Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang Tepat Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus STMIK PalComTech Palembang) Adelin, Adelin
Teknomatika Vol 6 No 2 (2016): Teknomatika Edisi September Vol 6 No 2 Tahun 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PalComTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UKM merupakan salah satu sarana yang dibentuk oleh pihak kampus sebagai upaya untuk memberdayakan potensi mahasiswa dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa di luar disiplin ilmu yang ditekuni. STMIK PalComTech merupakan salah satu perguruan tinggi yang memfasilitasi pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam bentuk UKM. UKM yang dibentuk ini tidak hanya bertujuan sebagai wadah penyaluran minat dan bakat mahasiswa, namun diharapkan dengan keberadaan UKM ini maka mahasiswa dapat menggali potensi yang ada serta berprestasi di bidang yang digelutinya tersebut. Dalam upaya memilih UKM yang tepat, maka dapat digunakan suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan UKM. Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan salah satu metode pendukung keputusan dengan konsep bahwa alternatif yang terbaik adalah alternatif yang tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang akan memberikan rekomendasi pemberian penilaian yang sesuai dengan yang diharapkan. SPK dengan metode TOPSIS dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi mahasiswa STMIK PalComTech dalam memilih UKM mana yang tepat berdasarkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Dengan SPK pemilihan UKM ini diharapkan mahasiswa benar-benar mampu mengembangkan kemampuan soft-skill yang dimiliki berdasarkan minat dan bakat mereka, yang dapat digunakan sebagai bekal ketika masuk ke dunia kerja.
Rancang Bangun Sistem Saklar Universal Berbasis Raspberry Pi Dengan Teknologi Websocket Putri, Meidyan P.; Adelin, Adelin; Tompunu, Alan N.
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk mengendalikan beban listrik. Penggunaan saklar saat ini masih manual dengan cara menghidupkan atau mematikan alat elektronik tersebut dengan menekan tombol on/off secara langsung. Raspberry Pi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti spreadsheet, controling, monitoring, game, media player  dan juga sebagai sistem saklar universal apabila menggunakan WebSocket. Raspberry Pi yang digunakan pada sistem saklar universal ini dapat bekerja jika terkoneksi ke jaringan internet. Aplikasi web untuk mengendalikan sistem saklar universal dapat mengirim notifikasi kepada user melalui email.
Interpretasi Pengujian Usabilitas Wibatara Menggunakan System Usability Scale Handayani, Febria Sri; Adelin, Adelin
Techno.Com Vol. 18 No. 4 (2019): November 2019
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.901 KB) | DOI: 10.33633/tc.v18i4.2882

Abstract

Wibatara.com sedari awal dirancang untuk dapat digunakan sebagai katalog online ragam batik nusantara. Ide utamanya berasal dari keresahan bahwa adanya upaya asing untuk menguasai batik karena tidak bisa diberlakukan paten terhadap batik. Oleh karena itu diberikan solusi untuk menrancang wibatara.com sebagai media untuk memperkenalkan ragam batik nusantara bahkan hingga ke mancanegara. Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan pengujian usabilitas terhadap wibatara.com. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS). Distribusi kuesioner dilakukan pada 50 orang responden yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, maupun masyarakat umum. Responden ini dinilai cukup mewakili karena keseharian mereka lumayan intens berkenaan dengan batik, terutama budaya menggunakan batik setiap hari kamis atau jumat, baik disekolah, perguruan tinggi, perkantoran ataupun pada acara lainnya. Pembobotan pilihan jawaban untuk tiap pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala Likert. Perhitungan hasil pengujian menggunakan rumus (SUS). Hasil uji reliability data kuesioner SUS menunjukkan angka 0,615 (questionable) dan hasil rata-rata skor SUS wibatara.com sebesar 79,52 (acceptable).
Konseptualisasi Awal Framework Literasi Etis KAA untuk Siswa SD: Analisis Perspektif Guru dan Orang Tua di SDN 023 Palembang Adelin, Adelin; Hartati, Eka; Everhard Riwurohi , Jan
JUPITER (Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Komputer) Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Komputer (JUPITER)
Publisher : Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid development of Coding and Artificial Intelligence (AI) technology has brought new challenges to the world of education, especially related to the importance of instilling ethical literacy from an early age. This study aims to develop an initial framework for AI ethical literacy that is appropriate for elementary school students by analyzing the perspectives of teachers and parents at SDN 023 Palembang. Through an exploratory qualitative approach, this study collected data from in-depth interviews with 5 teachers (3 class teachers and 2 curriculum developers) and 10 parents/guardians of students, as well as a literature study of previous research related to ethical literacy in the use of AI. The research findings reveal several key needs, including: (1) integration of digital ethics materials into the existing curriculum, (2) practical and contextual teacher training, (3) creative learning methods based on stories and games, and (4) active involvement of parents in the learning process. Based on these findings, this study produces a draft framework of 4 pillars that cover aspects of curriculum, teacher training, teaching methods, and collaboration with parents. Although still hypothetical and requiring further validation testing, this framework provides an important foundation for the development of ethical KAA education at the elementary level. The implications of this study are not only relevant for the development of school policies, but also provide theoretical contributions to the discussion on digital literacy for early childhood.   Keywords: framework, artificial intelligence, coding, ethical literacy, elementary education.