Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOMEDIK

Korelasi antara Derajat Deviasi Septum Nasi dengan Aerasi Telinga Tengah dan Rongga Mastoid menggunakan Modalitas CT Scan Andono, Rio; Latief, Nikmatia; Idris, Nurlaily
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 1 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.1.2021.32183

Abstract

Abstract: Nasal septum deviation can affect the middle ear aeration-mastoid pneumatization system. The aim of this study was to analyze the correlation between the degree of nasal septum deviation with middle ear aeration and mastoid cavity using CT scan. Conducted retrospectively on nasal septum deviation patients who underwent a CT scan of paranasal sinuses at the central radiology department of  UNHAS, Makassar for the period of January 2018 to September 2020. Samples were as many as 48 patients aged >18 years who had diagnosed nasal septum deviation. The degree of nasal septum deviation is divided into mild (<9°), moderate (9-15°) and severe (>15°). The statistical method used was the Spearman correlation test. There was significant correlation between the degree of nasal septum deviation with ipsilateral tympanic membrane retraction with a p value 0,001 and ipsilateral mastoid pneumatization with a p value of 0.03 (<0,05). The results of this study indicate that there is significant correlation between the degree of nasal septum deviation with ipsilateral tympanic membrane retraction  and ipsilateral mastoid pneumatization. There is a correlation between moderate and severe nasal septum deviation with ipsilateral middle ear effusion, where the deviation degree of the nasal septum is getting increased, then there is a tendency for an increase in ipsilateral middle ear effusion compared to contralateral side.Keywords: Degree of nasal septum deviation, middle ear effusion, tympanic membrane retraction, mastoid pneumatization, CT Scan Abstrak: Deviasi septum nasi dapat mempengaruhi tekanan telinga tengah-sistem pneumatisasi mastoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara derajat deviasi septum nasi dengan aerasi telinga tengah dan rongga mastoid menggunakan modalitas CT-scan. Dilakukan secara retrospektif pada penderita deviasi septum nasi yang menjalani pemeriksaan CT-scan sinus paranasalis di instalasi radiologi sentral RS UNHAS, Makassar periode Januari 2018 sampai September 2020. Sampel sebanyak 48 orang dengan usia >18 tahun yang didiagnosis deviasi septum nasi. Derajat deviasi septum nasi dibagi menjadi ringan (<9°), sedang (9°-15°), dan berat (>15°) Metode statistik yang digunakan uji korelasi Spearman. Terdapat korelasi yang bermakna antara derajat deviasi septum nasi dengan retraksi membran timpani ipsilateral 0,001 dan pneumatisasi mastoid ipsilateral 0,03 (<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi yang bermakna antara derajat deviasi septum nasi dengan retraksi membran timpani ipsilateral dan pneumatisasi mastoid ipsilateral. Terdapat korelasi antara deviasi septum nasi derajat sedang dan berat dengan efusi telinga tengah ipsilateral, dimana semakin bertambah derajat deviasi septum nasi maka ada kecenderungan peningkatan efusi telinga tengah ipsilateral dibandingkan kontralateral.Kata kunci: Derajat deviasi septum nasi, efusi telinga tengah, retraksi membran timpani, pneumatisasi mastoid, CT Scan
Hubungan Volume Sinus Etmoid dengan Tingkat Keparahan Rhinosinusitis Kronik berdasarkan Skor Lund-Mackay pada Suku Toraja-Mandar dan Bugis-Makassar (menggunakan computed tomography scan sinus paranasal) Syarifuddin, Syahruna; Murtala, Bachtiar; Idris, Nurlaily
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 2 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.2.2021.32536

Abstract

Abstract: The volume of the paranasal sinuses varies between individuals and is one of the factors that influence the risk of chronic rhinosinusitis. The severity of chronic rhinosinusitis can be determined based on the Lund-Mackay score on a CT scan. The purpose of this study was to determine the relationship between ethmoid sinus volume and the severity of chronic rhinosinusitis based on the Lund-Mackay score in the Toraja-Mandar and Bugis-Makassar tribes that were subjected to a CT scan of the paranasal sinuses. A total of 103 people aged> 15 years were measured for the ethmoid sinus volume and a Lund-Mackay score was calculated for each side.The subjects consisted of 65 people from Bugis-Makassar ethnicity (63.1%) and Toraja-Mandar ethnicity for 38 people (36.9%). The mean volume of the right ethmoid sinus in the Bugis-Makassar tribe group is 5.44 cm3, in the Toraja-Mandar tribe it is 6.30 cm3 with p-value 0.007, while on the left side is 5.46 cm3 in the Bugis-Makassar tribe and 6.11 cm3 in the Toraja-Mandar tribe with p-value 0.03. There was a significant relationship between ethmoid sinus volume with Lund-Mackay score on each side with a p-value of 0.001 on the right side and a p-value of 0.002 on the left side. conclusion, there is a difference in the mean volume of ethmoid sinuses between the two ethnic groups, where a larger mean volume was found in the Toraja-Mandar ethnic group. The smaller the volume of the ethmoid sinus, the higher the severity of chronic rhinosinusitis.Keywords: ethmoid sinus volume, rhinosinusitis, Toraja tribe  Abstrak.Volume sinus paranasal berbeda antar individu dan merupakan salah satu faktor yang  mempengaruhi resiko terjadinya rinosinusitis kronik. Derajat keparahan rinosinusitis kronik dapat ditentukan berdasarkan skor Lund-Mackay pada pemeriksaan CT scan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan volume sinus etmoid dengan derajat keparahan rhinosinusitis kronik berdasarkan skor Lund-Mackay pada sukuToraja-Mandar dan Bugis-Makassar yang dilakukan pemeriksaan CT-scan sinus paranasalis. Sebanyak 103 orang yang berusia> 15 tahun dilakukan pengukuran volume sinus etmoid dan dihitung skor Lund-Mackay pada setiap sisi.Subyek terdiri dari suku Bugis-Makassar 65 orang (63,1%) dan suku Toraja-Mandar 38 orang (36,9. Rerata volume sinus etmoid kanan pada kelompok suku Bugis-Makassar adalah 5,44 cm3, pada sukuToraja-Mandar adalah 6,30 cm3 p-value 0,007, sedangkan pada sisi kiri 5,46 cm3 pada suku Bugis-Makassar dan 6,11 cm3 pada suku Toraja-Mandar p-value 0,03. Terdapat hubungan yang bermakna antara volume sinus etmoid dengan skor Lund-Mackay pada setiap sisi  p-value 0,001 pada sisi kanan dan p-value 0,002 pada sisi kiri. Sebagai simpulan, terdapat perbedaan rerata volume sinus etmoid antar kedua kelompok suku, dimana rerata volume lebih besar ditemukan pada kelompok suku Toraja-Mandar. Semakin kecil volume sinus etmoid maka semakin tinggi derajat keparahan rinosinusitis kronik.Kata kunci: volume sinus etmoid, rhinosinusitis, suku Toraja