Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PERUT DAN ANTISIPASI REAKSI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING BOLA TANGAN ( STUDI PADA PEMAIN PUTRA UKM BOLA TANGAN UNESA) NUR HIDAYAT, MOHAMMAD; SIANTORO, GIGIH
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bola tangan baru masuk di indonesia ada Pengurus Besar-nya pada tahun 2013 dan di Jawa Timur ada Pengurus Provinsi-nya pada Tahun 2016. Cabang olahraga ini adalah oalahraga prestasi yang tentunya harus mempunyai fisik yang bagus, teknik yang mumpuni serta mental yang kuat dimana olahraga ini kontak badan penuh antar pemain. Dalam hal ini untuk mencetak gol dengan memasukkan bola ke gawang dengan lemparan yang terarah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data : seberapa besar hubungan kekuatan otot tungkai , kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan antisipasi reaksi terhadap ketepatan shooting , baik secara individual maupun secara bersama-sama. Sampel dari penelitian ini adalah pemain putra UKM bola tangan Universitas Negeri Surabaya yang jumlah-nya 15 orang. Metode yang digunakan adalah metode statistik deskriptif, kuantitatif, serta proses pengambilan data dilakukan dengan melakukan tes vertical jump, push up, sit up, anticipation reaction test dan shooting. Hasil penelitian ini menjelaskan hasil anova yaitu nilai Fhitung = 2.871 < Ftabel=3.48. Dari hasil diatas bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan anta variabel kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan(X2), kekuatan otot perut (X3) dan antisipasi reaksi(X4) secara bersamaan terhadap ketepatan shooting bola tangan (Y). Hasil penelitian secara individu bahwa kekuatan otot lengan (X2) mempunyai hubungan terbesar terhadap variabel ketepatan shooting bola tangan. Lalu diikuti variabel antisipasi reaksi (X4), kekuatan otot perut (X3), dan kekuatan otot tungkai (X1). Khusus untuk variabel kekuatan otot perut (X3), dan kekuatan otot tungkai (X1) ditingkatkan lagi latihan agar bisa lebih untuk meningkatkan ketepatan shooting. Kesimpuan dari hasil penelitian ini; 1) Variabel kekuatan otot tungkai (X1) memberikan hubungan sebesar 12,60%. 2) Variabel kekuatan otot lengan (X2) memberikan hubungan sebesar 41,47%. 3) Variabel kekuatan otot perut (X3) memberikan hubungan sebesar 14,44%. 4) Variabel antisipasi reaksi (X4) memberikan hubungan sebesar 23,61%. 5) Secara individu bahwa kekuatan otot lengan (X2) mempunyai hubungan terbesar terhadap variabel ketepatan shooting bola tangan (Y) sedangkan secara bersama-sama seluruh variabel mendapatkan hubungan sebesar 53,43% terhadap ketepatan shooting bola tangan (Y) sehingga secara keseluruhan dapat diterima di ke dalam populasi. Kata-kunci : kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, antisipasi reaksi, shooting , bola tangan.
PENGEMBANGAN MODEL UNTUK MENGHITUNG KAPASITAS JALUR KERETA API DI INDONESIA (STUDI KASUS LINTAS UTARA PULAU JAWA STASIUN PASARTURI – STASIUN BOJONEGORO) NUR HIDAYAT, MOHAMMAD
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi kereta api semakin menunjukkan keunggulan kompetitifnya dengan semakin terbatasnya kapasitas layanan jalan. Keunggulan ini tak lepas dari perkembangan teknologi perkeretaapian sehingga semakin cepat, aman, hemat energi dan ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan UU No. 13/1992 tentang moda transportasi, yaitu : perkeretaapian adalah salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energy, hemat dalam penggunaan ruang. Pembangunan perkeretaapian di Indonesia meliputi 3 (tiga) factor utama yaitu prasarana, sarana kereta api dan operasi kereta api. Perkembangan dari prasarana dalam hal pembangunan yang sudah menunjukkan peningkatan dengan telah di bangun jalur ganda lintas utara pulau Jawa antara Surabaya Pasar Turi ? Bojonegoro. Jalur ganda kereta api antara stasiun Surabaya Pasarturi - Jakarta tentu mempengaruhi kapasitas lintas antara stasiun Surabaya Pasarturi-Bojonegoro yang meliputi ketepatan waktu, kecepatan perjalanan dan jumlah kereta yang beroperasi. Sehingga perlu adanya evaluasi kapasitas lintas untuk mengetahui kapasitas lintas antara stasiun Surabaya Pasarturi-Bojonegoro dan bagaiamana pemanfaatannya selama di operasionalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil perhitungan menggunakan rumus dari negaralain serta factor dari pembeda rumus tersebut. Berdasarkan hasil tabel perhitungan kapasitas lintas tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1. Perhitungan kapasitas jalur kereta yang telah dibahas terdapat suatu perbedaan hasil perhitungan dan tidak bisa di samakan. Ketidak samaan hasil perhitungan tersebut terpengaruh pada salah satu variable dan koefisien dalam pengertian rumus perhitungan kapasitas yang ada di tiap negara. ; 2. Faktor yang mempengaruhi perbedaan rumus yang telah di pakai di Indonesia dengan rumus yang ada di beberapa negara terletak pada koefisien, Untuk rumus jepang tidak dapat di aplikasikan di Indonesia karena terdapat koefisien yang tidak dapat di ketahui berapa angka koefisien yang akan dipakai. Sedangkan untuk rumus dari Amerika perbedaannya tidak mencantumkan koefisien ?. Kata kunci: transportasi , kereta api , stasiun , kapasitas , jalur ganda