Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KISMIS (VITIS VINIFERA L.) TERHADAP VO2MAX PADA MAHASISWA USIA MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Putri, Nadira Deanda; Purwoko, Yosef
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.486 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20758

Abstract

Latar belakang: Kismis merupakan buah yang populer dan mengandung nutrisi yang esensial. Berdasarkan NutriSurvey, 40 gram kismis mengandung 28.5 gram karbohidrat. Karbohidrat tersebut digunakan untuk metabolisme energi, salah satunya adalah metabolism energi aerobik. Kemampuan maksimal dari tubuh dalam melakukan metabolism energi aerobik ditentukan oleh tingginya tingkat volume oksigen maksimal (VO2max) yang dimiliki. VO2max tersebut dapat diestimasi menggunakan tes Cooper.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian kismis terhadap VO2max.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian posttest only with control group design dan dilaksanakan pada stadion Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan (kelompok dengan pemberian kismis sebanyak 42.5 gram, sejumlah 14 orang) dan kelompok kontrol (kelompok tanpa perlakuan, sejumlah 14 orang). Penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil VO2max pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. VO2max diukur menggunakan tes Cooper. Data diuji dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna VO2max antara kedua kelompok (p>0.05).Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna VO2max kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
Carotid-Cavernous Fistula: Manifestasi Klinis dan Tatalaksana Putri, Nadira Deanda; Prasetyo, Bambang Tri; Kurniawan, Ricky Gusanto; Rilianto, Beny; Windiani, Pratiwi Raissa; Arham, Abrar
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.73.2-2023-880

Abstract

Carotid-cavernous fistula (CCF) is a vascular abnormality that occurs between the internal or external carotid artery and veins within the cavernous sinus. CCFs can be classified as direct (Barrow type A) or indirect CCFs (Barrow types B, C, and D). The causes of direct CCFs are trauma and vascular rupture, whereas indirect CCFs are commonly found in patients with hypertension, connective tissue disorders, pregnancy, and dissection of the internal carotid artery. Signs and symptoms of CCF vary widely, ranging from acute-onset headache, proptosis, diplopia, ophthalmoplegia, conjunctival chemosis, orbital bruit, and blindness, but it can solely manifest as conjunctival redness. Patients with suspected CCF should undergo neuroradiology imaging, followed by endovascular intervention to close the fistula and keep the carotid artery open. With appropriate treatment, complete resolution is expected to occur in all patients.