Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH JUMLAH TEPUNG SAGU (METROXYLON SAGO ROTTB) DAN JUMLAH BAYAM (AMARANTHUS SPP) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN GABUS BAYAM ANIS FAUZIYAH FAUZIYAH, ANIS
Jurnal Tata Boga Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 nomor 3, yudisium September 2017
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah tepung sagu dan jumlah bayam terhadap sifat organoleptik bakso ikan gabus dan untuk mengetahui kandungan gizi hasil jadi produk bakso ikan gabus terbaik yang meliputi kandungan protein, albumin, vitamin A, dan zat besi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan perlakuan jumlah sagu dan jumlah bayam yang berbeda. Jumlah sagu yang digunakan yaitu 2,5%, 5%, 7,5% dan jumlah bayam yaitu 5%, 10% dan 15%. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi melalui uji organoleptik yang meliputi, warna, aroma, kekenyalan, kekompakan, rasa, dan tingkat kesukaan. Sampel dilihat dari 35 panelis yaitu 15 orang panelis terlatih dan 20 orang panelis semi terlatih. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan uji anova ganda dengan uji lanjut Duncan. Produk bakso ikan gabus bayam terbaik selanjutnya di uji kandungan gizinya yang meliputi protein, albumin, vit.A dan Zat besi, dilakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya. Hasil penelitian menunjukan 1) jumlah sagu dan jumlah bayam berpengaruh terhadap rasa bakso ikan gabus bayam namun tidak berpengaruh terhadap warna, aroma, kekenyalan, kekompakan dan tingkat kesukaan. 2) produk terbaik bakso ikan gabus bayam adalah produk dengan jumlah tepung sagu 7,5% dan jumlah bayam 15% (X3Y3) dengan kandungan gizi yang meliputi albumin 85.60 mg, vitamin A 124.80 mg, protein 21.83%, dan zat besi 2.86 mg.   Kata kunci : Bakso ikan,- Ikan Gabus,- Bayam -.   Abstract   This study aims to determine the effect of the amount of sago and the amount of spinach on the organoleptic properties of cork fish balls to determine the nutrient content of the finished product the best cork fish ball products that include protein, albumin, vitamin A, and iron. This research is an experimental research with the treatment the amount of sago and the amount of spinach. Sago amount used is 2.5%, 5%, 7.5% and the amount of spinach 5%, 10% and 15%. The data collection technique used observation through organoleptic test covering, color, smell, firmness, compactness, flavors and the level of preference. Samples were seen from the 35 panelists of 15 panelists trained and 20 semi-trained panelists. The data were analyzed using ANOVA test double with a further test of Duncan. The best product of cork fish ball spinach tested nutritional content that includes protein, albumin, vitamin A and Iron, conducted in the laboratory of Research and Consulting Industry Surabaya. The results showed 1) the amount of sago and the amount of spinach effect on the flavors of cork fish ball spinach but does not affect the color, smell, firmness, compactness and the level of preference. 2) the best product of cork fish balls spinach is the product of the amount of sago 7.5% and the amount of spinach 15% (X3Y3) with the nutrients that include albumin 85.60 mg, 124.80 mg of vitamin A, protein 21.83%, and 2.86 mg of iron.   Word key: Fish Ball - Cork fish – Spinach
KEWENANGAN POLISI MELAKUKAN TEMBAK DI TEMPAT (STUDI KASUS PENYANDERAAN SISWI SDN TLOGOPATUT 2 GRESIK) FAUZIYAH, ANIS
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v2i1.13068

Abstract

Aparat kepolisian mempunyai kewenangan bertindak menurut penilaiannya sendiri. Kewenangan ini tertulis di dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Penerapan di lapangan biasanya polisi melakukan tindakan tembak di tempat terhadap tersangka, dan pada dasarnya pemberlakuan tembak di tempat terhadap tersangka bersifat situasional. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penerapan kewenangan aparat kepolisian dalam melakukan tembak di tempat dalam kasus penyanderaan siswi SDN Tlogopatut 2 Gresik, serta untuk mengetahui bagaimana pertanggungjawaban polisi yang melakukan tembak di tempat berkaitan dengan kasus penyanderaan siswi SDN Tlogopatut 2 Gresik. Penelitian hukum ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu melukiskan langsung bagaimana penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi, lokasi penelitiannya berada di Polisi Resort Gresik karena studi kasus yang terjadi di wilayah hukum kota Gresik Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi video. Teknik pengolahan data setelah data didapatkan baik data primer maupun data sekunder kemudian data direduksi diikuti penyusunan sajian data secara komprehesif dan teliti serta hati-hati dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini terungkap bahwa tembak di tempat yang dilakukan oleh polisi dalam kasus penyanderaan siswi SDN Tlogopatut 2 Gresik ini tidak sesuai yang ada di dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam tindakan individual yang telah dilakukan oleh polisi pada kasus ini, terdapat tindakan melebihi wewenangnya dan tidak sesuai dengan aturan Perundang-Undangan. Pertanggungjawaban tembak di tempat yang dilakukan oleh polisi terhadap Fuad belum terpenuhi, karena polisi menganggap tembak di tempat tersebut bukanlah pelanggaran. Kata Kunci : Kewenangan Polisi, Tembak di tempat, Penyanderaan Abstract Police officers have the authority to act according to his own judgment. This authority is written in Article 18 paragraph (1) of Law No. 2 of 2002 on the Indonesian National Police. The application in the field of police usually shoot on the spot action against the suspect, and basically the application of shoot on sight against the suspect is situational. This study aimed to determine the application of the authority of the police in conducting the firing in place in case the student hostage SDN Tlogopatut 2 Gresik, as well as the accountability of the police to find out how to do the shoot in a place that deals with cases of female students hostage SDN Tlogopatut 2 Gresik. Legal research is a qualitative descriptive study that directly describe how law enforcement by the police, the location of his research is in the Police Resort Gresik selected case studies that occurred in the jurisdiction of the town of Gresik Data was collected through interviews and video documentation. Mechanical processing of data after the data obtained both primary data and secondary data and then the data is reduced followed by the preparation of the dish and carefully formulated comprehensive data and cautiously and ended with a conclusion. Results of this study revealed that the shoot on the spot by the police in the case of female students hostage SDN Tlogopatut 2 Gresik is not appropriate in the Article 18 paragraph (1) of Law No. 2 of 2002 on the Indonesian National Police. In individual action taken by the police in this case, there are actions and not exceed its authority in accordance with the rules of Legislation. Accountability shoot on sight by the police against Fuad has not been met, because police consider shoot on sight is not an offense. Keywords : Police Authority, Shot at place, Hostage
Validitas Media Belajar Gerbang Logika Berbasis Praktikum pada Mata Kuliah Elektronika Dasar dengan Pendekatan Saintifik Pertiwi, Novia Ayu Sekar; Fauziyah, Anis; Husna, Asiyah Lu’lu’ul
JoEMS (Journal of Education and Management Studies) Vol. 6 No. 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/joems.v6i6.1067

Abstract

Almost every human activity cannot be separated from digital electronic equipment. Digital electronics is not only used for computers or smartphones, but has also spread to household appliances, vehicles, health equipment and others. One of the theories studied in the Basic Electronics Practicum which is closely related to the current development of digital technology and is used in everyday life is logic gates. Basic logic gates consist of seven types, namely AND, OR and NOT, NAND, NOR, X-OR and X-NOR logic gates. Current conditions, the Unwaha Physics Education study program does not yet have a logic gate practicum tool so students cannot carry out basic logic gate practicum. Therefore, basic logic gate practicum tools are needed and students can carry out the practicum actively. These things are the background for developing practical media with a scientific approach. This means that students must be actively involved in carrying out practicums. In order for the practicum media to be used in learning, the tool must be valid so its validity needs to be tested by experts. The validation results by material experts and media experts were declared valid and can be used in learning because the average percentage in media validation showed a value of 96.07% and the average percentage in material validation showed a value of 87.09%. Both validation results are included in the very good criteria.
Pembuatan Alat Praktikum Gerbang Logika Sebagai Media Pembelajaran Praktikum Elektronika Dasar II Fauziyah, Anis; Pertiwi, Novia Ayu Sekar; Putra, Ino Angga
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v6i2.12552

Abstract

Media pembelajaran adalah perantara atau alat untuk membantu proses pembelajaran dan membantu memahami materi yang sulit dengan mudah. Gerbang logika merupakan materi yang dasar terdiri dari tiga komponen antara lain gerbang logika AND, OR dan NOT, dari tiga gerbang logika dasar tersebut kemudian dikembangkan menjadi gerbang logikan NAND, NOR, X-OR dan X-NOR. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa alat praktikum gerbang logika dan mengetahui kelayakan media alat praktikum gerbang logika berdasarkan validasi media dan respon pengguna terhadap alat praktikum gerbang logika sebagai media pembelajaran Praktikum Elektronika Dasar II. Metode yang digunakan adalah pengembangan research and development (RD) menggunakan model dari Sugiyono, terdapat sepuluh tahapan dalam model ini, tetapi peneliti menggunkan tujuh tahapan meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba awal, dan revisi produk. Penilaian kelayakan media dilakukan melalui pengumpulan data berupa angket validasi media dan respon pengguna. Hasil uji kelayakan pada validasi ahli media menunjukkan presentase rata-rata 96,07% dengan kriteria sangat layak, validasi ahli materi menunjukkan presentase rata-rata 87,09% dengan kriteria sangat layak dan pada uji coba pengguna memberikan respon sangat baik dengan presentase rata-rata 85,6%. Kata kunci: Alat Praktikum, Gerbang Logika, Media Pembelajaran.