ADHITAMA, G. PRASETYO
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Faktor-faktor Pembentuk Lingkungan Kerja pada Desain Interior Coworking Space di Kota Bandung Maemanah, Shafira; Larasati, Dwinita; Adhitama, G. Prasetyo
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.866 KB)

Abstract

Coworking space pada dasarnya merupakan tempat kerja bersama bagi para profesional yang bekerja mandiri namun membutuhkan interaksi sosial. Tempat ini berkembang luas secara global, termasuk di Indonesia. Di Kota Bandung jumlah coworking space terus bertambah, namun setelah ditinjau ulang, beberapa tempat tutup atau sepi pengunjung. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengembangan coworking space dari segi kenyamanan pengguna saat bekerja di dalamnya. Faktor-faktor yang diteliti adalah pengaturan spasial, jenis furnitur, kebisingan, penghawaan yang mempengaruhi temperatur, pencahayaan, dan suasana yang dihadirkan dari tampilan visualnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memberikan saran pengembangan desain interior yang dapat diterapkan di Kota Bandung. Sampel yang diambil adalah 3 tempat dengan pemilihan nonprobabilitas. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan observasi di masing-masing tempat dan wawancara pengguna untuk mengetahui persepsinya sebagai data pendukung. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa faktor pembentuk lingkungan kerja belum diterapkan secara optimal untuk kenyaman penggunanya.Kata kunci: desain interior, lingkungan kerja, coworking space, bandungAbstractCoworking space is basically a shared workplace for professionals who work independently but require social interaction. This place is growing globally, including in Indonesia. In the city of Bandung,the number of coworking space continues to grow, but after pre-field research, some places closed or have quiet visitors. This research is conducted as an effort to develop coworking space in terms of user's comfort while working in it. Factors studied are spatial arrangement, type of furniture, noise, air circulation that affect temperature, lighting, and atmosphere presented from visual appearance. The purpose of this research is to review and provide suggestions for interior design development that can be applied in Bandung. Three places were taken as samples with non-probability selection. This research method is done qualitatively by doing observation in each place and user interview to know perception as supporting data. The results show that some of the factors that form the working environment have not been optimally applied for user’s convenience.Keywords: interior design, working environment, coworking space, bandung
Pengaturan Ulang Tata Letak Ruang di Rumah Industri Rajut Binong Jati Kota Bandung dengan Metoda Bubble Diagram Maryani, Reny; Adhitama, G. Prasetyo; Wahyudi, Deddy
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.416 KB)

Abstract

Mayoritas penduduk Binong Jati Kota Bandung menggunakan sebagian area di rumah tinggalnya menjadi ruang usaha rajutan dan tempat tinggal pekerjanya. Dengan keterbatasan luas lahan dan bangunan bagi kegiatan rumah tangga untuk penghuni serta ruang usaha untuk pekerja dan tempat tingggalnya, menyebabkan terjadinya alihfungsi ruang, blurred area serta sirkulasi silang. Sehingga tidak terciptanya privasi dan kenyamanan antara penghuni ataupun terhadap pekerja. Maka perlu adanya rancangan organisasi ruang yang menitikberatkan pada pola pembagian ruang berdasarkan kebutuhan penghuni ataupun pekerja dalam berkegiatan di rumah industri, serta pola sirkulasi penghuni dan pekerja dengan tujuan tidak terjadinya sirkulasi silang yang dapat tertuang dalam bentuk bubble diagram. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengangkat empat contoh rumah industri yang di kawasan sentra industri rajut Binong Jati.Kata kunci: permukiman padat penduduk, rumah industri rajut, binong jati, organisasi ruang, bubble diagram.AbstractBinong Jati is one of the most population settlements in Bandung which raised knitting as their source for livelihood. Most of people in Binong Jati using part of their home area converted to be business space and place to live for their workers. With the limited space and building for domestic activities for residents with business space or place to live for the workers, have been caused converted room, blurred area and cross circulation. So there are no privacy and ease between residents nor to workers. Therefore, it is necessary to design a space organization that focuses on the pattern of space division on the needs of residents or workers in home industry activities, the aim of circulation patterns of residents and workers are not to occuring of cross circulation which can be stated in the form of bubble diagram. This research using case study method by four example home industries in the Binong Jati Industrial Knitted Hub. Keywords: Dense populated settlements, knitted home industry, space organization, bubble diagram.
Penyesuaian Ruang dalam membentuk Behavioral Setting Lingkungan Pembelajaran di Ruang Kelas TKQ Ulul Ilmi – MUI Kota Bandung PRATIWI, DYAH ARIANI; ADHITAMA, G. PRASETYO; SARI, NEDINA
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1626.571 KB)

Abstract

Ruang kelas sebagai lingkungan pembelajaran bila berada pada ruangan yang bukan diperuntukkan khusus sebagai ruang kelas, maka terjadi kecanggungan dalam menggunakan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukkan aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian ruang pada bangunan aula serbaguna MUI Kota Bandung menjadi ruang kelas TKQ Ulul Ilmi agar tercapai lingkungan pembelajaran optimal dalam memfasilitasi perkembangan dan cara belajar anak usia prasekolah. Metode penelitian merupakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berlandaskan ruang interior dan pola perilaku melalui behavior mapping, kemudian dikaitkan dengan perkembangan dan cara belajar anak usia prasekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setting ruang kelas yang luas sekaligus memanjang mengakibatkan aktivitas di dalamnya menjadi bebas, tetapi karena suasana lingkungan pembelajaran yang dihadirkan belum sesuai, maka pola perilaku anak usia prasekolah menjadi tidak terlalu bervariasiKata kunci: behavioral setting, lingkungan pembelajaran, penyesuaian ruang, interior ruang kelas, ruang kelas PAUDABSTRACTClassrooms as a learning environment when in a room that is not specifically designated as a classroom, then there is awkwardness in using space that is not appropriate for the purpose of its activities. This research aims to determine the adjustment of space in the multipurpose hall of MUI Bandung City into the TKQ Ulul Ilmi classrooms in order to achieve an optimal learning environment in facilitating the development and learning methods of preschoolers. The research method is qualitative with a descriptive approach. Based on interior spaces and behavior patterns through behavior mapping, then associated with the development and learning methods of preschoolers. The results of the study showed that a large and elongated classroom setting  resulted in free activities within it, but because the atmosphere of the learning environment presented was not appropriate, the pattern of preschoolers' behavior was not too varied.Keywords: Behavioral setting, learning environment, adjustment space, interior classrooms, early childhood classrooms