This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geodesi Undip
Awwaluddin, Moehammad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN WEBGIS UNTUK INFORMASI KERENTANAN TERHADAP ANCAMAN BANJIR Frizani, Defanny Elsa; Nugraha, Arief Laila; Awwaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKecamatan Semarang Timur merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang termasuk dalam Bagian Wilayah Kota (BWK) I, yaitu wilayah dengan zona/kawasan perdagangan, permukiman, jasa pendidikan serta campuran. Hal ini menjadikan Kecamatan Semarang Timur memiliki pertumbuhan penduduk yang relatif padat. Pada saat musim penghujan, Kecamatan Semarang Timur tidak luput dari ancaman banjir. Karena kondisi wilayah kecamatan yang padat, kerugian dan kerusakan pada saat kejadian sangat rentan terjadi. Penelitian terkait pengembangan webgis untuk informasi kerentanan terhadap ancaman bencana banjir dapat digunakan dalam meminimalisir kerusakan/kerugian yang akan muncul dari bencana banjir. Penelitian ini memanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam menganalisis kajian kerentanan. Hasil analisis klasifikasi kerentanan terhadap bencana banjir di Kecamatan Semarang Timur yang mengacu pada Perka BNPB No.2 Tahun 2012 serta dilakukannya modifikasi pada beberapa parameter kerentanan, telah diperoleh tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengembangan aplikasi webgis untuk informasi kerentanan terhadap ancaman banjir ini menggunakan platform ArcGIS Online dan selanjutnya diberi nama Aplikasi Kesiapsiagaan Banjir. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur – fitur yang terdapat pada ArcGIS Online yang berfungsi sebagai penunjang aplikasi agar dapat memberikan informasi terkait kerentanan terhadap ancaman banjir sehingga lebih interaktif dan informatif sebagaimana tujuan dari pengembangan aplikasi ini sendiri. Pada aplikasi ini juga telah dilakukan uji program dan uji kegunaan.
PENENTUAN BATAS PENGELOLAAN WILAYAH LAUT PROVINSI BANTEN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 Pratiwi Purba, Eleven Eleven; Sudarsono, Bambang; Awwaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKNegara Indonesia terdiri dari banyak provinsi yang semestinya dilakukan penentuan batas pengelolaan wilayah di laut karena hal tersebut sangat krusial, karena bisa mengakibatkan konflik antara daerah bersebelahan atau berhadapan dan konflik tumpang tindih kekuasaan. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 menyatakan bahwa daerah berwenang dalam mengelola sumber daya nasional (sumberdaya buatan, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia) yang telah tersedia di wilayah lautnya serta memiliki tanggung jawab untuk memelihara kelestarian lingkungannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan batas pengelolaan wilayah laut di Provinsi Banten dengan menggunakan metode kartometrik. Pemilihan Peta dasar yang digunakan sesuai dengan peta skala terbesar yang tersedia yaitu Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 dan dibandingkan dengan Citra Landsat 8 tahun 2019 dengan mengaplikasikan metode Thresholding untuk menentukan daerah laut dan darat. Metode penarikan batas laut dilakukan dengan prinsip equidistance untuk wilayah bersebelahan, Median line untuk wilayah berhadapan yang kurang dari 24 mil laut, dan penarikan garis sejajar sejauh 12 mil laut untuk daerah yang tidak berhadapan ataupun bersebelahan.Hasil penelitian ini menjelaskan cara penentuan batas pengelolaan wilayah laut berdasarkan Permendagri No 141 tahun 2017 dengan menggunakan peta dasar RBI skala 25.000 dan Citra Landsat 8. Hasil luas pengelolaan wilayah laut Provinsi Banten menggunakan Peta dasar RBI seluas 1.133.670,545 Hektar dan penggunaan citra Landsat 8 seluas 1.132.829,005 Ha. Perbedaan luas antara dua peta dasar tersebut sebesar 841,539 Ha atau 0,07423%.Kata Kunci: Citra Landsat 8,  Equidistance, Kartometrik, Median Line, Thresholding  ABSTRACTThe state of Indonesia consists of many provinces where the boundaries of the management of areas at sea should be determined because this is very crucial, because it can lead to conflicts between adjacent or opposite areas and conflicts over overlapping powers. Law No. 23/2014 states that regions have the authority to manage national resources (artificial resources, natural resources and human resources) that are already available in their marine areas and have the responsibility to preserve their environment.Therefore, this study aims to determine the boundary determination of marine area management in Banten Province by using the kartometric method. The selection of the base map used is in accordance with the largest scale map available, namely the Indonesian Earth Map scale of 1: 25.000 and compared to the Landsat 8 imagery in 2019 by applying the Thresholding method to determine marine and land areas. The sea boundary drawing method is carried out with the principle of equidistance for adjacent areas, Median line for opposite areas less than 24 nautical miles, and parallel line drawing as far as 12 nautical miles for non-facing or adjacent areas.The results of this study explain how to determine the boundaries of marine area management based on Permendagri No. 141 of 2017 using a 25.000 scale RBI base map and Landsat 8 imagery.The results of the area of Banten Province management using the RBI base map covering an area of 1.133.670,545 hectares and using Landsat 8 imagery as large as 1.132.829,005 Ha. The area difference between the two base maps is 841,539 Ha or 0,07423%.
ANALISIS PENENTUAN BATAS PENGELOLAAN WILAYAH LAUT PROVINSI BERCIRI KEPULAUAN DARI CITRA SENTINEL-1A (STUDI KASUS : PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG) Tri Astuti, Eka Dwi; Sabri, L.M; Awwaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKUndang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah merupakan undang-undang yang mengatur mengenai kewenangan suatu provinsi dalam pengelolaan sumber daya alam baik darat maupun laut. Jenis provinsi pada peraturan ini terbagi menjadi dua yaitu provinsi pada umumnya dan provinsi berciri kepulauan. Definisi provinsi berciri kepulauan adalah provinsi yang memiliki karakteristik secara geografis dengan wilayah lautan lebih luas dari daratan serta di dalamnya terdapat pulau-pulau yang membentuk gugusan pulau sehingga menjadi satu kesatuan geografis dan sosial budaya. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu yang berciri kepulauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknis penegasan provinsi berciri kepulauan serta luas wilayah pengelolaan wilayah laut dari data dasar yang digunakan. Penentuan batas pengelolaan wilayah laut dilakukan pada Peta RBI skala 1:50.000 dan pada Citra Sentinel-1A dengan metode kartometrik. Penarikan batas pada citra, perlu dilakukan proses ekstraksi garis pantai yang sebelumnya dilakukan pengkoreksian citra. Perhitungan luas wilayah dilakukan dengan dua system koordinat yaitu UTM (Universal Transverse Mercator) dan Lambert Cylindrical Equal Area. Penarikan batas menggunakan tiga garis pangkal yaitu garis pangkal normal, lurus dan kepulauan. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan luas wilayah laut Provinsi Bangka Belitung lebih besar dari wilayah daratnya. Perbandingan luas wilayah pada kedua data dengan sistem proyeksi Lambert Cylindrical Equal Area yaitu sebesar 0,09% untuk wilayah laut dan 0,02% untuk wilayah darat. Sementara itu, presentasi luas wilayah laut pada data Peta RBI 67,9% dan pada data Citra Sentinel-1A sebesar 67,6 % dari keseluruhan luas wilayah.