Pengecatan adalah proses pelapisan yang diterapkan pada permukaan suatu benda. Tujuan dari pengecatan ada dua, yaitu protektif dan dekoratif. Dari segi protektif cat dapat dinilai dari ketebalan dan jika dari dekoratif cat dapat dilihat dari segi kekilapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi parameter yang dapat menghasilkan ketebalan yang maksimum. Desain eksperimen yang digunakan adalah Response Surface Method (Box-Behnken design), 15 eksperimen dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Kombinasi parameter dan level yang digunakan yaitu diameter nozzle (1.2mm, 1.3mm, dan 1.4mm), tekanan udara (2bar, 3bar, dan 4bar), dan suhu pengeringan (65oC, 70oC, 75oC). Metode pengecatan menggunakan spray painting dengan 3 kali pelapisan dengan jarak 15cm. Setelah melalui proses pengeringan spesimen diuji menggunakan alat ukur thickness gauge yang memiliki sepsifikasi rentang pengukuran 0-1250µm/0-50mil dengan akurasi±2.5µm. Data hasil pengukuran ketebalan diolah menggunakan software Minitab 18 dan didapatkan persamaan order kedua hubungan antara ketebalan dan parameter pengecatan dinyatakan sebagai ?k =105.61 ? 2.522 X1 - 7,616 X2- 7,744 X3- 2,9 X12- 1,82 X22- 3,91 X32 + 1,94 X1 X2 + 1,64 X1 X3 - 3,66 X2X3; dengan X1, X2 dan X3 merujuk ke parameter diameter nozzle, tekanan penyemprotan dan suhu pengeringan. Faktor yang berpengaruh dari ketiga variasi adalah suhu pengeringan dengan nilai koefisiensquare sebesar 3.91, p-value ?1(0.000) dan p-value ?2 (0.018). Dari penggunaan Response Surface Method (Box-Behnken design) didapatkan hasil ketebalan yang maksimum yaitu 112,472?m dengan kombinasi parameter diameter nozzle 1,25mm, tekanan 2bar dan suhu pengeringan 67,32 ?.