Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sirkulasi Laut dan Biogeokimia di Kawasan Teluk Cendrawasih Darmawan, Aldo; Atmadipoera, Agus Saleh; Nugroho, Dwiyoga; Kamal, Mohammad Mukhlis; Koch-Larrouy, Ariane
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2218.168 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.46780

Abstract

Teluk Cendrawasih (TC) merupakan salah satu teluk terbesar di Indonesia dan merupakan teluk semi tertutup yang memiliki biodiversitas hayati laut tinggi. Lokasi TC yang berada dekat ekuator dan berhadapan dengan Ekuator Samudera Pasifik bagian barat diduga memiliki dinamika dan variabilitas laut yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola sirkulasi laut, variabilitas arus, biogeokimia serta pengaruh fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) di kawasan TC. Dataset deret-waktu yang digunakan adalah keluaran model sirkulasi laut dari Infrastructure Development of Space Oceanography (INDESO) dari tahun 2008-2015. Hasil penelitian terungkap bahwa pola sirkulasi arus permukaan di luar teluk dicirikan dengan pembalikan arah arus dua kali dalam setahun yang sejalan dengan pembalikan angin muson, sedangkan di dalam TC arus permukaan cenderung selalu mengalir keluar teluk. Sirkulasi di kedalaman 110 m dicirikan dengan dominasi Arus Pantai Papua (APP) yang bergerak secara permanen sepanjang tahun menuju barat laut dan terlihat terbentuk pusaran arus (eddy) pada musim timur. Arus muson terlihat sampai kedalaman 50 m, sedangkan APP berada pada kolom dari 50 m sampai 200 m (di Selat Biak) dan sampai 1000 m (di sisi Pasifik) dengan kecepatan maksimum 0,75 m/s. Rerata dan simpangan baku dari volume transpor APP adalah -25,25 (±11,1) Sv, sedangkan di Selat Biak -0,8756 (±0,5) Sv. Variabilitas dari transpor APP didominasi periodisitas tahunan.  Rerata volume transpor di pintu masuk barat TC adalah 0,03 (±0,1096) Sv dimana variabilitasnya pada periode intra musiman.  Variabilitas beberapa parameter biogeokimia di TC dan Pasifik didominasi periodisitas antar tahunan, tahunan dan intra musiman. Variasi antar tahunan dari parameter tersebut berkoherensi kuat dengan suhu permukaan laut di kawasan ekuator Pasifik, sebagai wilayah ENSO.
Observed Anomaly of Temperature and Mixed Layer Depth Associated with the Madden Julian Oscillation (MJO) Active Phase in the Banda Sea, Indonesia Nabil, Nabil; Atmadipoera, Agus Saleh; Nugroho, Dwiyoga; Naulita, Yuli; Koch-Larrouy, Ariane
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 28, No 4 (2023): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.28.4.369-382

Abstract

The eastward propagation of atmospheric waves along the equatorial band from the central equatorial Indian Ocean to the western Pacific Ocean passing through the Indonesian Maritime Continent (IMC), known as the intraseasonal Madden Julian Oscillation (MJO) event, plays an important role on modulating both atmospheric and upper ocean dynamics along its path. This study aims to investigate the MJO active phase dynamics and its impact on changes in near-surface seawater temperature and mixed layer depth (MLD) anomaly in the Banda Sea Indonesia, using multi-datasets of atmospheric reanalysis, satellites derived sea surface temperature (SST), and Argo float between 2017 - 2018. This study revealed that the MJO waves propagate eastward along the southern equator-line over the IMC and pass through the Banda Sea, associated with significant decreased on Outgoing Longwave Radiation (OLR) and increased in zonal wind speed at 850hPa. The study result shows anomalous increased on surface wind speed and SST cooling during of MJO active phase. The amplitude peaks of filtered ocean-atmosphere variables range between 30 – 60 days. Argo float datasets in the Banda Sea for the first time captured upper ocean responses to the arrival of the MJO active phase, as characterized by a negative temperature anomaly of ~0.3°C in the surface mixed layer, large temperature anomaly of ~0.8°C in the thermocline layer and the deepening of the MLD of ~25 m. Hence, the MJO active phase impacts significantly on surface and vertical temperature cooling and regulate upper ocean mixing intensity in the Banda Sea.
STRUKTUR VERTIKAL DAN VARIABILITAS ARLINDO YANG MASUK KE TEPI BARAT LAUT BANDA Atmadipoera, Agus S.; Naulita, Yuli; Nugroho, Dwiyoga; Giu, La Ode M. Gunawan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i2.29142

Abstract

Arus Lintas Indonesia (Arlindo) merupakan sistem arus antara samudera Pasifik dan Hindia yang melewati Laut Indonesia, seperti melalui jalur primer Selat Makassar ke Laut Flores dan melalui jalur sekunder Selat Lifamatola ke Laut Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur vertikal dan variabilitas Arlindo di Laut Flores Timur (Flores) dan Laut Banda Utara (Banda) yang berasal dari keluaran model laut INDESO antara tahun 2008 dan 2014. Analisis struktur Arlindo dengan menghitung rataan komponen arus secara vertikal. Volume transpor dihitung dari penampang di Laut Banda dan Laut Flores. Deret waktu Arlindo dianalisis variabilitasnya menggunakan filter band-pass dan transformasi wavelet kontinu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Arlindo Banda secara dominan mengalir ke selatan, sedangkan Arlindo Flores mengalir ke timur di sepanjang utara Kepulauan Nusa Tenggara. Struktur vertikal aliran Arlindo mengalami penguatan di kedalaman antara 50 m dan 150 m. Perkiraan total volume transpor selama periode 7 tahun dari kedua jalur Arlindo yang masuk ke Laut Banda bagian barat sebesar 6,27 Sv (±3,81 Sv), yang merupakan kesepakatan baik dengan studi model sebelumnya. Variasi tahunan transpor Arlindo Banda (Flores) maksimum selama musim Barat Laut (Tenggara) dan minimum selama musim Tenggara (Barat Laut). Variabilitas yang mendominasi pada transpor Arlindo Banda ialah periode intra-musiman (ISV) dan semi-tahunan (SAV), sedangkan variabilitas transpor Arlindo Flores didominasi oleh periode tahunan (AV).