Sari, Ni Luh Krishna Ratna
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Terapi Kognitif Perilaku untuk Menurunkan Potensi Kekambuhan pada Narapidana Mantan Pecandu Narkoba Sari, Ni Luh Krishna Ratna; Hamidah, Hamidah; Marheni, Adijanti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i1.22276

Abstract

Peredaran narkoba tidak hanya terjadi di berbagai tempat umum, namun juga di dalam suatu lembaga pemasyarakatan. Bagi narapidana yang merupakan mantan pecandu narkoba di lembaga pemasyarakatan, hal ini dapat mempengaruhi potensi mengalami kekambuhan yang menjadi semakin tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan potensi mengalami kekambuhan adalah dengan pemberian terapi kognitif perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektivitas terapi kognitif perilaku untuk menurunkan potensi kekambuhan pada narapidana mantan pecandu narkoba di salah satu lembaga pemasyarakatan di Bali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif ekperimen dengan one group pretest-posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah pusposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test. Hasil penelitian menunjukkan nilai negative ranks = 3 dengan nilai Z= -1.604 dan Asymp. Sig. = 0.109 (p>0.05). Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan potensi kekambuhan narapidana mantan pecandu narkoba di lembaga pemasyarakatan sebelum dan setelah diberikan terapi kognitif perilaku. Meskipun begitu, angka negative ranks menunjukkan bahwa seluruh skor posttest lebih rendah dari skor pretest sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi kognitif perilaku dapat menurunkan potensi kekambuhan pada narapidana mantan pecandu narkoba di lembaga pemasyarakatan.  Drug trafficking not only occurs in various public places but also in prison. For the former drug addicts prisoners, this can affect the potential of relapse to become even higher. One effort to reduce the potential of relapse is by giving cognitive behavioral therapy. The purpose of this study was to examine the effectiveness of cognitive- behavioral therapy to reduce the potential of relapse in former drug addicts at one of the prisons in Bali. This study uses quantitative methods with one group pretest-posttest design. The sampling technique used is purposive sampling. Data were analyzed using a Wilcoxon signed-rank test. The results showed the value of negative ranks = 3 with Z values = -1.604 and Asymp. Sig. = 0.109 (p> 0.05). It means there is no significant difference in the potential relapse of the former drug addicts prisoners before and after cognitive-behavioral therapy program. However, negative ranks score indicates that all of the posttest scores are lower than the pretest score. So it can be concluded that cognitive-behavioral therapy can reduce the potential of relapse in former drug addicts prisoners.
GAMBARAN KESEJAHTERAAN SUBJEKIF PADA WANITA YANG MENGALAMI INVOLUNTARY CHILDLESSNESS Sari, Ni Luh Krishna Ratna; Widiasavitri, Putu Nugrahaeni
Jurnal Psikologi Udayana Vol 4 No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.47 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2017.v04.i02.p11

Abstract

Salah satu tujuan penting dari menikah adalah untuk mendapatkan keturunan. Hasil penelitian Blackmore, Lawton, dan Vartanian (2005) menunjukkan wanita memiliki keinginan yang besar untuk segera memenuhi tuntutan tradisionalnya untuk menjadi seorang istri dan seorang ibu. Tidak semua wanita dapat memenuhi keinginan untuk dapat memiliki anak setelah menikah. Ada yang ingin memiliki anak namun mengalami kerusakan fisik yang menyebabkan peluang untuk hamil menjadi berkurang seperti infertilitas, hal ini disebut dengan involuntary childlessness. Mengalami involuntary childlessness membuat wanita merasakan berbagai penderitaan psikologis sehingga akan memengaruhi kesejahteraan subjektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan melibatkan tiga orang responden yang mengalami involuntary childlessness. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi yang dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menggunakan theoretical coding (open coding, axial coding, dan selective coding). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif pada wanita yang mengalami involuntary childlessness pada awalnya mengalami banyak afek negatif, namun melalui proses penyempitan atensi dengan afek negatif yang proporsinal dan dengan melakukan emotion-focused coping responden mampu membangun afek positif seperti merasa bersyukur dan rasa senang. Mengalami involuntary childlessness tidak lantas membuat wanita menjadi tidak puas dengan hidupnya, kepuasan diperoleh dari pekerjaan yang dimiliki dan kualitas hubungan pernikahan yang baik. Faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan subjektif pada wanita yang mengalami involuntary childlessness adalah kepribadian, kualitas hubungan pernikahan, dukungan sosial, dan lingkungan sosial-budaya. Kata kunci: involuntary childlessness, kesejahteraan subjektif
Dinamika Psikologis Individu dengan Gangguan Kepribadian Ambang Sari, Ni Luh Krishna Ratna; Hamidah, Hamidah; Marheni, Adijanti
Jurnal Psikologi Udayana Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2020.v07.i02.p02

Abstract

Abstrak Gangguan kepribadian ambang merupakan salah satu gangguan kepribadian yang banyak ditemui dalam praktik layanan psikiatri maupun psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dinamika psikologis individu dengan kepribadian ambang berdasarkan hasil asesmen yang akan dilakukan. Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang laki-laki usia dewasa awal yaitu 24 tahun yang menunjukkan gejala-gejala dari gangguan kepribadian ambang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui asesmen psikologi mencakup wawancara, observasi, dan pemberian tes psikologi yaitu tes grafis (BAUM, DAP, dan HTP), SPM (Standart Progressive Matrices), SSCT (Sack’s Sentence Completion Test), dan Drawing Completion Test (DCT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memiliki aspek-aspek kepribadian seperti ketidakstabilan emosi, kontrol yang rendah terhadap dorongan, dan kebutuhan untuk tergantung pada orang lain. Subjek memiliki pengalaman traumatis seperti kekerasan dan perpisahan dini dengan figur orangtua, disfungsi keluarga serta faktor lingkungan tidak suportif. Interaksi antara kedua kondisi tersebut menggambarkan dinamika psikologis dari gejala-gejala gangguan kepribadian ambang pada subjek. Kata kunci : Dewasa awal, gangguan kepribadian ambang, pengalaman traumatis. Abstract Borderline personality disorder is one of the personality disorders that is widely encountered in psychiatric and psychological practices. This research aims to explore the psychological dynamics of individuals with borderline personality disorder based on the results of the assessment. The subject in this study is a 24-years-old man that showed the symptoms of borderline personality disorder. The research method used is qualitative with a case study approach. Data were collected through psychological assessment including interviews, observations, and some psychological tests such as graphic tests (BAUM, DAP, and HTP), SPM (Standart Progressive Matrices), SSCT (Sack's Sentence Completion Test), and Drawing Completion Test (DCT). The results showed that the subject had personality aspects such as emotional instability, low control of psychological drive, and the need to depend on others. Subjects have traumatic experiences such as abuse and early separation with parental figures, family dysfunction as well as unsupportive environmental factors. Interactions between these two conditions illustrate the psychological dynamics of the symptoms of borderline personality disorders addresses by subject. Keywords : Borderline personality disorder, traumatic experiences, young adulthood.