Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendampingan Makan Dan Edukasi Gizi Pencegahan Stunting Pada Ibu Hamil Dan Ibu Balita Di Desa Mengok, Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso Sukma, Ayu
Journal of Health Innovation and Community Services Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Health Innovation and Community Services
Publisher : PPPM Stikes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Gizi yang baik pada anak memaksimalkan tumbuh kembangnya. Kekurangan gizi dapat menyebabkan stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena kurang asupan gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK).Tujuan: Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu agar dapat memilih dan memberikan makanan terbaik selama kehamilan dan kepada balita, untuk mencegah stunting. Metode: Dilaksanakan pendampingan makan dan edukasi gizi pada 19 Mei 2022 di Desa Mengok, Kabupaten Bondowoso, yang dihadiri 21 ibu hamil dan ibu balita. Evaluasi dilakukan melalui Pre-Test dan Post-Test. Hasil: Pendampingan makan berjalan baik, memastikan makanan diterima dan dikonsumsi untuk peningkatan gizi anak dan ibu hamil. Penyuluhan gizi menunjukkan peningkatan pengetahuan; responden berpengetahuan baik meningkat dari 8 (38,1%) menjadi 18 (85,7%) dan berpengetahuan kurang menurun dari 13 (61,9%) menjadi 3 (14,3%). Kesimpulan: Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting dan mendukung upaya pencegahan dan penurunan angka kejadian stunting di Kabupaten Bondowoso.
POTENSI PASTA GIGI ENZIM NON DETERGEN DALAM MERUBAH WARNA CLEAR ELASTIC POWER CHAIN: STUDI EKSPERIMENTAL Jordan, Belly; Sukma, Ayu
M-Dental Education and Research Journal Vol 4, No 1 (2024): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Elastomeric chain atau karet elastik pada pemakaian kawat gigi yang termasuk ke dalam kategorielastic auxiliaries merupakan karet elastomer yang terbuat dari polyurethane dengan bentuk lubang yang salingberhubungan membentuk rantai panjang dan tersedia dalam berbagai macam warna. Keunggulan dari elastomeric chainadalah sifat memori elastik, mudah dipasang, biokompatibel, dan nyaman, serta mengurangi risiko terjadinya kerusakanmukosa mulut. Namun, disisi lain memiliki kekurangan, yaitu warna yang dapat berubah di dalam rongga mulut danpenurunan gaya yang diberikan dari waktu ke waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pastagigi Enzim non detergen dengan perubahan warna yang terjadi pada pemakaian karet elastik atau elastomeric chainbewarna pemakai kawat gigi cekat. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitianpretest-posttest control group design. Pasta gigi yang digunakan adalah pasta gigi enzim non detergen. Cara pengukurandengan mengukur skor warna secara observasi. Sample yang di uji berjumlah 20 buah elastomeric chain. Satu rolclear elastomeric chain merek AO (American Orthodontics) tipe long dipotong menjadi 20 bagian dengan panjangmasing-masing sampel sepanjang 6 lumen. Hasil: Seluruh elastomeric chain pada kelompok perlakuan tidak terjadiperubahan warna atau dengan perubahan warna yang lebih kecil. Kesimpulan: Penggunaan pasta gigi enzim berhubungandengan perubahan warna elastomeric chain berwarna, yaitu perubahan warna yang terjadi pada elastomeric chainberwarna yang disikat dengan pasta gigi enzim lebih kecil dibandingkan kelompok perlakuan lainnya.
POTENSI PASTA GIGI ENZIM NON DETERGEN DALAM PERUBAHAN WARNA ELASTOMERIC CHAIN YANG BERWARNA: STUDI EKSPERIMENTAL Jordan, Belly; Sukma, Ayu
M-Dental Education and Research Journal Vol 4, No 1 (2024): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pasta gigi dapat digunakan untuk membersihkan gigi geligi. Pembersihan gigi menggunakan pastagigi harus dilakukan oleh pasien yang memakai kawat gigi cekat. Alat perawatan gigi terdiri dari beberapa bagian.Elastomeric Chain, juga dikenal sebagai power chain, adalah alat elastis yang digunakan untuk menggerakan gigisecara aktif. Ada dua jenis elastomeric chain: berwarna atau clear (bening). Tujuan penelitian ini adalah untukmengevaluasi hubungan antara pasta gigi enzim non-detergen dan perubahan warna pada elastomeric chain berwarna.Metode: Studi ini adalah eksperimen dengan desain pretest-posttest control group. Pasta gigi herbal non-detergenyang terdiri dari propolis, pasta gigi non-herbal, dan saliva buatan terdiri dari 15 buah elastomeric chain berwarna.Selanjutnya, lima belas elastomeric chain berwarna merah dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan: kelompokeksperimen 1, kelompok eksperimen 2, dan kelompok kontrol. Setelah itu, seluruh elastomeric chain direndam dalamsaliva buatan selama satu hari. Setelah itu, masing-masing elastomeric chain diberi warna. Hasil: Sebelum kelompokperlakuan direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan sebelum diberikan perlakuan, seluruh rantai elastomertidak mengalami perubahan warna atau memiliki skor 0. Kesimpulan: Dilihat dari hubungan antara penggunaan pastagigi enzim dan perubahan warna elastomeric chain berwarna, dapat disimpulkan bahwa elastomeric chain berwarnaberubah lebih sedikit ketika disikat dengan pasta gigi enzim dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya.
PERBANDINGAN pH SALIVA PADA PENGGUNAAN OBAT KUMUR ENZIM DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA PASIEN PENGGUNA PERANTI ORTODONTI CEKAT Sukma, Ayu
M-Dental Education and Research Journal Vol 4, No 1 (2024): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Prevalensi maloklusi pada remaja menunjukkan angka yang sangat tinggi sebesar 89%, berdasarkanRiskesdas 2018 maloklusi di Indonesia mencapai angka 80% (Mansyur Karima Q et al.,2021). Perawatan denganperanti ortodonti cekat dapat meningkatkan jumlah retensi plak gigi dan menyebabkan daya pembersihan mukosamulut berkurang, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya pH saliva, meningkatnya jumlah mikroba seperti Streptococcusmutans dalam mulut. Sekresi saliva sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. pH saliva akanmeningkat setelah diberi rangsangan, dirangsang dengan penggunaan pasta gigi dan berkumur dengan obat kumur yangmengandung enzim dan yang mengandung Nigella sativa (fordontis). Tujuan: Untuk membuktikan perbandingan pHsaliva pada penggunaan obat kumur enzim dan nigella sativa pada pasien pengguna peranti ortodonti cekat. Metode:Jenis penelitian ini adalah eksperimental klinis. Jumlah subjek penelitian 16 orang diinstruksikan untuk berkumurdengan obat kumur enzim di rumah, dua kali sehari, sebanyak 20 ml setiap kali berkumur, dalam waktu 30 detik selamasatu minggu. Kemudian saliva dikumpulkan, seminggu kemudian 16 subjek penelitian tersebut diinstruksikan untukberkumur dengan obat kumur Nigella sativa. Hasil: Ada perbedaan signifikan pH sebelum dan sesudah kumur denganenzim dan ada perbedaan signifikan pH sebelum dan sesudah kumur dengan obat kumur yang mengandung Nigellasativa (fordontis). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua obat kumur ini sama-sama mempunyaihasil dapat meningkatkan pH saliva, sehingga dapat mencegah terjadinya peningkatan bakteri pada pasien penggunaperanti ortodonti cekat.
Pengaruh Penyuluhan Anti-Bullying Terhadap Pengetahuan dan Sikap Anak Dampingan PKPA Medan: Indonsia Anjaini, Nurul; Hasanah, Nur; Agustina, Dewi; Sukma, Ayu; Israyani, Israyani
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 4 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss4.2057

Abstract

Bullying merupakan tindakan agresif yang secara berkali-kali dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain yang lebih rentan. WHO mencatat bahwa secara global, sekitar 37% anak perempuan usia sekolah dan 42% anak laki-laki menjadi korban bullying. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak setelah melakukan penyuluhan anti-bullying pada anak dampingan PKPA Medan. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain one group pretest-postest. Sebanyak 30 anak dampingan PKPA dijadikan sampel penelitian yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang dirancang untuk menilai perubahan tingkat pengetahuan dan sikap responden sebelum maupun setelah dilaksanakannya kegiatan penyuluhan. Hasil pretest mengindikasikan bahwa sebagian besar responden masih memiliki pemahaman dan sikap yang kurang baik terhadap perilaku perundungan. Setelah dilakukan penyuluhan, terlihat adanya peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan dan sikap anak. Dengan nilai p sebesar 0,001 untuk variabel pengetahuan dan 0,002 untuk variabel sikap, hasil sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukkan perbedaan yang signifikan, dalam analisis bivariat dengan uji sampel pasangan t-test. Secara keseluruhan, hasil ini memperlihatkan bahwa penyuluhan anti perundungan memberikan pengaruh positif yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap anak dampingan PKPA.