Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK , PERSEPSI HARGA, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI ULANG PRODUK PERLENGKAPAN KUNCI DI PT KENARI DJAJA PRIMA SEMARANG Hariyanti, Annisa Dwi
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia (Indonesian Journal of Marketing Science) Vol 10, No 1 (2011): Mei
Publisher : Master of Management Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5128.053 KB) | DOI: 10.14710/jspi.v10i1.47 - 87

Abstract

Pada saat persaingan semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankanpelanggan dan memenangkan persaingan dengan syarat harus dapat menghasilkan danmenyampaikan barang dan jasa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Oleh karena itu,perlu diteliti pengaruh dari kualitas produk, persepsi harga, dan kualitas layanan yang dapatmeningkatkan minat beli ulang konsumen. Adapun responden dalam penelitian ini adalahkonsumen PT. Kenari Djaja Prima Semarang.Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling denganjumlah sampel sebanyak 100 sampel. Metode pengumpulan data diperoleh dari pembagiankuesioner kepada responden yang memiliki kriteria telah melakukan pembelian berulang atauminimal 2 kali pembelian. Untuk mengolah data tersebut menggunakan analisis regresi yangdijalankan dengan bantuan program SPSS 16.Hasil penelitian menunjukkan : (1) kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap minatbeli ulang, semakin tinggi kualitas produk maka semakin tinggi minat beli ulang (0,195), (2)persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap minat beli ulang, semakin tinggi persepsiharga maka semakin tinggi minat beli ulang (0,206), (3) kualitas layanan memiliki pengaruhpositif terhadap minat beli ulang, semakin baik kualitas layanannya maka semakin tinggiminat beli ulang (0,340). Pengaruh paling dominan terhadap minat beli ulang adalah kualitasproduk dan kualitas layanan.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan kepada PT. Kenari Djaja Prima untuksemakin meningkatkan kualitas produknya dan kualitas layanannya, karena hal ini merupakanfaktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Keterbatasanpenelitian ini adalah bahwa penelitian ini merupakan studi kasus sehingga hasilnya tidak dapatdigeneralisir. Pada penelitian mendatang perlu untuk mengembangkan penelitian denganmenambahkan variabel independen lain.
ANALISIS TRANSFER PANAS MENYELURUH PADA SELUBUNG BANGUNAN DI DAERAH TROPIS Hariyanti, Annisa Dwi; Setyowati, Erni; Hardiman, Gagoek
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The creation of architectural works in tropical climates must be appropriate and responsive to the climate. In its application, it is expected to comply with the criteria for green building design requirements in SNI 03-6389-2011 and Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number: 21 of 2021 concerning Green Building Performance Assessment, namely that the overall heat transfer value of the building envelope does not exceed 35 W/m2. The choice of material used in the building envelope affects the amount of heat transfer value in a building. The building envelope of the Polytechnic of Furniture Industry and Wood Processing Campus Education Building on all four sides are dominated by Asahimas green stopsol reflective glass material with a glass thickness of 8 mm and conwood material in several parts. The amount of heat transfer value is analyzed using quantitative research methods with the calculation of OTTV (Overall Thermall Transfer Value). From the analysis, it is known that the overall OTTV value of the building is 54,94 W/m2, so it does not meet the criteria for green building design requirements. It is necessary to make retrofit design efforts to reduce the OTTV value in order to achieve OTTV value as mentioned in the SNI 03-6389-2011 and Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number: 21 of 2021.Abstrak: Pembuatan karya arsitektur di iklim tropis harus tepat dan responsif terhadap iklim. Dalam penerapannya diharapkan sesuai dengan kriteria persyaratan perancangan bangunan hijau pada SNI 03-6389-2011 dan Permen PUPR RI Nomor: 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau, yaitu bahwa nilai transfer panas menyeluruh pada selubung bangunan tidak melebihi 35 W/m2. Pemilihan jenis material yang digunakan pada selubung bangunan berpengaruh terhadap nilai transfer panas pada suatu bangunan. Selubung bangunan Gedung Pendidikan Kampus Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu pada keempat sisinya didominasi material kaca reflektif stopsol green Asahimas dengan ketebalan kaca 8 mm dan material conwood di beberapa bagian. Untuk mengetahui besarnya nilai transfer panas dilakukan analisa menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan perhitungan OTTV (Overall Thermall Transfer Value). Dari hasil analisa diketahui bahwa nilai OTTV keseluruhan bangunan sebesar 54,94 W/m2, sehingga tidak memenuhi kriteria persyaratan perancangan bangunan hijau. Perlu dilakukan upaya retrofit desain untuk menurunkan nilai OTTV tersebut agar mencapai nilai OTTV sesuai SNI 03-6389-2011 dan Permen PUPR RI Nomor: 21 Tahun 2021.
Perencanaan Masjid di Desa Kedungwuluh, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah sebagai Sentralisasi Kegiatan Masyarakat melalui Detailed Engineering Design Januardi, Redityo; Hariyanti, Annisa Dwi; Prabowoputra, Dandun Mahesa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Terapan Vol 1 No 3 (2024): JUPITER Desember 2024
Publisher : Informatika, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jupiter.1.3.35

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk di Dusun Cakra, Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, diproyeksikan mencapai 200 rumah dalam 2-4 tahun ke depan dengan sumber bangkitan berasal dari adanya komplek perumahan Griya Kalika dan peningkatan jumlah hunian di lokasi tersebut. Dengan demikian, semakin mendesak juga sarana dan prasarana yang harus tersedia, salah satunya adalah masjid. Umumnya pembangunan masjid dilakukan secara swadaya masyarakat baik tenaga maupun pendanaannya, sehingga pembiayaan menjadi salah satu kendala dalam pembangunan. Permasalahan lainnya pada bangunan masjid di pedesaan adalah tidak didesain dengan cukup cermat sehingga menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Berdasarkan kondisi tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Jenderal Soedirman melaksanakan kegiatan pendampingan dan penyediaan layanan jasa perencanaan masjid dengan mitra Panitia Penerima Tanah Wakaf Masjid. Layanan jasa perencanaan merupakan upaya menghasilkan dokumen Detail Engineering Design (DED) meliputi desain konsep, analisis struktur, gambar rencana, dan rencana anggaran biaya. Metode identifikasi kebutuhan desain masjid dilakukan dengan wawancara mendalam dan survey lokasi. Adapun desain bangunan menggunakan metode perancangan bangunan gedung yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang arsitektur dan teknik sipil.  Hasil pengabdian berupa dokumen DED masjid 2 lantai kapasitas 150 jemaah yang bernilai 2,49 milyar rupiah. Dokumen DED akan menjadi acuan penting pada tahap penjaringan pendanaan dan pelaksanaan konstruksi.