Faridatuz Zakiyah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN RISIKO SUKUK DAN OBLIGASI KONVENSIONAL PERSPEKTIF FIQIH KONTEMPORER Faridatuz Zakiyah
Dinar : Jurnal Prodi Ekonomi Syariah Vol 1 No 1 (2017): September
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan sukuk yang semakin meningkat haruslah dilihat sebagai perkembangan instrumen Ekonomi Islam bagian dari penerapan perspektif Islam dalam bidang Ekonomi. Sukuk merupakan obligasi yang berbasis Shar??ah Islam, atau obligasi Syariah, dan tentunya sangat berbeda dengan obligasi konvensional. Perbedaan itu cukup banyak, diantaranya dari segi risiko dan mashlahahnya. Sukuk dan obligasi konvensional merupakan salah satu penyertaan yang di perdagangkan di pasar sekunder (Bursa Efek Indonesia).  Namun adakalanya banyak yang masih bingung dengan perbedaan risiko antara sukuk dan obligasi konvensional. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan antara teori investasi sukuk dan obligasi konvensional yang menyatakan bahwa high risk high return.eori tersebut menyatakan bahwa obligasi memiliki keuntungan yang tinggi tetapi risikonya pun juga tinggi, sedangkan sukuk merupakan instrumen investasi yang memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah. Paper ini akan membahas bagian per bagian risiko sukuk dan obligasi konvensional.
PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT BERBASIS MASJID (Analisis Wacana Konten Instagram Masjid Nurul Ashri Yogyakarta) Faridatuz Zakiyah; Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi
Dinar : Jurnal Prodi Ekonomi Syariah Vol 8 No 1 (2024): September
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61088/dinar.v8i1.795

Abstract

Walaupun masjid sejak dulu memiliki potensi peranan strategis sebagai tempat ibadah sekaligus pusat pemberdayaan umat, tetapi tidak semua masjid melakukannya. Sementara itu, masjid yang telah aktif melakukan program pemberdayaan pun tidak semuanya mengoptimalkan penggunaan media sosial dalam menyukseskan wacana dan tindakan pemberdayaannya. Dengan pendekatan analisis wacana, penelitian ini mengkaji konten akun Instagram @masjidnurulashri yang menampilkan wacana pemberdayaan ekonomi umat sehingga bisa diidentifikasi tema dominan, strategi komunikasi, dan implikasi wacana pemberdayaan ekonomi umat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Nurul Ashri berhasil membangun wacana pemberdayaan ekonomi melalui tema-tema seperti dukungan kepada petani dan peternak lokal, pemberdayaan UMKM, serta sedekah produktif. Strategi komunikasi yang efektif, seperti penggunaan visual menarik, bahasa persuasif, dan interaksi aktif dengan pengikut, turut meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Implikasinya, program yang baik ditunjang strategi yang baik membuat wacana pemberdayaan ekonomi diterima secara luas ditandai dengan kenaikan follower secara signifikan dan dominasi komentar positif dari warganet. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media sosial, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi katalisator pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, meskipun terdapat tantangan dalam literasi digital dan keterbatasan algoritma platform.
The Relevance of ibn Khaldun’s Concept of Business Ethics to the SDGs Faridatuz Zakiyah; Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi
Istithmar Vol. 9 No. 1 (2025): Istithmar : Jurnal Studi Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/istithmar.v9i1.2555

Abstract

Menghadapi krisis etika sistemik dan ketimpangan yang menjadi ciri ekonomi global kontemporer, pemikiran klasik menawarkan kebijaksanaan alternatif untuk mewujudkan tatanan yang lebih adil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki etika bisnis yang dipikirkan Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya sebagai respon terhadap krisis etika dalam ekonomi global dan relevansinya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan menggunakan metode studi literatur kualitatif melalui analisis konten, penelitian ini menemukan bahwa prinsip-prinsip etika Khaldunian—seperti keadilan (al-’adl), kepercayaan (amanah), transparansi, dan anti-eksploitasi—tidak hanya normatif tetapi merupakan variabel fungsional yang secara kausal menentukan keberlanjutan suatu peradaban (‘umran). Analisis ini mengungkapkan keselarasan mendasar antara kerangka kerja Khaldun dan target spesifik SDG 8 (Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 10 (Pengurangan Ketidaksetaraan), dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat). Penelitian ini menyimpulkan bahwa paradigma holistik Ibnu Khaldun, yang mengintegrasikan ekonomi dengan etika dan tata kelola, menawarkan landasan filosofis yang kuat dan relevan untuk merancang kebijakan pembangunan berkelanjutan di era kontemporer.