Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Metaforis dalam Lirik Lagu Populer Bertemakan Percintaan Hermintoyo, Muhamad
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 13, No 2: Mei 2018
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.124 KB) | DOI: 10.14710/nusa.13.2.291-300

Abstract

AbstractThe lyrics of the song are like the poetry of an aesthetic element that builds them as intrinsic elements, such as diction, rhyme, images and rhetorical means. In the hands of creative authors will create an interesting private diction diction and bring up beautiful metaphors. Song lyrics are created based on the author's emotional expression both from personal experience and see around him as the object of his creation. One of the most widely made is the lyrics of the song with the theme of romance, both ranging from approach / introduction, romantic seduction to the sadness left by her lover. This article discusses the metaphorical phrases in the lyrics of popular songs with the study of aesthetics, the elements that build the lyrics and their meaning. IntisariLirik lagu tak ubahnya seperti puisi ada unsur estetis yang membangunnya berupa  unsur intrinsiknya, seperti diksi, rima , imaji dan sarana retorika. Di tangan pengarang yang kreatif akan memunculkan diksi private symbol yang menarik dan memunculkan metafor-metafor yang indah. Lirik lagu diciptakan berdasar ekspresi emosional pengarangnya  baik dari pengalaman pribadi maupun melihat di sekitarnya sebagai objek penciptaannya. Salah satu yang paling banyak dibuat adalah lirik lagu yang bertemakan percintaan, baik mulai dari pendekatan/pengenalan, rayuan romantisnya sampai pada kesedihan ditinggal kekasihnya. Artikel ini membahas kalimat-kalimat metaforis dalam lirik lagu populer dengan kajian estetikanya, yaitu unsur yang membangun lirik dan maknanya.
Parafrasa Lirik Lagu Bertema Pelacur Karya Iwan Fals Hermintoyo, Muhamad
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 17, No 4: November 2022
Publisher : Indonesian literature Program, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.17.4.384-393

Abstract

Song lyrics, just like poetry has a physical element and an inner element. In the hands of creative authors will look aesthetically pleasing by utilizing diction, rhymes, imagery and rhetorical means. The exact diction of the ability to capture the senses provides imagery, and setting on the lyrics he makes. Lyrics are generated from real life, squeally in the form of imagined imitations of life. The theme of nightlife is directly related to the perpetrators, such as prostitutes/ prostitutes/ prostitutes/ night butterflies/ tunasusila/ pramunikmat and other terms; bromocorah/ criminal/ residivis; striped nose guest and so on. Iwan Fals as a lyricist and songwriter was able to photograph the social life of the night world.  The lyrics of the song "Lonteku" paraphrasing the relationship of the prostitute who protects her boyfriend as a recidivist who is being pursued by officers.They have a special relationship. Their lives live each other accepting the circumstances and it is preserved. The lyrics to "Doa Pengobral Dosa" depict a low-end prostitute living in an unused train carriage, with cheap thick makeup, waiting for customers who don't come. His heart is worried about the fate of his children. Contradictory as a human being even though he worked contrary to religious morals, customs and state laws, he still mentioned his God in his prayer.
Perubahan Makna dalam Lirik Lagu Album Tutur Batin Karya Yura Yunita sebagai Bentuk Katarsis dan Kontemplasi Diri: Kajian Semantik Putra, Awang Arsy Syah; Hermintoyo, Muhamad
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.20368

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) perubahan makna dalam lirik lagu album Tutur Batin karya Yura Yunita sebagai bentuk katarsis dan kontemplasi diri, (2) faktor penyebab terjadinya perubahan makna dalam lirik lagu album Tutur Batin karya Yura Yunita sebagai bentuk katarsis dan kontemplasi diri (3) nilai estetika yang terkandung dalam lirik lagu pada Album Tutur Batin Karya Yura Yunita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan data pada perubahan makna dalam lirik lagu album Tutur Batin sebagai bentuk katarsis dan kontemplasi diri. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa perubahan makna kata dalam lirik lagu album Tutur Batin karya Yura Yunita yang merujuk kepada katarsis dan kontemplasi diri. Sumber data dalam penelitian ini adalah lirik lagu dalam album Tutur Batin karya Yura Yunita. Metode analisis data yakni dengan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan, dari data lagu dalam album Tutur Batin, terdapat kata yang mengalami fenomena perubahan makna. Dari kata yang mengalami perubahan makna ditemukan perubahan makna meluas, perubahan makna menyempit, perubahan makna penurunan, perubahan makna peninggian, perubahan makna persamaan, dan perubahan makna pertukaran. Penyebab perubahan makna yang ditemukan, yakni adanya asosiasi, pengembangan istilah, perbedaan bidang pemakaian, perbedaan tanggapan, perkembangan ilmu dan teknologi, perkembangan sosial dan budaya, serta pertukaran tanggapan indera. Lirik lagu tersebut juga menunjukan nilai estetika yang ada di dalamnya yakni seperti penggunaan kata metaforis, personifikasi, ketegasan, pengontrasan dan nilai estetika lainnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan perubahan makna yang sering terjadi dalam lirik lagu pada album Tutur Batin adalah perubahan makna menyempit dan faktor penyebab terjadinya perubahan banyak dipengaruhi oleh pengembangan istilah yakni kata yang sudah ada dalam bahasa Indonesia mendapat penambahan makna baru.
Fungsi Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Belum Mapan dan Pejuang Mapan Karya Abay Adhitya (Kajian Pragmatik) Makrif, Vikram; Hermintoyo, Muhamad
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17102

Abstract

Penelitian ini mengambil data tindak tutur dari film berjudul Belum Mapan dan Pejuang Mapan sebagai objek dalam penelitian. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga pemaparannya secara deskriptif menggunakan bahasa pada umumnya. Metode perolehan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik lanjutan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan yang alat penentunya berada di luar bahasa dan tidak menjadi bagian dari bahasa itu sendiri. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori pragmatik yang difokuskan pada jenis tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan empat bentuk tindak tutur ilokusi yaitu representatif, direktif, ekspresif, dan komisif. 
Relasi Makna dalam Permainan Bahasa Plesetan Humor Cak Lontong (Kajian Semantik) Pratama, Lopang; Hermintoyo, Muhamad
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 4, No 1: April 2025
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2025.23252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna humor plesetan yang digunakan Cak Lontong ketika memandu permainan teka-teki sulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji makna yaitu tuturan dan jawaban yang digunakan Cak Lontong banyak mengandung makna konotasi. Teori yang dipakai adalah teori semantik milik Mansoer Pateda dan teori humor milik Arthur Asa Berger. Metode pemerolehan data menggunakan metode simak. Data diperoleh dengan cara melihat, disimak berulang-ulang, mentransliterasikan data ke dalam teks, dan mengklasifikasikan berdasarkan tujuan penelitian. Metode analisis data menggunakan metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya berasal dari bahasa yang diteliti. Metode agih kemudian terbagi lagi menjadi dua yaitu teknik dasar dengan teknik bagi unsur langsung dan teknik lanjutan dengan teknik ganti. Sedangkan penyajian hasil analisis data disajikan secara informal berupa analisis deskriptif kualitatif disertai gambar. Dari hasil analisis ditemukan 6 jenis relasi makna yaitu: relasi inklusi, relasi tumpang tindih, relasi keberlawanan, relasi persinggungan, relasi homonimi, dan relasi ketaksaan.