Sany, Ulfi Putra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Al Qur’an Sany, Ulfi Putra
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 39, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v39.1.3989

Abstract

Becoming a challenge for every country and society, poverty is a problem that must be overcome. In Islam, it is also viewed as a disease that must be cured. One of the effective instruments of poverty alleviation is community empowerment. Community empowerment is methods used by individuals, groups and communities so they are able to manage the environment, achieve their own goals, work and help each other to maximize their quality of life. In the Qur'an there are many verses that speak about theme of community empowerment. This paper discusses community empowerment according to the Qur'anic perspective using thematic interpretation methods. The principles of community empowerment in the Qur'an are the principle of ukhuwwah, ta'awun principle, and the principle of equality. The steps of empowerment as mentioned in the Qur'an include continuous self-development, encouraging zakat and infaq programs, conducting training and skills education for the community, and avoiding economic behaviors prohibited by Islam such as hoarding and monopoly (ihtikar).***Kemiskinan merupakan masalah yang harus diatasi dan menjadi tantangan bagi setiap negara dan masyarakat. Islam juga memandang kemiskinan sebagai penyakit yang harus disembuhkan. Karena kemiskinan dekat dengan kekufuran. Salah satu instrumen pengentasan kemiskinan yang efektif adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat adalah cara dan metode yang digunakan individu, kelompok dan komunitas sehingga mereka menjadi mampu mengelola lingkungan dan mencapai tujuan mereka sendiri, dan dengan demikian mampu bekerja dan membantu satu sama lain untuk memaksimalkan kualitas hidup mereka. Dalam Al Quran terdapat banyak ayat yang membicarakan tema pemberdayaan masyarakat. Tulisan ini membahas pemberdayaan masyarakat menurut perspektif Al Qur?an dengan menggunakan metode penafsiran tematik. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam Al Quran yaitu prinsip ukhuwwah, prinsip ta?awun, dan prinsip persamaan derajat. Langkah-langkah pemberdayaan sebagaimana disebutkan Al Qur?an antara lain pengembangan diri yang kontinyu, mendorong program zakat dan infaq, melakukan pembinaan dan pendidikan ketrampilan bagi masyarakat, dan tidak melakukan perilaku ekonomi yang dilarang oleh agama seperti menimbun  harta (hoarding) dan monopoli (ihtikar)
Tradisi Siklus Hidup Masyarakat Perkotaan di Era Normal Baru Melina, Mita; Sany, Ulfi Putra; Mustolehudin, Mustolehudin
PUSAKA Vol 8 No 2 (2020): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v8i2.413

Abstract

Tradisi merupakan suatu adat kebiasaan atau budaya yang dilakukan secara terus-menerus dalam lingkup kehidupan suatu masyarakat. Umumnya tradisi dilaksanakan di lingkup pedesaan, atau daerah-daerah terpencil yang masih mempraktikkan budaya-budaya lokal dan jauh dari pengaruh globalisasi. Berbeda dari tradisi yang lazim dilakukan di pedesaan, kajian ini membahas tradisi yang hidup di lingkup perkotaan. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini, bertujuan untuk mengungkap tradisi siklus hidup yang dilakukan masyarakat di Kota Semarang pada masa adaptasi kebiasaan baru. Dalam penelitian ini ditemukan fenomena bahwa tradisi yang dilakukan masyarakat perkotaan di era normal baru mengalami perubahan disebabkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus Covid 19. Meskipun terkendala dengan wabah Corona, tradisi ini tetap dilestarikan dengan mematuhi protokol kesehatan. Tradisi ini mengakomodasi nilai-nilai ajaran Islam dan tradisi lokal. Melalui tradisi siklus hidup ini telah terjadi akulturasi Islam dan budaya Jawa. Dalam ritual upacara mapati, mitoni, puputan, selapanan dan tedhak siten terdapat nilainilai ajaran Al Qur’an pada tradisi tersebut.