimana hasil penelitian adalah strategi dalam mengembangkan produk yang dihasilkan, untuk kesejateraan masyarakat dengan persaingan harga yang terjangkau dan bersaing
Ethnographic Research: Potential of Local Culinary as a Tourist Attraction Object in Simalungun Regency, Indonesia Indra, Rama; Sibarani, Robert; Revida, Erika; Rujiman
International Journal of Economics and Management Vol. 2 No. 01 (2024): IEM : International Journal of Economics and Management
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/iem.v2i01.36

Abstract

The objectives of this research include exploring the potential of local culinary as a tourist attraction in four Destination Tourist Objects (ODTW), namely Haranggaol, BIS, Sibaganding, and Parapat in Simalungun Regency, Indonesia. The interconnection between food and tourism is currently growing. This research is an ethnographic study to support the acceleration of culinary tourism development in Simalungun Regency. Data were collected through observation and ethnographic interviews with 3 informants, namely key informants, main informants, and supporting informants. Using selective observation and contrasting questions, several contrasting dimensions among the residents of a domain can be identified (for example, we will know that the main foods are "dayok nabinatur" and "saksang," while desserts are found in "lapet boras" and "marlakop-lakop," and perhaps many more contrasts between main dishes and desserts). Such contrasting issues are the focus of componential analysis. Categorization of culinary based on local wisdom can be seen from the following elements: 1) culinary naming in Batak language; 2) cultural themes behind culinary presentation; 3) basic food ingredients; 4) local spices/herbs; and 5) the cooking process of local culinary. The potential of local culinary wisdom and culinary tourism based on local wisdom is worthy of development into a new tourist attraction, namely culinary tourism, to attract tourists.
THE TRADITIONAL CULINARY AS A TOURIST ATTRACTION IN THE HUTA TINGGI TOURISM VILLAGE, PANGURURAN DISTRICT, SAMOSIR REGENCY Indra, Rama
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 4 (2023): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i4.3560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kuliner tradisional sebagai daya tarik wisata di Desa Wisata Huta Tinggi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan 5 responden yang terdiri dari pengelola homestay, pemilik restoran, dan wisatawan yang telah berkunjung ke Huta Tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuliner tradisional menjadi daya tarik wisata yang signifikan di Desa Wisata Huta Tinggi. Kuliner tersebut meliputi makanan khas Batak seperti saksang, arsik, dan naniura yang disajikan dengan bahan-bahan lokal seperti ikan dan babi. Wisatawan yang berkunjung ke Huta Tinggi menyatakan bahwa mereka sangat menikmati kuliner tradisional tersebut dan bahkan merekomendasikannya kepada teman-teman mereka. pentingnya kuliner tradisional sebagai daya tarik wisata. Mereka berusaha untuk mempromosikan kuliner tersebut dengan memasukkannya ke dalam menu makanan yang disajikan di homestay dan restoran mereka. Mereka juga menciptakan pengalaman kuliner yang unik dengan memperlihatkan proses pembuatan makanan secara langsung kepada wisatawan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kuliner tradisional dapat menjadi daya tarik wisata yang potensial di Desa Wisata Huta Tinggi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Pengelola wisata dan masyarakat setempat dapat memanfaatkan potensi tersebut dengan mempromosikan dan memperbaiki kualitas kuliner tradisional tersebut sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke daerah tersebut.
PEMANFAATAN INOVASI DAN KREATIFITAS SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KULINER DI DESA SIPANGAN BOLON KABUPATEN SIMALUNGUN Indra, Rama; Zulfan, Muhammad; Sitepu, Muhammad Rizal
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 6 (2023): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i6.3864

Abstract

Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman telah mendorong meningkatnya minat masyarakat dalam bisnis kuliner, baik dalam bentuk bisnis rumahan maupun outlet besar dengan cabang-cabangnya. Fasilitas makanan dan minuman yang berkualitas memainkan peran penting dalam mendukung bisnis kuliner online, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan pengusaha kuliner di daerah tersebut. Pertumbuhan pendapatan ini sejalan dengan permintaan masyarakat akan inovasi dan kreativitas dalam produk kuliner di Desa Sipangan Bolon. Studi kasus di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kawasan Danau Toba, menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan inovasi dan kreativitas dalam semua aspek bisnis kuliner online, dari pengolahan hingga penjualan. Hal ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap produk makanan dan minuman, baik melalui lokasi fisik maupun aplikasi. Hasil penelitian mengenai pemanfaatan inovasi dan kreativitas terhadap kualitas makanan dan minuman di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa puas dengan inovasi dalam bisnis kuliner online, dengan nilai rata-rata 3,61 dan persentase 72%. Namun, perlu diperhatikan bahwa inovasi yang tidak memadai dalam bisnis kuliner dapat mengurangi daya tarik masyarakat terhadap makanan tersebut. Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan kreativitas dalam olahan produk makanan juga perlu diperhatikan, dengan persentase 68% atau angka 3,68 sebagai target yang diharapkan.