Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN KERANG HIJAU (Perna viridis) MENGGUNAKAN BUAH TOMAT (Lycoperdicum esculentum) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) Mahardhika, Rizki; Riyadi, Putut Har; Fahmi, Akhmad Suhaeli
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Periode Bulan Oktober 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.547 KB)

Abstract

Kerang hijau makan dengan cara menyaring makanan yang terdapat pada perairan. Oleh sebab itu, daging kerang hijau berpotensi besar tercemar logam berat timbal, kerang hijau yang mengandung logam berat yang tinggi jika dikonsumsi dapat meracuni tubuh manusia. Kandungan asam sitrat dalam buah tomat diharapkan dapat menurunkan kadar logam berat timbal yang terkandung dalam bahan pangan khususnya kekerangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama perendaman terbaik pada kerang hijau dengan menggunakan larutan buah tomat terhadap kadar residu logam berat timbal dalam daging kerang hijau. Penelitian ini menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pada sampel yaitu lama waktu perendaman 30 menit, 60 menit, 90 menit. Data parametrik dianalisa dengan uji ANOVA, sedangkan data non-parametrik menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama waktu perendaman 90 menit kerang hijau menggunakan larutan buah tomat memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar timbal, kadar air, dan pH dalam daging kerang hijau, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar protein. Hasilnya sebagai berikut kadar timbal kerang hijau (0,39 ± 0,05 ppm); kadar timbal larutan buah tomat (0,50 ± 0,05 ppm); kadar protein (8,24 ± 0,29%); pH (5,19 ± 0,01); kadar air (84,51± 0,09%); dan overall acceptance organoleptik (7,4 ± 1,25).
PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) PADA BANDENG ISI YANG DIISI TEPUNG UBI JALAR PUTIH (Ipomoea batatas L) Firmansyah, Ilham; Suharto, Slamet; Fahmi, Akhmad Suhaeli
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.24449

Abstract

Otak-otak bandeng atau bandeng isi merupakan salah satu produk perikanan bernilai tambah yang populer di Kota Semarang dan sekitarnya. Bahan pembuatan bandeng isi umumnya adalah ikan bandeng segar (Chanos chanos), tepung tapioka sebagai bahan pengisi dan bumbu-bumbu. Pada penelitian ini bahan pengisi yang digunakan adalah tepung ubi jalar putih 6% dari konsentrasi terbaik dan tepung rumput laut laut (Eucheuma cottonii). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung rumput laut dengan konsentrasi yang berbeda pada bandeng isi dengan menggunakan bahan pengisi tepung ubi jalar putih. Penelitian ini dilaksanakan secara experimental laboratories dengan rancangan percobaan rancangan acak kelompok. Perlakuan percobaan yang diujicobakan adalah penambahan tepung rumput laut 2%, 4% dan 6%. Setiap perlakuan percobaan diujicobakan dalam tiga ulangan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi tepung rumput laut maka semakin meningkat kadar abu, cohesiveness, springiness, gummines dan serat kasar. Semakin menurun terhadap kadar air, tingkat kecerahan dan tidak memiliki pengaruh terhadap kadar proteinnya. Uji Texture Profile Analysis (TPA) diperoleh rata-rata cohesiveness 0,187-0,262; springiness 10,226-15,154 mm; gumminess 0,324-0,492 kgf. Hasil uji TPA menunjukkan tingkat springiness yang tinggi dipengaruhi perbedaan penambahan konsentrasi tepung rumput laut. Hasil uji kadar abu diperoleh rata-rata 3,85-5,83%; kadar protein 18,70-19,24%; kadar air 60,00-68,37%; kadar serat kasar 0,78-1,06%. Hasil uji warna lightness (L*) 50,65-57,78; redness (a*) (-1,24) - (-2,01); yellowness (b*) 17,97-26,40. Berdasarkan hasil uji penambahan tepung rumput laut pada bandeng isi berpengaruh baik. Konsentrasi terbaik dari hasil uji sensori berdasarkan penilaian sensori bandeng isi yaitu perlakuan dengan penambahan tepung rumput laut 2% dengan selang kepercayaan 8,12 ≤ µ ≤ 8,43.
Penambahan tinta cumi-cumi (Loligo sp.) untuk memperbaiki karakteristik cuko pempek instan: Addition of squid (Loligo sp.) ink to improve instant cuko pempek characteristics Wulandari, Erina; Agustini, Tri Winarni; Fahmi, Akhmad Suhaeli
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.48282

Abstract

Cuko pempek merupakan saus khas Palembang yang memiliki cita rasa asam, manis, dan pedas. Cuko pempek dapat dibuat dalam bentuk instan (bubuk) untuk menyediakan produk yang lebih tahan lama, praktis, dan mudah didistribusikan. Tujuan penelitian yaitu menentukan formulasi terbaik penambahan tinta cumi-cumi terhadap karakteristik kimia, fisik, dan hedonik cuko pempek instan. Cuko pempek instan dibuat dengan perlakuan penambahan tinta cumi-cumi konsentrasi 0, 3, 5, dan 7% (v/v). Proses pengeringan cuko pempek instan menggunakan metode foam-mat drying dengan putih telur 30% dan maltodekstrin 10% pada suhu 60℃ selama 4-8 jam. Parameter yang dianalisis meliputi kadar asam glutamat, air, protein, warna, kelarutan, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tinta cumi-cumi memiliki pengaruh nyata (p<0,05) terhadap karakteristik cuko pempek instan berdasarkan parameter kadar asam glutamat, air, protein, warna, dan uji hedonik pada parameter aroma dan rasa. Formulasi cuko pempek instan terbaik berdasarkan indeks efektivitas adalah penambahan tinta cumi-cumi 7%, yaitu kadar asam glutamat 3,55±0,01%, air 3,89±0,20%, protein 11,78±0,19% (bk), kecerahan (L*) 55,26±0,37, redness (a*) -3,43±0,09, yellowness (b*) 11,44±0,17, kelarutan 86,11±2,92%, dan rata-rata uji hedonik 3,10±0,29 dari skala 4,00.