Kedelai merupakan sumber protein tercerna yang sangat baik dan memiliki efek cenderung menurunkan kolesterol. Berdasarkan data, konsumsi kedelai masyarakat dari tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2012 konsumsi kedelai Indonesia adalah sebesar 2,2 ton dalam bentuk tempe, tahu, kecap, tauco, dan bahan pangan lain. Hal inilah yang melatarbelakangi, berdirinya 2 UMKM Rahayu di Blitar Jawa Timur untuk memproduksi sari kedelai instan. Usaha ini memiliki fasilitas produksi dan peralatan yang masih konvensional. UMKM Rahayu tidak hanya meproduksi sari kedelai instan saja, namun beberapa varian lainnya adalah kopi kedelai. Tahapan produksi UMKM ini, yakni pemasakan dan penggilingan, masih dikerjakan dengan memanfaatkan peralatan produksi yang konvensional/tradisional. Selain higienitas dan kestabilan produk yang tidak terjamin, kondisi tersebut juga menyebabkan kuantitas poduksi masih rendah. Standar higienitas yang rendah telah menyebabkan singkatnya masa simpan. Standart higienitas yang rendah diakibatkan karena proses produksi yang tidak stabil, peralatan yang tradisional, serta teknologi yang minim. Program Kemitraan Masyarakat UMKM Sari Kedelai Instan Blitar ini, akan dilakukan pendampingan dalam pengurusan izin produksi, introduksi Teknologi Tepat Guna (TTG), hingga pengemasan. Kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sari kedelai instan UMKM mitra, sehingga memberi dampak bagi peningkatan pendapatan bagi UMKM Mitra sekaligus perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha UMKM mitra. Kata Kunci: UMKM, Sari Kedelai Instan, Teknologi Tepat Guna