Latar belakang. HIV/AIDS menjadi salah satu masalah di sector kesehatan masyarakat. BerdasarkanDitjen PP & PL Kemenkes RI bahwa terdapat 8,382 penderita HIV/AIDS di Kalimantan Barat dan Pontianak merupakan salah satu kota yang menghadapi beban terbanyak orang dengan HIV/AIDS. Pasien HIV biasanya akan mengalami penurun kadar limfosit CD4 dengan salah satu gejala klinis yaitu malnutrisi. Pemberian ARV akan meningkatkan kadar limfosit CD4 yang mana harapannya akan memengaruhi status gizi dari pasien HIV/AIDS. Klinik CST Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak belum pernah melakukan penelitian mengenai status gizi dengan kadar limfosit CD4 pasien HIV/AIDS. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017. Subjek pada penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS Care Support Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah SungaiBangkong Pontianak dan telah menjalani terapi ARV ≥ 6 bulan. Total sampel sebanyak 41 responden. Analisis data dengan uji fisher. Hasil. Sebanyak 48,8% responden mempunyai kadar limfosit dalam rentang 200-500 dan 46,3% memiliki status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kadar limfosit pasien HIV/AIDS (p= 0,660). Kesimpulan. Kadar limfosit CD4 tidak memengaruhi status gizi pasien HIV/AIDS yang menjalani rawat jalan di Care Support Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Kata Kunci: HIV/AIDS, status gizi, limfosit CD4
Copyrights © 2019