Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Estimasi populasi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus Wurmbii) berdasarkan sarang di kawasan konsesi PT Alam Sukses Lestari Kalimantan Tengah Lopa, Nazar Nauval Barra; Yuslinawari, Yuslinawari; Rawana, Rawana; Kurniawan, Muhamad
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i2.14956

Abstract

Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) terbagi menjadi 3 subspesies diantaranya Pongo pygmaeus wurmbii, yang berada di Kalimantan Tengah. Keberadaan orangutan di habitatnya berperan penting bagi pengelolaan hutan lestari berkelanjutan, orangutan memiliki peran keterlibatan dengan konservasi perlindungan spesies lain dan menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelimpahan sarang P. pygmaeus wurmbii, mengetahui kepadatan sarang, dan menaksir estimasi jumlah individu dari populasi P. pymaeus wurmbii, berdasarkan temuan sarang di kawasan konsesi PT Alam Sukses Lestari, Barito Timur, Kalimantan Tengah. Dalam penelitian ini menggunakan metode transek garis (line transect). Terdapat 41 sarang orangutan yang ditemukan. Tinggi pohon sarang, tinggi sarang, diameter pohon setinggi dada, kelas sarang, posisi sarang, jumlah sarang yang ditemukan, panjang jalur transek, jarak sarang ke jalur, koordinat sarang, dan jenis pohon sarang merupakan parameter yang diamati. Hasil rata – rata tinggi pohon sarang seluruh transek adalah 10,9 meter, dengan rata – rata tinggi sarang 7,5 meter, dan diameter rata – rata sekitar 16,5 meter. Sarang kelas C dan D adalah kelas sarang yang ditemukan dalam penelitian ini, dan sarang posisi 1 menjadi dominan ditemukan. Pohon bersarang orangutan terdiri dari 15 jenis pohon yang didominasi oleh jenis bintangor dari famili Calophyllacae sebagai pohon tempat bersarang orangutan. Lokasi penelitian ini berada di kawasan konsesi PT Alam Sukses Lestari, Barito timur, Kalimantan Tengah seluas 19.060 ha. Panjang total garis transek dari 8 jalur line transect adalah 5.686 km. Populasi kepadatan orangutan di PT Alam Sukses Lestari didapat 0,3 Individu/km² atau 1 individu memerlukan 2,936  km², dengan jumlah estimasi populasi 65 individu berdasarkan perhitungan sarang yang ditemukan.  
The Effect of Fusarium Fungal Inoculation, Hole Position, and Induction Technique on Forming Agarwood in Gyrinops versteegii Tree Rawana, Rawana; Hardiwinoto, Suryo; Budiadi, Budiadi; Rahayu, Sri; Prijono, Agus
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 30 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.30.3.314

Abstract

Gyrinops versteegii, belonging to the Themelaeaceae family, is one of the species producing high-grade agarwood. The induction technique can accelerate the agarwood product. This study inducted the G.versteegii tree with fungal species, a variation of hole position, and an induction technique. The research was done at a domesticated G. versteegii plantation in Sragen and Karanganyar District, Central Java Province. The agarwood quality resulted from the inoculated G.versteegii tree characterized by the wood aroma, the discolouration area, wood aroma, and terpenoid content, is significantly affected by the wood position in the stem, the fungal species, and the inoculation technique. The upper stem results the better agarwood than the bottom stem. Using the inoculant of the Fusarium oxysporum can achieve better agarwood than the inoculant of F.solani and mixed F.solani x F.oxysporum. Furthermore, the infusion technique gains a better agarwood result than others. Keywords: domesticated G.versteegii, wood aroma, discolouration, and terpenoids.
Studi Kesehatan Sungai Dengan Menggunakan Metode Biotilik Studi Kasus Di Sungai Pusur Kabupaten Klaten: River Health Study Using Biotic Method Case Study In Pusur River, Klaten District Sugiyo, Siti Rohimah; Rawana, Rawana; Nugraha, Nanda Satya; Prijono, Agua
HUTAN TROPIKA Vol 19 No 1 (2024): Volume 19 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v19i1.13037

Abstract

Macroinvertebrates are organisms that live on the bottom of the water and have different levels of sensitivity to changes in conditions. The use of macroinvertebrates as indicators is due to their high sensitivity to changes in water quality, including the EPT group (Ephemeroptera, Plecoptera, and Trichoptera). In addition, the presence of EPT is influenced by the source of river pollution. This study was conducted at three monitoring stations (upstream, midstream, and downstream) located in Pusur River. Each station had ten repetitions of sampling, followed by the calculation of the macroinvertebrate assessment index value. The results of the study showed that at the Upstream station the level of pollution was light, at the Middle station the level of pollution was light, and at the Downstream station the level of pollution was moderate.
PENANAMAN MANGROVE DI PANTAI SAMAS, DESA SRIGADING, KABUPATEN BANTUL Rawana, Rawana
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 7 No. 3 (2025)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v7i3.1379

Abstract

Pantai Samas mengalami degradasi ekosistem pesisir akibat abrasi dan sedimentasi yang berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan dan mata pencaharian masyarakat lokal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan rehabilitasi ekosistem mangrove sebagai upaya mitigasi abrasi dan pengembangan potensi ekowisata di Pantai Samas. Penanaman mangrove dilakukan pada 20 April 2025 dengan melibatkan 49 partisipan dari berbagai stakeholder. Sebanyak 200 bibit Rhizophora mucronata berumur 3 bulan ditanam di area laguna dengan jarak tanam 2×2 meter dan dipasang ajir bambu sebagai penopang. Seluruh bibit berhasil ditanam dengan menggunakan metode penanaman yang tepat sesuai kondisi substrat laguna. Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal RT 63 dan 64 serta berbagai instansi. Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan langkah awal dalam upaya restorasi ekosistem pesisir yang berkelanjutan dan dapat menjadi model pengembangan ekowisata berbasis konservasi.