., Muhammad Amin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan antara Status Gizi dan Kadar Limfosit CD4 Pasien HIV/AIDS di RSJD Sungai Bangkong Pontianak ., Muhammad Amin
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.334 KB)

Abstract

Latar belakang. HIV/AIDS menjadi salah satu masalah di sector kesehatan masyarakat. BerdasarkanDitjen PP & PL Kemenkes RI bahwa terdapat 8,382 penderita HIV/AIDS di Kalimantan Barat dan Pontianak merupakan salah satu kota yang menghadapi beban terbanyak orang dengan HIV/AIDS. Pasien HIV biasanya akan mengalami penurun kadar limfosit CD4 dengan salah satu gejala klinis yaitu malnutrisi. Pemberian ARV akan meningkatkan kadar limfosit CD4 yang mana harapannya akan memengaruhi status gizi dari pasien HIV/AIDS. Klinik CST Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak belum pernah melakukan penelitian mengenai status gizi dengan kadar limfosit CD4 pasien HIV/AIDS. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017. Subjek pada penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS Care Support Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah SungaiBangkong Pontianak dan telah menjalani terapi ARV ≥ 6 bulan. Total sampel sebanyak 41 responden. Analisis data dengan uji fisher. Hasil. Sebanyak 48,8% responden mempunyai kadar limfosit dalam rentang 200-500 dan 46,3% memiliki status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kadar limfosit pasien HIV/AIDS (p= 0,660). Kesimpulan. Kadar limfosit CD4 tidak memengaruhi status gizi pasien HIV/AIDS yang menjalani rawat jalan di Care Support Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Kata Kunci: HIV/AIDS, status gizi, limfosit CD4
PENJADWALAN OPTIMAL UNIT-UNIT PEMBANGKIT DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING ALGORITHM ., Muhammad Amin
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Economic dispatch adalah pembagian pembebanan pada setiap unit pembangkit sehingga diperoleh kombinasi unit pembangkit yang dapat memenuhi kebutuhan beban dengan biaya yang optimum. Salah satu metode penyelesaian untuk permasalahan economic dispatch adalah menggunakan metode simulated annealing algorithm, yakni metode yang terinspasi dari proses pendinginan termodinamika. Adapun faktor yang mempengaruhi dari pada hasil uji pengoptimalan metode simulated annealing adalah temperatur awal, temperatur akhir, penurunan temperatur, iterasi maksimum pada setiap temperatur dan maksimum sukses perhitungan yang dilakukan pada setiap temperatur. Untuk menguji metode simulated annealing algorithm ini maka metode simulated annealing algorithm dibandingkan dengan metode lagrange multiplier dengan beberapa studi kasus dengan standar sistem IEEE pada 3 unit generator, 6 unit generator dan 20 unit generator dengan menggunakan 2 parameter kontrol. Salah satu daripada hasil pengujian yaitu pada pengujian sistem 20 unit generator menggunakan parameter kontrol 1 untuk beban 3050 MW dengan rugi rugi transmisi metode simulated annealing memiliki harga lebih ekonomis dari metode lagrange multiplier sebesar ± 0.24% dari segi harga ekonomis pada biaya bahan bakar. Sedangkan hasil pengujian untuk beban 3050 MW dengan rugi rugi transmisi menggunakan parameter kontrol 2 metode simulated annealing memiliki harga lebih ekonomis dari metode lagrange multiplier sebesar ± 0.2615% dari segi harga ekonomis pada biaya bahan bakar. Pada hasil pengujian sistem 20 unit generator, dimana digunakan parameter kontrol 2 metode simulated annealing telah mampu menghasilkan biaya bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan hasil biaya bahan bakar simulated annealing dengan parameter kontrol 1. Sehingga dapat dikatakan parameter maxsuccess berpengaruh pada jumlah unit generator yang akan dioptimasikan.