Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL Siringoringo, Helen Evelina
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 8: Juni 2018
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih alat kontrasepsi hormonal yang terdiri dari umur, paritas, pendidikan dan pengetahuan yang menentukan pene. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi hormonal di Bidan Praktik Mandiri Choirul Mala Palembang tahun 2017. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu akseptor KB di Bidan Praktik Mandiri Choirul Mala Palembang dari bulan Januari sampai September tahun 2017 sebanyak 189 orang, teknik pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 64 orang. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat. Hasil Penelitian: Hasil analisis univariat didapatkan distribusi frekuensi umur akseptor KB  yang tidak berisiko (21-35 tahun) sebanyak 70,4%, distribusi frekuensi pendidikan akseptor KB yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 46,9%, distribusi frekuensi paritas akseptor KB yang multigravida sebanyak 59,4%, distribusi frekuensi pengetahuan yang kurang sebanyak 51,6%, distribusi frekuensi jenis kontrasepsi akseptor KB hormonal sebanyak 79,7%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan bermakna antara umur, paritas, pendidikan dan pengetahuan dengan penggunaan alat kontrasepsi (p value 0,000 nilai OR 8,5 ; p value 0,000 nilai OR 2,4 ;  p value 0,000 nilai OR 3,9 ; p value : 0,000 nilai OR 2,8). Saran: Tenaga kesehatan diharapkan memberikan konseling kepada pasangan usia subur sebelum memilih alat kontrasepsi sehingga pasangan usia subur memilih alat kontrasepsi sesuai dengan kondisi kesehatannya. Kata Kunci      : Kontrasepsi Hormonal, Karakteristik 
FAKTOR-RAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ROBEKAN JALAN LAHIR PADA IBU BERSALIN DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2017 Siringoringo, Helen Evelina
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kejadian robekan lahir diseluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta ibu bersalin mengalami ruptur perineum, angka ini diperkirakan akan meningkat 6,3 juta pada tahun 2050 seiring semakin tingginya bidan yang tidak meaksanakakan asuhan kebidanan dengan baik (Prawitasari, 2015). Berdasarkan data rekam medik RS. Bhayangkara tahun 2017 ibu bersalin normal sebanyak 194 orang dan yang mengalami robekan perineum sebanyak 55 orang (Rekam Medik RS Bhayangkara, 2017). Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan robekan jalan lahir pada ibu bersalin di RS Bhayangkara Palembang tahun 2017. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal di RS Bhayangkara Palembang Tahun 2017. Sampel penelitian yaitu kasus : kontrol perbandingan 1 : 1. Subjek Penelitian kasus yaitu ibu bersalin dengan robekan perineum berjumlah 48 orang dan kontrol yaitu ibu bersalin normal normal berjumlah 48 orang. Tehnik Pengambilan sampel secara system random sampling. Hasil: analisa univariat didapatkan ibu yang mengalami robekan jalan lahir sebanyak 48 (50%), umur ibu berisiko sebanyak (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) sebanyak 9 responden (9,4%), paritas primigravida sebanyak 47 responden (49%), jarak kehamilan berisiko tinggi sebanyak 22 responden (22,9%), berat badan lahir tidak normal sebanyak 23 responden (24%). Berdasarkan analisa bivariat didapatkan hasil tidak ada hubungan umur dengan robekan jalan lahir (p value 0,726), tidak ada hubungan paritas dengan robekan jalan lahir (p value 0,256), tidak ada hubungan jarak kehamilan dengan robekan jalan lahir (p value 1,00), tidak ada hubungan berat badan lahir dengan robekan jalan (p value 0,632). Kesimpulan: Tidak ada hubungan umur, paritas, jarak kehamilan, berat badan lahir dengan robekan jalan lahir di RS Bhayangkara Palembang tahun 2017. The incidence of tears born all over the world in 2009 occurred 2.7 million maternal births having perineal rupture, this figure is expected to increase by 6.3 million by 2050 as midwives increasingly do not treat midwifery care properly (Prawitasari, 2015). Based on medical record data from the hospital. Bhayangkara in 2017 has as many as 194 maternity mothers and 55 rupture perineum (Medical Record Bhayangkara Hospital, 2017). The purpose of this study was to determine the factors associated with birth canal tears in maternity at Palembang Bhayangkara Hospital in 2017. The design of this study used analytical survey methods with the Case Control study design. The population in this study were all normal maternity mothers in Palembang Bhayangkara Hospital in 2017. The research samples were cases: comparison control 1: 1. Research subjects were 48 maternalrupture perai+nueumnd 48 normal control women. Technique of taking samples by system random sampling. The analysis used univariate and bivariate with Chi-Square test. Based on univariate analysis, it was found that mothers who experienced rupture perineum were 48 (50%), the risk of maternal age (<20 years and ≥ 35 years) was 9 respondents (9.4%), primigravida parity was 47 respondents (49%), the distance of high-risk pregnancies was 22 respondents (22.9%), abnormal birth weight was 23 respondents (24%). Based on bivariate analysis, it was found that there was no relationship between age with rupture perineum (p value 0.726), no relationship of parity with rupture perineum (p value 0.256), no relationship between the distance of pregnancy with rupture perineum (p value 1.00), there is no correlation between birth weight and rupture perineum (p value 0.632). Further research is suggested with different variables to obtain risk factors that cause the occurrence of rupture perineum.
KETERPAPARAN MEDIA MASSA DENGAN PRILAKU SEKSUAL DI STIK BINA HUSADA PALEMBANG TAHUN 2017 Siringoringo, Helen Evelina
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2008 menunjukkan 63% remaja di Indonesia usia sekolah sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Data tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan pandangan remaja pada nilai - nilai agama, sosial, moral dan telah terjadi pergeseran sikap yang perlu diperhatikan. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dengan perilaku seks remaja di STIK Bina Husada Palembang tahun 2017. Metode penelitian: ini bersifat survey analytic dengan desain cross sectional study. Jumlah populasi 517 orang dengan sampel 84 orang. Teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni s.d Agustus 2017 dengan menggunakan kuesioner. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya penelitian menggunakan uji chi square bivariat untuk melihat hubungan keterpaparan media massa dengan perilaku seks remaja di STIK Bina Husada Palembang tahun 2017. Hasil penelitian: ini menunjukkan bahwa dari 84 responden terdapat 52 orang (61,9%) terpapar dengan media massa, 48 orang (57,1%) pernah melakukan perilaku seks yang berisiko dan ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan media massa dengan perilaku seks remaja di STIK Bina Husada Palembang tahun 2017 (X2 hitung = 5,77 > X2 tabel = 3,841). Kesimpulan: bahwa lebih dari separuh responden terpapar dengan media massa, lebih dari separuh perilaku seks remaja berisiko, dan ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan media massa dengan perilaku seks remaja di STIK Bina Husada Palembang tahun 2017. Background: The 2008 National Family Planning Coordinating Board (BKKBN) survey showed 63% of teenagers in Indonesia at school age had sexual relations outside of marriage. The data shows that there has been a change in the views of adolescents on religious, social, moral values and there has been a shift in attitudes that need attention. This research study aims to determine the relationship between exposure to mass media and adolescent sexual behavior in STIK Bina Husada Palembang in 2017. This research method is survey analytic with a cross sectional study design. The total population of 517 people with a sample of 84 people. The sampling technique was systematic random sampling. This research was conducted in June until August 2017 using a questionnaire. Data are presented in the frequency distribution table and furthermore the research uses bivariate chi square test to see the relationship of mass media exposure to adolescent sex behavior in Bina Husada Palembang STIK in 2017. The results of this study indicate that of 84 respondents there were 52 people (61.9%) exposed with mass media, 48 people (57.1%) have had risky sexual behavior and there is a significant relationship between exposure to mass media and teen sex behavior in STIK Bina Husada Palembang in 2017 (X2 count = 5.77> X2 table = 3.841 ) Based on the results of this study it was concluded that more than half of the respondents were exposed to mass media, more than half of adolescent sexual behavior was at risk, and there was a significant relationship between exposure to mass media and adolescent sex behavior in STIK Bina Husada Palembang in 2017. Keywords: Mass Media Exposure, Teen Sex Behavior