Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDY EKONOMI SYARIAH TENTANG KONSEP SYUKUR BARAT DALAM KESEDERHANAAN DAN PERILAKU ZIS Muyassarah, Muyassarah
EQUILIBRIUM Vol 7, No 2 (2019): EQULIBRIUM
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/equilibrium.v7i2.5685

Abstract

The concept of gratitude raised in this paper is the concept of Western gratitude, the meaning of gratitude which is a feeling of happiness as a reaction to get something that is expected to be real from a certain person or when the peace that is obtained from natural beauty. The concept of Western gratitude that eliminates the divine aspect. So in this paper, we try to analyze the concept of Western gratitude for the effect on the individual person as seen from the simplicity of life and the effect on the environment seen in ZIS behavior. The findings of this research that contextual gratitude can have a positive impact on oneself that is living a life of simplicity, but if seen explicitly will not get anything even wasteful life because the purpose of his life is to find satisfaction alone and even self-oriented principles even want-oriented do not care for others if in Islam in the form of ZIS. The implication of this research is that gratitude to God is realized by carrying out God's commands and prohibitions in carrying out Islamic law and gratitude to humans is realized by becoming simpler in running life and increasingly becoming an example for the community environment and more generous for the people underneath and prefer to care for others human. They are more diligent in running as people who fear Allah, both the obligatory and the sunnah.
POTENSI DAN SELF SATISFACTION PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN EKONOMI ISLAM KREATIF (STUDI KASUS PESISIR NELAYAN DESA KRAGAN REMBANG TAHUN 2018) Muyassarah, Muyassarah
At-Taqaddum Volume 11, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.517 KB) | DOI: 10.21580/at.v11i1.3491

Abstract

The purpose of this research is to know the potential and self satisfaction womans in empowerment of creative economy with science and tecnologi and self satisfaction of Islamic economic perspective in fisherman of Kragan village. Rembang. Interview approach, documentation, observation and literature searching are use in order to collect data. Analyzing the researchers to be scientific then by reflective thinking by pacing between the method of deduction and induction. The results of this study is to know the various potensis  business that is very varied or creative by the womans of fishermen village Kragan Kab. Rembang. In addition to knowing self-satisfaction means the womans of fishermen in carrying out their creative economic activities in addition to beneficial for himself also useful for his family. Potential women fishermen need local government support to develop the creative potential of women fishermen, for example by using village funds budgeted by the central government. This potential can produce various kinds of creative processed fish such as crispy with various flavors, fish chips with various types of fish and crackers. Satisfaction experienced by the womans of fishermen is the sustenance and enjoyment given by Allah SWT who need to be grateful.==============================================Tujuan penulisan ini untuk mengetahui potensi perempuan dalam mengembangkan  pemberdayaan ekonomi kreatif   dan upaya pendekatannya sudah  bersifat modern ataukah masih manual atau tradisional. Pemberdayaan ekonomi dan self satisfaction yang dilihat dari kaca mata Islam di pesisir  nelayan desa Kragan kab. Rembang menghasilkan kemanfaatan atau kemaslahatan baik diri sendiri maupun maslahatan untuk masyarakat yang lebih luas. Metode penulisan ini menggunakan  cara wawancara, dokumentasi, observasi dan penelusuruan literatur kepustakaan digunakan dalam rangka untuk mengumpulkan data. Penganalisaan yang dilakukan peneliti agar ilmiah maka dengan kritis dan kreatif dilakukan mondar-mandir antara metode yang melalui kesimpulan yang logis dan dengan metode pengumpulan data kemudian dievaluasi untuk menyimpulkan. Penelitian ini mengetahui berbagai potensi bisnis bervariasi atau kreatif perempuan nelayan desa Kragan kab. Rembang. Self satisfaction nelayan dalam aktifitas ekonomi bermanfaat bagi dirinya juga bermanfaat bagi keluarganya. Potensi perempuan nelayan perlu dukungan pemerintah setempat guna mengembangkan  potensi kreatifitasnya perempuan nelayan, misalnya dengan pemanfaatan dana desa yang dianggarkan pemerintah pusat.   Kepuasan yang dialami perempuan-perempuan nelayan merupakan rezeki dan  kenikmatan yang diberikan Allah swt perlu disukuri  sebagai kwajiban perempuan untuk membantu suaminya  merupakan kwajiban istri  bukan merupakan beban.
The effects of accounting knowledge, entrepreneurial traits, and subjective norms on the use of accounting information in investment decision making (case study on MSME actors in Gunungkidul Regency) Rahmiyanti, Firdha; Pratiwi, Reza Adellya; Yuningrum, Heny; Muyassarah, Muyassarah
Journal of Islamic Accounting and Finance Research Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jiafr.2020.2.2.6020

Abstract

Purpose - The purpose of this study is to determine the effects of accounting knowledge, entrepreneurial traits, and subjective norms on the use of accounting information on making investment decisions of MSME actors in Gunungkidul Regency.Method - This study uses quantitative research methodology by purposive sampling. The gathered data in this study were processed using the SPSS program. This study was carried out on 20 February to 20 March 2020. The population in this study was businessmen of MSMEs in Gunungkidul Regency who had used accounting documentation. The research took 60 respondents as a sample of the study.  Result - This study resulted that the variables of accounting knowledge and entrepreneurial traits have a positive and significant effect on the use of accounting information in making investment decisions of MSME actors in Gunungkidul Regency; While the subjective norms variable does not have a positive and significant effect on the use of accounting information in making investment decisions of MSME actors in the Gunungkidul Regency.Implication - Future research can expand the object of research in several other regencies and can add other research variables.Originality - The researchers added an independent variable that is subjective norms and entrepreneurial traits, whereas the previous researchers only used accounting knowledge as the independent variable.
MENILIK PEREMPUAN SEBAGAI SOCIAL CLIMBER DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM Nurudin, Nurudin; Muyassarah, Muyassarah
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 12, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.906 KB) | DOI: 10.21580/sa.v12i2.1710

Abstract

Social climber is described as a person who is eager to gain a higher social status in his or her society. In the globalization era, many women show off their styles that are not in accordance with their belongings. Those who look glamorous do not pay attention to the Islamic economic value. Therefore how women restrict the future generations not to be excessive in appearing their performance to avoid undesirable social and psychological impacts. Principally, Islam does not justify social climber because in Islamic economics istishod is recognized as the balance between the world and the hereafter which is in line with the Islamic economic goal namely al-falah. It means a balanced luck between the world and the hereafter. But it does not mean showing off glamorous behaviour in the world as such so it causes jealousy among the surrounding environment and induces criminals to commit crime such as theft, robbery and others. Social climber is also regarded as isrof means extravagance. Islamic economics forbids people to live extra­vagant­ly and miserly regardless of its impact because Islamic economics advocate simple life._________________________________________________________Social climber digambarkan sebagai seseorang yang ingin men­dapatkan status sosial yang lebih tinggi di sekitarnya. Dalam kondisi zaman globalisasi banyak perempuan yang bergaya pamer tidak sesuai dengan kondisi materi yang dimilikinya. Mereka yang ber­penampilan glamor tidak memperhatikan nilai-nilai ekonomi Islam. Oleh karena itu bagaimana para perempuan membatasi agar generasi-generasi mendatang tidak berlebihan dalam berpenampil­an untuk menghindari dampak sosial dan psikologi yg tidak diingin­kan. Pada prinsipnya, Islam tidak membenarkan social climber karena di dalam ekonomi Islam dikenal istilah istishod yakni ke­seimbangan antara dunia dan akhirat yang sejalan dengan tujuan ekonomi Islam yang disebut al-falah. Artinya keberuntungan yang seimbang antara dunia dan akhirat, jangan hanya untung dunia yang justru pamer atau berperilaku glamor yang menyebabkan kecemburuan lingkungan sekitar dan mengundang penjahat me­laku­kan kejahatan misalnya pencurian, perampokan dan lain-lain. Social climber juga termasuk isrof yakni pemborosan. Ekonomi Islam melarang hidup boros berfoya-foya dan kikir tanpa memperhatikan dampaknya karena ekonomi Islam menganjurkan hidup sederhana.
Implementasi etika bisnis islam pedagang dalam menjamin kestabilan harga dan daya beli masyarakat di masa new normal Muyassarah, Muyassarah; Fauzi, Moh.
INOVASI Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.805 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v17i2.8032

Abstract

Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui implementasi etika bisnis Islam tentang keberadaan pedagang  terhadap stabilitas harga dan daya beli masyarakat di masa new normal.  Penelitian  bersifat kualitatif dan  objek penelitian ini adalah pedagang pasar Minggu JB. Salatiga.  Metode penulisan ini menggunakan  berbagai bentuk seperti wawancara, dokumentasi, observasi dan penelusuruan literatur kepustakaan digunakan dalam rangka untuk mengumpulkan data. Penganalisaan yang dilakukan peneliti agar ilmiah maka dengan kritis dan kreatif dengan melakukan mondar-mandir antara metode yang melalui kesimpulan yang logis dan dengan metode penggalian data kemudian dievaluasi untuk menyimpulkan. Adapun penelitian yang penulis teliti untuk  mengetahui  implementasi etika bisnis Islam tentang keberadaan pedagang terhadap stabilitas harga dan mengetahui keberadaan pedagang terhadap daya beli masyarakat.  Bahwa etika bisnis dipraktekan pedagang antara lain: kepedulian dengan lingkungan dagang, kejujuran, kebenaran, keadilan, menghindari unsur-unsur yang dilarang dalam memberikan layanan serta tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan pada pembeli. Pemerintah  juga bertanggung jawab menstabilkan harga  dan meningkatkan daya beli masyarakat masa new normal covid -19 namun dalam penelitian ini kebijakan  pemerintah menstabilkan harga dan daya beli masyarakat relatif tidak mempengaruhi hal tersebut. Karena  keberdaan pedagang berkomitmen bekerja sama antara pedagang dengan pembeli dan pedagang dengan pedagang untuk mengimplementasikan strategi etika bisnis Islam untuk mempertahankan stabilitas harga bahkan daya beli masyarakat tetap terjaga walaupun masa new normal covid -19. Dengan sifat-sifat pedagang tersebut  bisa mempengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas harga barang atau jasa. Stabilitas harga bisa stabil atau tetap melalui pedagang yang mengimplementasikan etika bisnis Islam dengan komitmen Halalan Toyyiban/karakter moral dan krakter kerja menjadi nilai universal bagi pedagang. Karakter moral  dan karakter kerja artinya pedagang memiliki integritas keagamaan, kejujuran kepedulian lingkungan, amanah dan bekerja keras, semangat, etos kerja tinggi tidak sebaliknya pedagang jujur tapi malas, etos kerja rendah atau pedagang kerja keras, semangat bekerja  tapi culas (tidak jujur).