Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN KAPPA-KARAGENAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA BUMBU RAWON LEMBARAN BERBASIS CMC-MAIZENA Putri, Vivian; Utomo, Adrianus Rulianto
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.269 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v18i1.1987

Abstract

Edible film dan pengembangannya telah dianggap sebagai alternatif baru dalam penggunaan hidrokoloid. Salah satu potensi penggunaan edible film adalah dalam pembuatan bumbu instan lembaran yang disebut dengan “bumbu rawon lembaran”. Bumbu rawon lembaran merupakan bumbu-bumbu rawon yang dibentuk menjadi lembaran sehingga hanya perlu pelarutan dengan air mendidih untuk mendapatkan kuah rawon siap saji. Penelitian pendahuluan pembuatan bumbu rawon lembaran ini telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan pati jagung/maizena dan carboxymethyl cellulose (CMC) sebagai pembentuk lembaran. Kelemahan film yang dihasilkan dari pati dan CMC adalah permeabilitas terhadap uap air yang tinggi dan lembaran yang dihasilkan kurang kaku. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, bumbu rawon lembaran yang telah disimpan selama 2 bulan dalam kemasan multilayer pada suhu ruang juga mengalami ketengikan. Bahan yang ditambahkan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah kappa-karagenan. Kappa-karagenan merupakan jenis karagenan yang memiliki waktu setting cepat serta menghasilkan gel yang kuat dan kaku. Penambahan kappa-karagenan diharapkan dapat menambah kekakuan, menurunkan permeabilitas terhadap uap air, mempercepat pengeringan, serta mengurangi resiko terjadinya ketengikan pada bumbu rawon lembaran. Pada penelitian ini dilakukan penambahan kappa-karagenan dengan persentase dari jumlah volume larutan pati-CMC (3%) sebesar 0%, 0,4%, 0,8%, 1,2%, 1,6%, dan 2% (b/v). Parameter yang diamati adalah kadar air, daya larut, aktivitas air (aw), bilangan peroksida, dan viskositas kuah rawon yang dihasilkan. Hasil pengujian dianalisis dengan ANOVA (Analysis of Variance) pada α = 5% untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata akibat perlakuan. Bila terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada α = 5%.
Analisis Keberlanjutan Usaha Budidaya Pembibitan Ikan Lele Di Desa Hang Tuah, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, Riau Putri, Vivian; Ekwarso, Hendro; Taryono, Taryono
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol. 11 No. 3 (2025): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jseh.v11i3.864

Abstract

This study examines the sustainability of catfish (Clarias sp.) hatchery farming in Hang Tuah Village, Perhentian Raja Subdistrict, Kampar Regency, Riau, using a quantitative descriptive approach. The research population consisted of 220 catfish farmers, with a sample of 69 respondents selected through purposive sampling. The results indicate an average production of 66,188 fingerlings per cycle, generating an average revenue of IDR 7,942,609 and production costs of IDR 4,664,077, resulting in a net income of IDR 3,258,532. These findings demonstrate that catfish hatchery farming is profitable and has strong development potential. Labor elasticity was estimated at 4.15, meaning a 1% increase in labor input could raise output by approximately 4.15%, highlighting the labor-intensive nature of the business. However, labor productivity slightly declined from 91,668 to 83,668 fingerlings per worker, as labor growth outpaced production growth. Overall, the sustainability index reached 72.91, classified as moderately sustainable. Strengthening marketing strategies, enhancing community training, and adopting climate adaptation measures are essential to ensure long-term sustainability and optimize economic benefits for local communities.