Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kajian Pendidikan Lingkungan Hidup Di Indonesia Herda Sabriyah Dara Kospa
Jurnal Tekno Global Vol 10, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jtg.v10i1.1722

Abstract

Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam meraih keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup, juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. . di Indonesia, pendidikan lingkungan hidup belum sepenuhnya di dukung oleh pihak pemerintah maupun swasta, ini terlihat dari masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup dan semakin meningkatnya degradasi lingkungan akibat dari aktifitas yang di lakukan oleh khususnya pihak swasta. Berdasarkan kajian mengenai pendidikan lingkungan hidup kurang berkembangnya Pendidikan Lingkungan Hidup selama ini disebabkan oleh berbagai kelemahan pada, antara lain: (1) Kebijakan pendidikan nasional; (2) Kebijakan pendidikan daerah; (3) Unit pendidikan (sekolah-sekolah) untuk mengadopsi dan menjalankan perubahan sistem pendidikan yang dijalankan menuju Pendidikan Lingkungan Hidup; (4) Masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, dan dewan perwakilan rakyat untuk mengerti dan ikut rnendorong terwujudnya Pendidikan Lingkungan Hidup; (5) Proses-proses komunikasi dan diskusi intensif yang memungkinkan terjadinya transfer nilai dan pengetahuan gunapembaruan kebijakan pendidikan yang ada. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan lingkungan harus dilakukan secara berkelanjutan, holistik dan dengan perspekstif jangka panjang serta sinergi antar stakeholder. Di saat banyak perusahaan  swasta yang tidak fokus terhadap pendidikan lingkungan hidup, Panasonic telah menerapkam beberapa program pendidikan lingkungan yang melibatkan 16 negara di dunia yaitu Kid Witness News (KWN), Eco Picture Diary (EPD), dan Eco Learning World Heritage (ELWH).
Kajian Persepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Air Sungai Herda Sabriyah Dara Kospa
Jurnal Tekno Global Vol 7, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.173 KB) | DOI: 10.36982/jtg.v7i1.509

Abstract

AbstractMany research showed that river water had been polluted in most of big cities in Indonesia. The pollution had bad impacts to the environment, especially to the people living nearby the river. Lack of people awareness on sanitation had contributed to the river water contamination. River bank community used the river water as their daily basis mainly for deficating, washing, and throwing the garbage. Those domestic activities have polluted the river since the absence of waste water treatment process. However, the presence of community participation in water resource management was prerequisite to build sustainable development. The local community had the main power to alter their condition as they have the local knowledge of their environment. This study showed that the main factors of community perception on river water were a belief, interpretation of the conception of natural environment, interpretation of religion /belief, education, and needs. Community perception of the river water conservation was solely positive individual behavior but it did not create good behavior towards both physical and social environment. Public awareness of the environment must be initiated starting from family awareness. In addition, the government policy should focus on encouraging the community using persuasive way, not coercive measures. The government had to focus on educating the community about the impact of poor river water quality and also promoting the benefits of improving it, so that it can change in community perceptions of the environment.   Keywords : River Pollution; Perception; People Behaviour AbstrakPencemaran sungai di Indonesia terutama di kota-kota besar telah berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, terutama warga yang bermukim di bantaran sungai. Penyebab tercemarnya sungai salah satunya adalah kontribusi masyarakat yang masih kurang memiliki kesadaran untuk memperhatikan sanitasi. Perilaku manusia yang menyumbangkan pencemaran sungai antara lain kebiasaan mandi, cuci, dan membuang hajat di sungai. Selain itu, tinja yang diserap oleh mobil tangki langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dulu. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam sebagai salah satu prasyarat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Masyarakat lokal dianggap sebagai pihak yang paling mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya. Pengambilan keputusan yang melibatkan masyarakat akan merefleksikan aspirasinya sehingga akan diperoleh keputusan yang lebih baik. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap air sungai antara lain: keyakinan, interpretasi terhadap konsepsi mengenai hakikat lingkungan alam, interpretasi terhadap ajaran agama/kepercayaan, pendidikan, dan kebutuhan. Persepsi masyarakat terhadap pelestarian air sungai hanya membentuk perilaku individu yang positif tetapi tidak membentuk perilaku yang baik terhadap lingkungan baik lingkungan fisik dan sosial. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan harus diawali dari kesadaran keluarga serta peran pemerintah difokuskan untuk mendorong masyarakat secara persuasif, bukan paksaan. Peran pemerintah difokuskan untuk menginformasikan kerugian dari buruknya kualitas air sungai dan mempromosikan manfaat-manfaat yang diperoleh dengan kondisi air sungai yang baik, sehingga dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap lingkungan.Kata kunci : Persepsi, Perilaku, Pencemaran Sungai
Pengaruh Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial - Ekonomi, Fisik Dan Keluhan Kesehatan Masyarakat (Studi Kasus: Desa Pematang Kasih Kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir) Herda Sabriyah Dara Kospa; Anggelina Rosantika; Zaenal Mutaqin
Jurnal Tekno Global Vol 10, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jtg.v10i2.1909

Abstract

Sand mining in Indonesia with an open pit mining system in the river has been carried out for decades. In the past, the use of traditional tools such as hoes, shovels and cikrak with human power is a mining model that is widely available in rivers. However, with the increasing demand for river sand, mining using manual tools has began to be replaced by sand mining with a sand suction machine. It should be noted that initially the majority of the people in Pematang Kasih Village were farm laborers who earned income only when the harvest season arrived. The occurrence of an economic crisis in some people in the village, with limited job opportunities in Pematang Kasih Village caused them to look for alternative livelihoods in other sectors to meet their daily needs, one of which is sand mining. The purpose of this study was to determine the effect of sand mining activities on the socio-economic, physical and public health conditions in Pematang Kasih Village. This research conducted survey method and uses quantitative descriptive analysis. It is basically gave a positive impact in the form of increasing income for miners and the ease of fulfilling local sand materials at cheaper prices and short ordering times. Meanwhile, the negative impact felt by the community is mostly through the sand mining business which can result in environmental damage such as river pollution caused by the liquid waste, disturbance of health and safety of the population, air pollution in the form of dust and clean water pollution, as well as roads damaged by the sand transporting route that crosses the area around the population. Keywords: Sand Mining, Socio-Economic, Environmental Damage, Public Health
Kajian Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) Oleh Perusahaan Pertambangan (Studi Kasus PT.Antam Tbk) Herda Sabriyah Dara Kospa
Jurnal Tekno Global Vol 9, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jtg.v10i2.1725

Abstract

Corporate Sosial Responsibility (CSR) itu sendiri merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh sebuah perusahaan terhadap daerah dan masyarakat sekitar perusahaan yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung Pihak perusahaan dituntut memiliki kepedulian terhadap masyarakat dengan mengedepankan kepentingan jangka panjang dan keberlanjutan daripada kepentingan kepentingan sesaat melalui program CSR. Corporate Social Responsibility (CSR) bukan lagi sekadar kewajiban perusahaan, tetapi menjadi sebuah strategi yang dikembangkan oleh perusahaan. Implementasi CSR yang dilakukan PT Antam Tbk terdiri dari tiga bentuk, yaitu Program Pengembangan Kemasyarakatan, Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Semua desa yang ada di sekitar PT Antam Tbk menerima ketiga program tersebut, antara lain berbentuk pembangunan infrastruktur desa, pengembangan pendidikan, perbaikan kesehatan, bantuan modal, dan pelatihan untuk pengembangan usaha.. Selain itu, ada ketiga program yang ditangani oleh PT Antam yang bermuatan pengembangan masyarakat, yaitu : pengembangan program kemitraan (PK), Bina Lingkungan (BL), dan pengembangan masyarakat, disambut positif oleh masyarakat. Masyarakat berharap bantuan ini akan diperbesar dari tahun ke tahun. Diharapkan perusahaan-perusahaan yang melakukan CSR mempertahankan dan meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan dan masyarakat agar tercipta lingkungan yang bersih dan masyarakat yang lebih baik, Kedua, upayakan program CSR dapat membangun kemandirian masyarakat dan sustainable (berlanjut) hingga saat PT Antam Tbk  tidak beroperasi kembali di wilayah tersebut dan Ketiga, bagi semua perusahaan untuk tidak menganggap CSR sebagai kegiatan menghambur-hamburkan uang, tapi dijadikan sarana investasi. Kegiatan CSR tersebut harus dirancang dengan baik dan penuh perencanaan, bukan semata-mata hanya untuk menjaga eksistensi sebuah perusahaan, sehingga program dapat tepat sasaran dan masyarakat mendapat manfaat secara penuh dari adanya program-program CSR tersebut.Kata Kunci : CSR, Pemberdayaan Masyarakat, Keberlanjutan
Penyuluhan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai Upaya Peningkatan Ekoliterasi Sekolah Berbasis Creative Learning Herda Sabriyah Dara Kospa; Atidira Dwi Hanani; Zenal Mutaqin; Imron Imron
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.127 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i2.56

Abstract

Pendidikan lingkungan hidup yang diberikan sejak dini di sekolah dasar merupakan upaya penting yang dapat dilakukan untuk menanamkan perilaku peduli lingkungan terhadap anak. Para siswa diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat mempromosikan upaya konservasi lingkungan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Akan tetapi, banyak kendala dan hambatan yang menyebabkan pendidikan lingkungan hidup ini tidak dapat diikuti oleh semua sekolah, antara lain: belum adanya komitmen dari pemerintah daerah maupun pihak sekolah untuk mewajibkan penerapan pendidikan lingkungan ke dalam perda, maupun pada kebijakan dan kurikulum sekolah. Selain itu, pengunaan metode dan media yang kurang aplikatif dan inovatif menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi secara utuh. Melalui metode creative learning, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan sosialisasi dan pelatihan PHBS dan konservasi lingkungan kepada seluruh elemen sekolah agar dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Menggunakan metode kreatif berbasis permainan  diharapkan dapat memudahkan siswa memahami materi secara komprehensif dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air di Sungai Sekanak Kota Palembang Herda Sabriyah Dara Kospa; Rahmadi Rahmadi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.802 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.2.212-221

Abstract

Sungai Sekanak, anak Sungai Musi yang berada di Kota Palembang, telah mengalami pencemaran yang terlihat pada perubahan fisik air sungai. Rencana pemkot untuk mengembalikan fungsi Sungai Sekanak sebagai lokasi wisata perairan harus didukung oleh partisipasi aktif masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perilaku masyarakat terhadap kualitas air di Sungai Sekanak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi perilaku masyarakat yang tinggal di bantaran sungai melalui penyebaran kuesioner menggunakan uji frekuensi. Selain itu, metode kuantitatif juga digunakan untuk mengukur kualitas air melalui tes laboratorium menggunakan kriteria mutu air berdasarkan kelas I yang terdapat pada Peraturan Gubernur No. 16 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Air Sungai dan Limbah Cair. Selanjutnya, untuk menentukan status mutu air digunakan metode Indeks Pencemaran. Untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat dalam kegiatan PHBS dan sanitasi digunakan metode kualitatif deskriptif melalui teknik triangulasi sumber data. Hasil analisis frekuensi diperoleh bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kegiatan PHBS dan sanitasi rata-rata sudah berjalan baik,  tetapi sekitar 20 persen masyarakat belum mengimplementasikan pengetahuannya dengan cenderung  membuang sampah langsung ke sungai. Berdasarkan hasil uji lab nilai COD, BOD, NH3-N dan fosfat telah melampaui baku mutu yang telah ditetapkan, hal ini mengindikasikan adanya pencemaran hasil buangan limbah domestik dan industri. Hasil analisis status mutu air Sungai Sekanak dari muara hingga ke ujung hulu mengalami kondisi cemar ringan, sehingga tidak sesuai dengan kriteria mutu air yang ditetapkan. Selain itu, tingginya nilai fosfat menunjukkan adanya kandungan deterjen dalam air yang merupakan salah satu indikator dari adanya pencemaran sungai dari kegiatan MCK warga. Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai, adanya TPS-TPS ilegal yang berada di pinggiran sungai, serta belum tersedianya fasilitas IPAL komunal untuk mengolah limbah domestik dari rumah-rumah warga menyebabkan Sungai Sekanak masih terus tercemar.
PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KELURAHAN 30 ILIR PALEMBANG Herda Sabriyah Dara Kospa
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 7 No. 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v7i1.2925

Abstract

Permasalahan penumpukan sampah di wilayah Kelurahan 30 Ilir karena terbatasnya infrastruktur persampahan mengharuskan partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri. Peran perempuan khususnya kaum ibu dalam pengelolaan sampah menjadi sentral karena berhubungan langsung dengan kegiatan memasak yang menghasilkan sampah organik. Selain diperlukannya kesadaran yang tinggi, ibu-ibu rumah tangga juga perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup dan sesuai untuk berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Pemanfaatan sampah dari sisa-sisa bahan makanan seperti kulit bawang, ampas teh, dan air cucian beras dapat diolah dan dimanfaatkan kembali menjadi pupuk cair organik yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman, serta membasmi hama dan penyakit pada tanaman. Selain mengurangi sampah rumah tangga, pembuatan pupuk organik cair ini dapat menjadi solusi alternatif mengganti penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Selain bahan yang mudah dijangkau, pupuk organik ini dapat menghemat biaya dan juga praktis dibuat. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat utamanya ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan 30 Ilir dalam pentingnya mengelola sampah organik dan memberikan masyarakat keterampilan dalam melakukan pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri untuk menghasilkan pupuk cair organik yang dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanaman dan juga ramah lingkungan.  
Pemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan Pembuatan Jelly Art Pudding di Kelurahan 30 Ilir Palembang Herda Sabriyah Dara Kospa
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v8i1.7470

Abstract

Covid-19 Pandemic and global crisis have caused tremendous impact to the increase of unemployment and higher price for food and fuel in Kelurahan 30 Ilir Palembang. Therefore, the role of women, especially housewives, is pivotal in enhancing household income to be financially independent. This community service aimed to provide entrepreneurial skills for housewives in Kelurahan 30 Ilir through jelly-based pudding creations or jelly art pudding. Besides its low price and easy access, the use of artful jelly can increase the added-value of the products. Through this training, targeted community was encouraged and inspired to be an entrepreneur and to explore this culinary art. During this activity, all of participants technically trained how to make jelly art, as well as how to calculate profit and loss in selling process. The activity outcome showed all participants actively participated and created a small group who enthusiastically desired to develop this art culinary as one of solution in improving family income.
PENGARUH PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP KONDISI EKONOMI, SARANA, DAN PRASARANA LINGKUNGAN MASYARAKAT (Studi Kasus: Koridor Jalan Tanjung Barangan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang) Sri Wulan Dari Wulan; Herda Sabriyah Dara Kospa
Journal Of Plano Studies Vol 1 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jops.v1i1.4240

Abstract

Pembangunan perumahan di Kelurahan Bukit Baru yang awal mulanya hanya suatu kawasan yang belum ramai namun semakin meningkatnya jumlah penduduk dan permintaan akan tempat tinggal, maka maraknya pembangunan akan perumahan meningkat pesat. Tepatnya di Kawasan Koridor Jalan Tanjung Barangan. Oleh karena itu, pembangunan perumahan mempengaruhi masyarakat yang bermukim maupun bagi masyarakat pendatang di Kawasan koridor Jalan Tanjung Barangan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembangunan perumahan terhadap kegiatan perekonomian seperti meningkatkan usaha perdagangan dan jasa, pendapatan, dan perubahan harga lahan. Pembangunan perumahan di Kawasan Tanjung Barangan juga dapat mempengaruhi terhadap sarana yakni sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan dan sarana keamanan, serta pengaruh terhadap prasarana lingkungan yang mencakup seperti jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan drainase, penyediaan air bersih, dan penyediaan persampahan. Metode yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan aplikasi software SPSS (Statistical Package for the Sosial Sciences). Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini telah membuktikan dengan metode kuantitatif deskriptif dengan cara penyebaran kuesioner dengan analisis regresi bahwa pembangunan perumahan berpengaruh kuat terhadap kondisi ekonomi, sarana dan prasarana di Koridor Jalan Tanjung Barangan.
Inovasi pengolahan pepaya menjadi keripik : strategi packaging dan pelabelan untuk meningkatkan pendapatan UMKM Teguh Santoso; M. Ramadhan; Wahyu Akbar; Siti Komariah Hildayanti; Reny Aziatul Pebriani; Herda Sabriyah Dara Kospa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.26117

Abstract

AbstrakDesa Lubuk Enau di Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, mayoritas penduduknya adalah petani dengan komoditas utama berupa pepaya. Namun, hasil pertanian pepaya belum dikelola dengan baik, sehingga nilai jualnya rendah. Pengabdian ini bertujuan untuk mendampingi masyarakat Desa Lubuk Enau dalam mengembangkan inovasi produk UMKM dengan mengolah pepaya menjadi keripik. Kegiatan ini melibatkan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai proses pengolahan, pengemasan, dan pelabelan produk. Dengan pengemasan yang menarik dan pelabelan yang informatif, produk keripik pepaya diharapkan memiliki daya tarik lebih dan nilai jual yang lebih tinggi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dan memiliki peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya pengemasan dan pelabelan dalam pemasaran produk. Evaluasi dan pengawasan kontinyu dilakukan untuk memastikan kualitas produk. Inovasi produk ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan UMKM dan kesejahteraan masyarakat Desa Lubuk Enau. Kata kunci: pengolahan; packaging; pelabeblan; UMKM AbstractLubuk Enau Village in Lembak Sub-district, Muara Enim Regency, South Sumatra, has a majority of farmers whose main commodity is papaya. However, papaya agricultural products have not been managed properly, resulting in low selling value. This service aims to assist the Lubuk Enau Village community in developing innovative MSME products by processing papaya into chips. This activity involves socialization and training to the community on processing, packaging, and product labeling. With attractive packaging and informative labeling, papaya chip products are expected to have more appeal and higher selling value. The results of the activity show that the community is very enthusiastic and has increased knowledge about the importance of packaging and labeling in product marketing. Continuous evaluation and supervision are carried out to ensure product quality. This product innovation is expected to increase the income of MSMEs and the welfare of the Lubuk Enau Village community. Keywords: processing; packaging; labeling; MSMEs