Articles
Perbaikan Proses Bisnis Pada Assembling Process Car Seat Belt Dengan Menggunakan Pendekatan Model-Base and Integrated Process Improvement Studi Kasus: Bagian Operasional PT. XYZ
Ujang Cahyadi
Jurnal Kalibrasi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (576.917 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.15-1.516
Dasar Penelitian memiliki tujuan mengaplikasikan satu metode peningkatan proses bisnis, yaitu Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI), yang dikenalkan Sola Adesola dan Tim Baines. Metoda MIPI merupakan salah satu panduan yang terstruktur untuk meningkatkan proses bisnis. Dengan diterapkannya Metode MIPI dengan menggunakan permodelan IDEF0, diharapkan dapat memenuhi beberapa hal yaitu kepuasan konsumen, pencapaian efisiensi dan efektifitas bisnisuntuk dapat menang dalam persaingan pasar yang cukup tinggi. Metode MIPI dengan menggunakan permodelan IDEF0 akan memetakan proses “ As – Is “ untuk menggambarkan proses bisnis yang ada, yang kemudian terlihat akan ada perbaikan pada proses bisnis “ To – Be“. Pada akhir penelitian ini, dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah impelementasi MIPI pada indikator kinerja operasional. Penelitian ini merupakan Studi kasus yang dilaksanakan pada perusahaan perakitan Car Seatbelt untuk mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) merupakan pasar gemuk bagi para produsen mobil di tanah air.
Pemilihan Supplier Bahan Baku Rangining Singkong Dengan Pendekatan Metode Analitycal Hierarchy Process dan Topsis
Habib Muharam;
Ujang Cahyadi;
Dedi Sa’dudin Taptajani
Jurnal Kalibrasi Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.17-2.672
Tujuan dalam penelitian ini yaitu memilih supplier bahan baku singkong dengan kriteria-kriteria yang baik. Masalah yang sering terjadi di UMK Pusaka Kurnia keterlambatan dalam pengiriman bahan baku, kualitas bahan baku kurang baik, harga tidak sesuai dengan kualitas dan ketersediaan bahan baku sering mengalami kendala. Penelitian ini menggunakan metode AHP dalam menentukan kriteria kemudian dibuatkan sebuah hirarki keputusan. Sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk menentukan urutan alternatif supplier singkong. Hasil yang didapat bahwa kriteria Kualitas memiliki bobot yang tinggi kemudian dengan metode TOPSIS menghasilkan urutan alternatf supplier yang akan dipilih. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa alternatif B menjadi rekomendasi supplier singkong yang terbaik untuk dipilih.
Pemilihan Supplier Kulit dan Kelayakan Efesiensi Usaha di Fajar Shoes Menggunakan Analytical Network Proces (ANP) dan Nilai Tambah Hayami
Ujang Cahyadi;
Encep Jianul Hayat;
Moch Dicky Riswandi
Jurnal Kalibrasi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1038
Meningkatnya permintaan sepatu kulit di Fajar Shoes pada saat ini membuat para supplier mengalami peningkatan karena bahan baku utamanya yaitu kulit. Dengan adanya komitmen kerjasama anatara pemilik Fajar Shoes dengan supplier untuk memberikan kualitas kulit yang bagus dengan harga terjangkau, sehingga Fajar Shoes dan supplier saling menguntungkan. Dengan tujuan pelenitian ini yaitu untuk menganalisis efisiensi usaha. Penelitian ini menggunakan metode R/C ratio. NVP, BEP kelayakan usaha dan hayami untuk menentukan nilai tambah. Hasil penelitian ini yaitu Fajar Shoes dengan jumlah tenaga kerja 6 orang dengan nilai tambah yang didapatkan dari produksi sepatu kulit sebesar Rp. 2.523.346, Ratio 74% sebesar Rp. 2.306.000 bisa dikategorikan sebagai npv lalu nilai BEP berdasarkan rupiah sebesar Rp. 26.137.557 dan berdasarkan unit 105 penjualan sepatu kulit selama satu bulan. Maka usaha sepatu kulit ini sudah efisien dan penelitian ini bertujuan untuk memilih dan menentukan supplier yang terbaik dan sesuai kebutuhan perusahaan, metode yang digunakan untuk memilih supplier yaitu metode analyrical network process. Dimana metode anp ini digunakan untuk menentukan hasil dari setiap kriteria dan merangking alternatif yang terpilih. Penelitian ini dilakukan di Fajar Shoes. Sumber data analisis ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner pada responden, responden ini terdiri dari pemilik perusahaan dan dapat hasil penelitian pertama menunjukan dalam pemilihan supplier ada empat kriteria diantaranya ada kualitas, harga, kuantitas, pengiriman, tujuh subkriteria dan tiga supplier digunakan diantaranya bongsor leather, abadi leather dan perkasa leather. Pada tahapan pertama yang dilakukan peneliti ini adalah mentukan hasil dari setiap kriteria. Dengan anp terpilih kriteria pertama ialah kriteria kualitas, kriteria kedua yaitu kriteria harga, ketiga kriteria kuantitas dan ke empat kriteria pengiriman, selanjutnya perhitungan menggunakan anp untuk alternatif supplier yang terpilih yaitu bongsor leather. Kemudian melakukan perhitungan menggunakan metode nilai tambah (hayami) untuk menganalisis keuntung UMKM Fajar Shoes.
Perbaikan Rute Distribusi Kerupuk Kulit yang Efisien dengan Metode Saving Matrix
Ujang Cahyadi;
Jayan Abdul Manaf
Jurnal Kalibrasi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1039
Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menentukan suatu rute pendistribusian produk yang baik dan optimal, selain itu untuk mengetahui besarnya penghematan biaya proses distribusi. Pengolahan pada penelitian ini menggunakan metode saving matrik. Data yang diolah merupakan data yang berkenaan dengan perusahaan di megarasa dorokdok yang terdapat dalam data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan berdasarkan observasi langsung di Megarasa Dorokdok dan melakukan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan untuk mendapatkan data pasar rute pendistribusian kerupuk kulit, data biaya pengiriman, dan data permintaan tiap konsumen. sedangkan data sekunder dari peneltian ini yaitu data jarak tiap lokasi yang didapatkan berdasarkan hasil pengukuran dari Google Maps. Dorokdok Megarasa melakukan pendistribusian 6 kali dalam semninggu yang didistribusikan ke 12 pasar yang ada di kabupaten Garut dengan jarak 431,4 Km, dan dari rute pendistribusian saat ini perusahaan harus mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp. 1. 527.519/ minggu. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615
Perbaikan Metode Kerja pada Proses Pengemasan Lilin Spiral di CV. Taruna Jaya Berdasarkan Studi Gerak
Ma’ruf Hidayat;
Ujang Cahyadi
Jurnal Kalibrasi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1040
Penelitian ini bertujuan untuk memperkecil waktu penyelesaian proses pengemasan dengan cara memperbaiki metode kerjanya. Perbaikan ini menggunakan pendekatan studi gerak dengan menggunakan alat bantu peta tangan kiri tangan kanan. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa pada stasiun pengemasan lilin spiral terdapat beberapa gerakan yang tidak efektif dan gerakan tangan kanan dan tangan kiri yang tidak seimbang. Setelah dilakukan analisa dan perbaikan terhadap metode kerja dengan berdasarkan studi gerakan dan ekonomi gerakan yaitu dengan mengurangi atau mengeliminasi gerakan yang tidak efektif, menggabungkan elemen kerja menjadi satu gerakan dan melakukan perubahan pada layout lingkungan kerja stasiun pengemasan, dihasilkan penurunan waktu penyelesaian proses pengemasan menjadi 18,65 detik untuk pengemasan 1 dan 39,2 detik untuk pengemasan 2 dan setelah melakukan standarisasi waktu dihasilkan bahwa waktu baku untuk pengemasan 1 yaitu 23,84 detik dan waktu baku untuk pengemasan 2 yaitu 48,54 detik.
Perbaikan Proses Bisnis Pada Assembling Process Car Seat Belt Dengan Menggunakan Pendekatan Model-Base and Integrated Process Improvement Studi Kasus: Bagian Operasional PT. XYZ
Ujang Cahyadi
Jurnal Kalibrasi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.15-1.516
Dasar Penelitian memiliki tujuan mengaplikasikan satu metode peningkatan proses bisnis, yaitu Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI), yang dikenalkan Sola Adesola dan Tim Baines. Metoda MIPI merupakan salah satu panduan yang terstruktur untuk meningkatkan proses bisnis. Dengan diterapkannya Metode MIPI dengan menggunakan permodelan IDEF0, diharapkan dapat memenuhi beberapa hal yaitu kepuasan konsumen, pencapaian efisiensi dan efektifitas bisnisuntuk dapat menang dalam persaingan pasar yang cukup tinggi. Metode MIPI dengan menggunakan permodelan IDEF0 akan memetakan proses “ As – Is “ untuk menggambarkan proses bisnis yang ada, yang kemudian terlihat akan ada perbaikan pada proses bisnis “ To – Be“. Pada akhir penelitian ini, dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah impelementasi MIPI pada indikator kinerja operasional. Penelitian ini merupakan Studi kasus yang dilaksanakan pada perusahaan perakitan Car Seatbelt untuk mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) merupakan pasar gemuk bagi para produsen mobil di tanah air.
Pemilihan Supplier Bahan Baku Rangining Singkong Dengan Pendekatan Metode Analitycal Hierarchy Process dan Topsis
Habib Muharam;
Ujang Cahyadi;
Dedi Sa’dudin Taptajani
Jurnal Kalibrasi Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.17-2.672
Tujuan dalam penelitian ini yaitu memilih supplier bahan baku singkong dengan kriteria-kriteria yang baik. Masalah yang sering terjadi di UMK Pusaka Kurnia keterlambatan dalam pengiriman bahan baku, kualitas bahan baku kurang baik, harga tidak sesuai dengan kualitas dan ketersediaan bahan baku sering mengalami kendala. Penelitian ini menggunakan metode AHP dalam menentukan kriteria kemudian dibuatkan sebuah hirarki keputusan. Sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk menentukan urutan alternatif supplier singkong. Hasil yang didapat bahwa kriteria Kualitas memiliki bobot yang tinggi kemudian dengan metode TOPSIS menghasilkan urutan alternatf supplier yang akan dipilih. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa alternatif B menjadi rekomendasi supplier singkong yang terbaik untuk dipilih.
Pemilihan Supplier Kulit dan Kelayakan Efesiensi Usaha di Fajar Shoes Menggunakan Analytical Network Proces (ANP) dan Nilai Tambah Hayami
Ujang Cahyadi;
Encep Jianul Hayat;
Moch Dicky Riswandi
Jurnal Kalibrasi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1038
Meningkatnya permintaan sepatu kulit di Fajar Shoes pada saat ini membuat para supplier mengalami peningkatan karena bahan baku utamanya yaitu kulit. Dengan adanya komitmen kerjasama anatara pemilik Fajar Shoes dengan supplier untuk memberikan kualitas kulit yang bagus dengan harga terjangkau, sehingga Fajar Shoes dan supplier saling menguntungkan. Dengan tujuan pelenitian ini yaitu untuk menganalisis efisiensi usaha. Penelitian ini menggunakan metode R/C ratio. NVP, BEP kelayakan usaha dan hayami untuk menentukan nilai tambah. Hasil penelitian ini yaitu Fajar Shoes dengan jumlah tenaga kerja 6 orang dengan nilai tambah yang didapatkan dari produksi sepatu kulit sebesar Rp. 2.523.346, Ratio 74% sebesar Rp. 2.306.000 bisa dikategorikan sebagai npv lalu nilai BEP berdasarkan rupiah sebesar Rp. 26.137.557 dan berdasarkan unit 105 penjualan sepatu kulit selama satu bulan. Maka usaha sepatu kulit ini sudah efisien dan penelitian ini bertujuan untuk memilih dan menentukan supplier yang terbaik dan sesuai kebutuhan perusahaan, metode yang digunakan untuk memilih supplier yaitu metode analyrical network process. Dimana metode anp ini digunakan untuk menentukan hasil dari setiap kriteria dan merangking alternatif yang terpilih. Penelitian ini dilakukan di Fajar Shoes. Sumber data analisis ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner pada responden, responden ini terdiri dari pemilik perusahaan dan dapat hasil penelitian pertama menunjukan dalam pemilihan supplier ada empat kriteria diantaranya ada kualitas, harga, kuantitas, pengiriman, tujuh subkriteria dan tiga supplier digunakan diantaranya bongsor leather, abadi leather dan perkasa leather. Pada tahapan pertama yang dilakukan peneliti ini adalah mentukan hasil dari setiap kriteria. Dengan anp terpilih kriteria pertama ialah kriteria kualitas, kriteria kedua yaitu kriteria harga, ketiga kriteria kuantitas dan ke empat kriteria pengiriman, selanjutnya perhitungan menggunakan anp untuk alternatif supplier yang terpilih yaitu bongsor leather. Kemudian melakukan perhitungan menggunakan metode nilai tambah (hayami) untuk menganalisis keuntung UMKM Fajar Shoes.
Perbaikan Rute Distribusi Kerupuk Kulit yang Efisien dengan Metode Saving Matrix
Ujang Cahyadi;
Jayan Abdul Manaf
Jurnal Kalibrasi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1039
Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menentukan suatu rute pendistribusian produk yang baik dan optimal, selain itu untuk mengetahui besarnya penghematan biaya proses distribusi. Pengolahan pada penelitian ini menggunakan metode saving matrik. Data yang diolah merupakan data yang berkenaan dengan perusahaan di megarasa dorokdok yang terdapat dalam data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan berdasarkan observasi langsung di Megarasa Dorokdok dan melakukan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan untuk mendapatkan data pasar rute pendistribusian kerupuk kulit, data biaya pengiriman, dan data permintaan tiap konsumen. sedangkan data sekunder dari peneltian ini yaitu data jarak tiap lokasi yang didapatkan berdasarkan hasil pengukuran dari Google Maps. Dorokdok Megarasa melakukan pendistribusian 6 kali dalam semninggu yang didistribusikan ke 12 pasar yang ada di kabupaten Garut dengan jarak 431,4 Km, dan dari rute pendistribusian saat ini perusahaan harus mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp. 1. 527.519/ minggu. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615. Hasil pada metode saving matrix ini menunjukan jumlah rute pendistribusian dapat di minimalkan dari semula 6 kali pendistribusian dalam seminggu menjadi 3 kali pendistribusian dalam seminggu. Dengan hal ini jarak tempuh yang semula 431,4 km dapat dipersingkat menjadi 375,3 km. Dengan adanya penurunan rute menghasilkan biaya pendistribusian minimal dari semula Rp. 1. 527.519/ minggu menjadi Rp. 886.904. Dengan hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp.640.615
Perbaikan Metode Kerja pada Proses Pengemasan Lilin Spiral di CV. Taruna Jaya Berdasarkan Studi Gerak
Ma’ruf Hidayat;
Ujang Cahyadi
Jurnal Kalibrasi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.19-1.1040
Penelitian ini bertujuan untuk memperkecil waktu penyelesaian proses pengemasan dengan cara memperbaiki metode kerjanya. Perbaikan ini menggunakan pendekatan studi gerak dengan menggunakan alat bantu peta tangan kiri tangan kanan. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa pada stasiun pengemasan lilin spiral terdapat beberapa gerakan yang tidak efektif dan gerakan tangan kanan dan tangan kiri yang tidak seimbang. Setelah dilakukan analisa dan perbaikan terhadap metode kerja dengan berdasarkan studi gerakan dan ekonomi gerakan yaitu dengan mengurangi atau mengeliminasi gerakan yang tidak efektif, menggabungkan elemen kerja menjadi satu gerakan dan melakukan perubahan pada layout lingkungan kerja stasiun pengemasan, dihasilkan penurunan waktu penyelesaian proses pengemasan menjadi 18,65 detik untuk pengemasan 1 dan 39,2 detik untuk pengemasan 2 dan setelah melakukan standarisasi waktu dihasilkan bahwa waktu baku untuk pengemasan 1 yaitu 23,84 detik dan waktu baku untuk pengemasan 2 yaitu 48,54 detik.