Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBEDAAN KONSENTRASI MAHASISWA PADA KELAS YANG DIBERI AROMATERAPI DAN TIDAK DIBERI AROMATERAPI Nurjannah, Desi; Mudayen, Y.M.V.; Wantini, Nonik Ayu
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2 No 4 (2017)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v2i4.68

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan konsentrasi mahasiswa diberi aromaterapi dan tidak diberi aromaterapi di kelas F13 Program Studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta.Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan rancangan penelitian digunakan post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi DIV Bidan Pendidik Angkatan 2015/2016 sebanyak 183 mahasiswa, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 84 mahasiswa. Instrumen yang digunakan tes Army Alpha. Analisis dalam penelitian ini adalah independent sampel t-test.Berdasarkan analisis univariat pada kelas tidak diberi aromaterapi menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki konsentrasi sedang (70,2), sedangkan data pada kelas yang diberi aromaterapi menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki konsentrasi sedang (78,4%). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p value 0,042 < α 0,05.Ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi mahasiswa diberi aromaterapi dan tidak diberi aromaterapi di kelas F13 Program Studi DIV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta.
DAMPAK INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN, DIY Wantini, Nonik Ayu; Indrayani, Novi
Journal of Health Education Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v3i1.20828

Abstract

Latar Belakang: Secara nasional, prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Prevalensi kanker pada kelompok usia 15-24 tahun sebesar 0,6 ‰, tidak dapat kita abaikan karena pencegahan penyakit kanker harus dimulai sedini mungkin. Sampai saat ini, pendidikan kesehatan mengenai kanker payudara pada kelompok usia remaja masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak intervensi pendidikan kesehatan (penkes) kanker payudara pada remaja putri. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan quasi-experimental, tepatnya One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, DIY pada bulan September 2017. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sejumlah 62 siswi kelas XI. Teknik pengambilan data dengan angket, instrumen kuesioner. Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Mc Nemar test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai median pengetahuan antara sebelum penkes kanker payudara (68) dan setelah penkes (91). Mayoritas pengetahuan setelah penkes lebih tinggi dibandingkan sebelum penkes sebanyak 61 orang (98,39%), dan hanya 1 orang memiliki pengetahuan setelah penkes sama dengan sebelum penkes. Hasil uji Wilcoxon test diperoleh nilai p-value 0,000 (< 0,05). Terdapat perubahan minat, dimana sebelum penkes 54 responden tidak berminat periksa payudara sendiri (SADARI), namun setelah penkes sebanyak 53 responden berminat untuk melakukan SADARI dalam waktu dekat (< 1 bulan). Hasil analisis Mc-Nemar test didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05). Simpulan: Pendidikan kesehatan efektif dalam peningkatan pengetahuan kanker payudara dan perubahan minat SADARI pada remaja putri. Pendidikan kesehatan sebaiknya diberikan kepada remaja sejak dini sebagai upaya pencegahan kanker payudara.
KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Maydianasari, Lenna; Wantini, Nonik Ayu; Utami, Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning; Rinardi, Hasnah Hanifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38059

Abstract

Pemberian tablet tambah darah (TTD) di sekolah untuk mengatasi anemia pada remaja putri, namun tingkat kepatuhannya masih rendah. Sebanyak 93,9% siswi MAN 2 Sleman mengaku pernah mendapatkan TTD dari sekolah namun ternyata hanya 40,8% yang meminumnya secara rutin. Pemeriksaan kadar hemoglobin menunjukkan 17% siswi di MAN 2 Sleman mengalami anemia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis korelasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada remaja putri di MAN 2 Sleman. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan desain cross-sectional. Populasi adalah semua remaja putri kelas X MAN 2 Sleman, dengan sampel sebanyak 88 siswi diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, lembar pencatatan dan alat ukur kadar hemoglobin, obesitas dan status gizi. Analisis univariat menggunakan analisis deskriptif dan analisis bivariat menggunakan chi square serta Kendall’s tau. Kejadian anemia pada remaja putri di MAN 2 Sleman sebesar 29,5%. Sebagian besar remaja putri patuh konsumsi tablet tambah darah (60,2%), memiliki status obesitas  normal (92%) dan status gizi normal (69,3%). Asupan zat gizi sebagian besar pada kategori kurang. Tidak ada korelasi antara kepatuhan konsumsi TTD, asupan zat gizi protein, lemak, karbohidrat, B6 dan status gizi dengan kejadian anemia Ada korelasi antara status obesitas, asupan gizi energi total, Fe dan Zn dengan kejadian anemia
Pelatihan Kader Kesehatan Untuk Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Masa Menopause Wantini, Nonik Ayu; Maydianasari, Lenna; Utami, Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.5043

Abstract

Pelatihan deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular (PTM) pada masa menopause merupakan langkah yang sangat penting, terutama bagi kader kesehatan. Wanita menopause memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai PTM, seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan osteoporosis akibat menurunnya hormon estrogen. Oleh karena itu, kader kesehatan sebagai ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat, perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendeteksi dini serta mencegah PTM pada wanita menopause. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam deteksi dini pencegahan PTM. Adapun kegiatan pelatihan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan pada Juli 2024 dengan jumlah peserta 28 orang kader. Kegiatan meliputi pemberian materi baik secara teori dan praktik, dengan menggunakan media power point presentation dan leaflet. Evaluasi pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 45 pertanyaan. Hasil kegiatan diketahui karakteristik kader yaitu 46,4% masa dewasa akhir, 53,6% pendidikan menengah, 71,4% telah menjadi kader dalam kurun waktu 1-5 tahun, 67,9% pernah mendapatkan penyuluhan PTM. Pengetahuan sebelum pelatihan diperoleh mean = 49,68, dan setelah pelatihan diperoleh mean = 66,50 (peningkatan sebesar 33,86%). Ada perbedaan nilai mean sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 16,82 dengan p-value 0,000 (paired sample t-test). Lebih dari 90% kader terampil dalam deteksi dini. Pelatihan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam deteksi dini dan pencegahan PTM.  Perlu adanya pelatihan yang lebih intensif dan berkala bagi kader kesehatan, pengembangan modul dan media edukasi yang mudah dipahami
Pelatihan Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Tertawa dalam Menurunkan Tekanan Darah Wanita Masa Klimakterium Wantini, Nonik Ayu; Maydianasari, Lenna; Ngaisyah, Rr Dewi
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4330

Abstract

Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Penurunan estrogen pada masa ini berhubungan erat dengan perkembangan penyakit kardiovaskular. Masalah hipertensi mendominasi (19%) dibandingkan masalah kesehatan lainnya di Padukuhan Karangnongko. Banyak studi literatur menyebutkan terapi relaksasi otot progresif dan terapi tertawa memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui faktor risiko hipertensi, meningkatkan keterampilan peserta dalam melakukan terapi relaksasi otot progressive dan terapi tertawa, serta menurunkan tekanan darah. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan dengan metode demonstrasi. Sasaran program adalah 20 wanita masa klimakterium. Hasil kegiatan ini adalah faktor risiko obesitas yang ditemukan pada peserta antara lain jarang berolahraga (60%), obesitas sentral (75%), IMT kategori obesitas (55%), 70% overfat, keterampilan terapi peserta dalam kategori sangat baik, terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pelatihan (p-value = 0,010) berdasarkan hasil uji Wilcoxon. Pelatihan terapi relaksasi otot progresif dan terapi tertawa efektif menurunkan tekanan darah, keterampilan wanita dalam melakukan terapi sangat baik saat evaluasi
Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Wantini, Nonik Ayu; Indrayani, Novi
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p027-034

Abstract

Pendahuluan: Kanker serviks adalah kanker tertinggi keempat pada wanita dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 yang mewakili 6,6% dari semua kanker wanita. Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pencegahan, diagnosis dini, skrining yang efektif dan program pengobatan. Sampai tahun 2016, cakupan IVA di Indonesia sebesar 4,34% yang masih jauh dari target nasional sebesar 10% pada akhir tahun 2015.Metode: Jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 19 Maret sd 04 Mei 2018. Sampel adalah semua wanita usia 19-49 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Kalasan, berdomisili di Kecamatan Kalasan, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel berjumlah 350 orang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen adalah kuesioner dan pengambilan data dengan wawancara. Analisis data menggunakan fisher exact test.Hasil: Pengetahuan tentang kanker serviks sebagian besar dalam kategori rendah (97,4%). Sikap positif terhadap deteksi dini kanker serviks adalah 96,3%. Sebesar 80,3% yakin kanker serviks akan sembuh jika ditemukan lebih dini. Sebanyak 92,3% tidak melakukan IVA test dalam 3 tahun terakhir. Faktor yang berhubungan dengan deteksi dini kanker serviks adalah pengetahuan (p-value = 0,003).Diskusi: Tidak ada hubungan antara sikap, kepercayaan dengan deteksi dini kanker serviks dikarenakan ada faktor lain yang lebih berpengaruh. Sesuai hasil penelitian diketahui 68,9% tidak melakukan IVA dikarenakan belum mengetahui tentang IVA.
Kesediaan Vaksinasi HPV pada Remaja Putri Ditinjau dari Faktor Orang Tua Wantini, Nonik Ayu; Indrayani, Novi
Journal of Ners and Midwifery Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i2.ART.p213-222

Abstract

Infeksi HPV dan pre kanker serviks (sel-sel abnormal pada leher rahim yang dapat menyebabkan kanker) telah menurun secara signifikan sejak vaksin HPV digunakan.Cakupan vaksinasi HPV masih rendah di Indonesia.Orang tua adalah pemegang tanggung jawab dan kewajiban utama di dalam penjaminan pemenuhan hak dasar anak untuk mendapatkan vaksinasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan (sikap, kepercayaan, dukungan orang tua) dengan kesediaan vaksinasi pada remaja putri. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak dan SMPN 1 Berbah, Sleman pada Mei-Juli 2019. Jumlah sampel 127 remaja putri beserta orang tuanya dipilih dengan accidental sampling. Instrumen kuesioner dan telah dilakukan uji validitas. Analisis bivariat dengan uji chi square (dukungan instrumen, emosional, kepercayaan orang tua) dan uji fisher exact (dukungan informasi dan sikap). Hasil penelitian menunjukkan 92,9% orang tua tidak memberikan dukungan informasi, 85% tidak memberikan dukungan instrumen, 75,6% memberikan dukungan emosional kepada putrinya terkait vaksinasi. Faktor yang berhubungan dengan kesediaan vaksinasi adalah dukungan instrumen (p-value = 0,048). Faktor yang menjadi pertimbangan terbanyak orang tua untuk mengijinkan anaknya di vaksinasi adalah keamanan vaksin (81,1%). Kesimpulan: Ada hubungan dukungan instrumen orang tua dengan kesediaan vaksinasi HPV pada remaja putri. HPV infections and cervical precancers (abnormal cells on the cervix that can lead to cancer) have dropped significantly since HPV vaccine has been in use. HPV vaccination coverage is still low in Indonesia. Parents are the main responsibility and obligation in guaranteeing the fulfillment of the child's basic rights to get a vaccination. The purpose of this study was to determine the related factors (attitudes, beliefs, parental support) with the willingness to participate in HPV vaccination among adolescent girls. This type of the study was analytic survey with cross sectional approach. The study was conducted at SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak and SMPN 1 Berbah, Sleman in May-July 2019. The sample was 127 adolescent girl and their parents selected by accidental sampling. The instrument used questionnaire and already undergone validity test. The bivariate analysis used chi square test (instrument and emotional support, parental trust) and fisher exact test (information support and attitude). The results showed 92.9% of parents did not provide information support, 85% did not provide instrument support, 75.6% provided emotional support to their daughters related to vaccination. Factors related to the willingness of vaccinations were instrument support (p-value = 0.048). The factor that was considered by most parents to allow their children to be vaccinated was vaccine safety (81.1%). Conclusion: There was a correlation between parental instrument support and HPV vaccination willingness of adolescent girls.
The Improvement of Reproductive Health Knowledge (Vaginal Discharge and Menstrual Pain) of Women Wantini, Nonik Ayu; Zakiya, Zahrah; Styaningrum, Silvia Dewi
Journal of Ners and Midwifery Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v8i1.ART.p055-063

Abstract

Vaginal discharge and menstrual pain are problems that are often faced by women. Women should be able to distinguish between physiological and pathological vaginal discharge, physiological and pathological menstrual pain. Based on the results of previous studies, most women have insufficient knowledge about vaginal discharge and menstrual pain. Health education is an effort to overcome these problems. The purpose of this study was to determine reproductive health care habits, history of menstrual pain and vaginal discharge, differences in knowledge about reproductive health, especially vaginal discharge and menstrual pain before and after health education was given. This study was a quasi-experimental design with one group pre test-post test. The sample was 27 women in Setan Hamlet, Maguwoharjo, Depok, Sleman who were selected by purposive sampling. The instrument used a questionnaire. The data analysis used paired sample t-test. The results showed that 66.7% had carried out routine genetalia care, 29.6% routinely used feminine cleansing soap, 25.9% experienced menstrual pain, vaginal discharge as much as 37%. The mean knowledge before health education was 48.70 (SD 23.59), while the mean knowledge after health education was 87.59 (SD 6.84). There is a difference between knowledge about reproductive health before and after health education is given (p-value = 0.000). The conclusion is that health education increases knowledge about reproductive health.
Factors Related to Women's Quality of Life in The Climacteric Period Wantini, Nonik Ayu; Maydianasari, Lenna; Utami, Jacoba Nugrahaningtyas Wahjunung
Journal of Ners and Midwifery Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v10i1.ART.p075-083

Abstract

Quality of life is satisfaction on the physical, psychological, social, and environmental aspects in the climacteric period. Climacterium is the period of life from decreased activity to the end of ovarian function, which has an impact on the occurrence of climacteric syndrome. The purpose of this study was to determine the factors associated with the quality of life of women during the climacteric period. This research method was an analytical survey, with a cross-sectional design. The research was conducted in August 2022 at Padukuhan Karangnongko, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. A sample of 90 people was selected by proportional random sampling. The research instrument used the WHOQOL-BREF questionnaire, data analysis used Kendall Tau. Factors that are not related to women's quality of life include age, education, occupation, parity, history of chronic disease, history of breast and cervical cancer screening. Factors related to women's quality of life are health insurance (p-value = 0.005) and physical activity (p-value = 0.036). Health insurance should be prepared early, and regular physical activity can improve the quality of life for women during the climacteric period
The Description of Future Bride Nutritional Status Included Incidence of Anemia, Chronic Energy Deficiency (CED), and Nutritional Status Based on Body Mass Index Wantini, Nonik Ayu; Maydianasari, Lenna; Agni, Agnes Savitri
Journal of Ners and Midwifery Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v10i2.ART.p239-246

Abstract

Currently, Indonesia is still facing reproductive health problems which are marked by the high maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR). The low status of public health, especially women's health, is influenced by various factors. One of the factors is nutritional status. Comprehensive intervention through the continuum of care approach is important to be carried out more upstream, namely during the preconception period (future bride). Examination of the nutritional status of the bride aims to detect early problems of underweight, overweight and micronutrient deficiencies (anemia). Optimal nutritional status before pregnancy is a form of readiness for a healthy pregnancy. The purpose of this study was to describe nutritional status (incidence of anemia, chronic energy deficiency (CED), and nutritional status based on body mass index). The method of the study was descriptive quantitative. The sample for this study was 76 brides-to-be who visited the Berbah Health Center for the period August-October 2022, and were selected by purposive sampling. The data obtained was secondary data obtained from medical records. The results showed that 61.8% of women’s health status was poor (one of the 3 nutritional status indicators was not in the normal category). Incidence of anemia 28.9%, chronic energy deficiency 15.8%, overweight and obesity 22.4%, very thin and thin 34.2%. Conclusion: the prevalence of problems with the nutritional status of the bride is still high. Further studies related to the causes of nutritional problems in future brides are needed