Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektifitas Peran Kader Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti KB IUD Di Desa Karangrejo Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Jawa TimurEfektifitas Peran Kader Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti KB IUD Di Desa Karangrejo Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Bany: The Effectiveness of Cadre Roles on Mother's Motivation to Participate in IUD Family Planning in Karangrejo Village, Blimbingsari District, Banyuwangi Regency, East Java Hakiki, Miftahul; Kurniawati, Indah; Hariyani, Wahyu Fuji
Jurnal Kebidanan Midwiferia Vol. 5 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/mid.v5i2.2766

Abstract

The number of long-term Intra Uterine Device (IUD) family planning acceptors in Karangrejo village, Blimbingsari is still low for about 37%. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the cadres’ role on mothers’ motivation in using IUD family planning program. The research type was a cross sectional study with one group pre-post test design. The population was productive aged mothers in Karangrejo Village, Blimbingsari, Banyuwangi. The sample taken was some of the productive aged mothers in Karangrejo Village, Blimbingsari, Banyuwangi. The sample was taken by using purposive sampling technique. The analysis technique used Wilcocson Test. The research results before the mothers got motivation on the use of IUD contraception, there were 51 (59.3%) respondents used IUD contraception, it was categorized as less. After getting motivation, there were 57 (66.2%) respondents used IUD contraceptives, it was categorized as good criteria. The results of data analysis by Wilcoxon test using SPSS for Windows 23 showed that Sig (P) = 0.00 <0.05, So Ho was rejected, it means that there was correlation between the effectiveness of cadres’ role on mothers’ motivation in using IUD family planning program in Karangrejo village, Blimbingsari, Banyuwangi in 2019. From this study, it can be concluded that the activeness of cadres in giving motivation to the productive aged mothers give good result. Many productive aged mothers want to use IUD contraception in the near future.
The Effect Of Acupressure Administration On The Smooth Flow Of Breast Milk In Postpartum Mothers On Days 1 – 7 Hakiki, Miftahul; Widiyastuti, Nurul Eko
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 1 (2025): Volume 11 No 1 Januari 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i1.17723

Abstract

Latar Belakang : ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, namun pada beberapa ibu nifas pengeluaran ASI terhambat sehingga tidak lancar. Masa  nifas  dimulai  setelah  kelahiran  plasenta  dan  berakhir  ketika alat-alat  kandungan  kembali . (Asih, 2016) Akupresur yaitu melakukan pemijatan atau penekanan pada titik-titik tertentu (acupoint) menggunakan jari secara bertahap sehingga dapat menstimulasi tubuh untuk sembuh secara alami.  (Indonesia, 2015). Terapi secara non farmakologi yang dianjurkan  untuk memperlancar ASI yaitu akupresur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Akupresur terhadap kelancaran ASI pada Ibu Nifas Hari 1 – 7  di PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pemberian Akupresur terhadap kelancaran ASI pada Ibu Nifas Hari 1 – 7  di PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi.Metode : Metode penelitian ini adalah eksperimental pre test post test with control group design pada ibu Nifas di PMB Dwi Nur Anggarini Banyuwangi dengan jumlah responden sebanyak 28 orang, dan Kemudian dikelompokan menjadi dua kelompok intervensi (n = 14 ) dan kelompok kontrol ( n = 14 ). Pada kelompok intervensi diberikan intervensi Akupresur secara mandiri  sebanyak dua kali sehari  selama 10-15 menit selama 7 hari. Sementara itu, kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun.Hasil : Hasil analisis sebelum intervensi masing-masing yaitu 3,71 (1,204 ) dan 3,14 ( 1,406 ), dan setelah intervensi 0,21 ( 0,579 ) dan 2,36 ( 1,55 ). Berdasarkan uji Mann whitney, telah ditemukan bahwa p < 0,001.Selanjutnya untuk melihat perbandingan dari pre dan post untuk masing - masing kelompok menggunakan uji Wilcoxon, hal ini ditemukan pada kelompok intervensi p < 0,001 yang menunjukan adanya perbedaan atau pengaruh yang signifikan antara data pre dan post,  sedangkan pada kelompok kontrol tidak menunjukan adanya perbedaan atau pengaruh yang signifikan dengan nilai p 0,046.Kesimpulan : Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa ada Pengaruh Pemberian Akupresur terhadap kelancaran ASI pada Ibu Nifas Hari 1 – 7  di PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi  Sehingga perlu dilaksanakan atau dilakukan Akupresur supaya dapat membantu melancarkan produksi ASI.Saran : Melakukan Kerjasama dengan keluarga  dalam Pemberian Akupresur terhadap kelancaran ASI pada Ibu Nifas Hari 1 – 7  di PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi  , sehingga ibu nifas dapat memberikan ASI.nya kepada bayi secara esklusif. Kata Kunci : Akupresur, ASI, Ibu Nifas, ABSTRACT Background : Breast milk is the best food for babies, but in some postpartum mothers, breast milk production is hampered so that it does not flow smoothly. The postpartum period begins after the birth of the placenta and ends when the uterine organs return. (Asih, 2016) Acupressure is massaging or pressing certain points (acupoints) using your fingers in stages so that it can stimulate the body to recover naturally. (Indonesia, 2015). The non-pharmacological therapy recommended to facilitate breast milk is acupressure. This study aims to determine the effect of giving acupressure on the smooth flow of breast milk for postpartum mothers on days 1 - 7 at PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi.Objective : This study aims to analyze the effect of giving acupressure on the smooth flow of breast milk for postpartum mothers on days 1 - 7 at PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi.Methods : This research method was an experimental pre test post test with control group design on postpartum mothers at PMB Dwi Nur Anggarini Banyuwangi with a total of 28 respondents, and then grouped into two intervention groups (n = 14) and a control group (n = 14). The intervention group was given acupressure intervention independently twice a day for 10-15 minutes for 7 days. Meanwhile, the control group was not given any intervention.Results : The analysis results before intervention were respectively 3.71 (1.204) and 3.14 (1.406), and after intervention 0.21 (0.579) and 2.36 (1.55). Based on the Mann Whitney test, it was found that p < 0.001. Next, to see the comparison of pre and post for each group using the Wilcoxon test, this was found in the intervention group p < 0.001 which shows that there is a significant difference or influence between the pre and post. post, while the control group did not show any significant difference or influence with a p value of 0.046.Conclusion : Thus, it can be proven that there is an effect of giving acupressure on the smooth flow of breast milk in postpartum mothers on days 1 - 7 at PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi. So it is necessary to carry out or carry out acupressure in order to help facilitate breast milk production.Suggestion: Collaborate with families in providing acupressure for smooth breastfeeding for postpartum mothers, days 1 - 7 at PMB Dwi Nur Anggraini Banyuwangi, so that postpartum mothers can give their breast milk to babies exclusively. Keywords: Acupressure, Nigas mothers, breast milk 
Penggunaan Hypnotherapy Teknik Self – Healing Pada Ibu Hamil Resiko Tinggi Terhadap Kecemasan di Wilayah Kerja Puskesmas Kertosari Banyuwangi Hakiki, Miftahul; Kurniawati, Indah; Hariani, Wahyu Fuji; Christiana, Indah; Widyastuti, Nurul Eko
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 1 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/icom.v5i1.6515

Abstract

Kehamilan risiko tinggi adalah suatu hal yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi, Di wilayah kerja Puskesmas Kertosari banyak ditemukan masalah ibu hamil dengan risiko tinggi, atara lain: anemia. Kehamilan usia terlalu muda, usia ibu terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan terlalu dekat, kehamilan lebih dari 3 anak. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan  pengetahuan ibu kader tentang tehnik self-healing dan Kader dapat mengaplikasikan tehnik self-healing kepada ibu hamil dengan resiko tinggi. Metode Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pelatihan terhadap ibu – ibu kader. Hasil pelatihan menunjukkan pengetahuan tentang tehnik self-healing kader semakin baik ditunjukan dengan hasil nilai saat dan sebelum dilakukan pelatihan dengan nilai  rata-rata 60 dan setelah dilakukan pelatihan nilai rata-rata menjadi 80  artinya  menunjukkan pengetahuan ibu terjadi peningkatan. Hasil dari pelatihan ini diharapkan ibu – ibu kader dapat mendampingi ibu hamil dengan risiko tinggi dengan menggunakan hypnotherapy Teknik self-healing dalam mengahadapi kecemasanya selama proses kehamilannya.
The Development Of A Plan-Based Diet As Midwifery Care Management For First-Trimester Pregnant Women With Hyperemesis Gravidarum Hakiki, Miftahul; Budi, Yulifah Salistia; Pamungkas, Akhmad Yanuar Fahmi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12103

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan merupakan suatu perubahan yang dialami oleh ibu selama kehamilannya. Oleh karena itu, asuhan yang diberikan kepada ibu hamil harus asuhan yang bisa meminimalkan intervensi. Bidan harus bisa memfasilitasi asuhan kepada ibu hamil yang bisa memberikan kenyamanan terhadap ibu hamil. Dimana peristiwa yang terjadi pada seorang wanita, dimulai dari proses fertilisasi (konsepsi) sampai bayi lahir. Proses ini menyebabkan perubahan fisik, mental, dan sosial yang memberikan efek maupun dampak yang berbeda pada setiap wanita hamil. Hiperemeses gravidarum merupakan suatu keadaan terjadinya mual muntah yang berlebihan, berlangsung kurang lebih 10 kali dalam 24 jam sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi ibu hamil muda bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat mengakibatkan cadangan, karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan energi maka ibu hamil memerlukan Plan Based Diet, dimana diet ini harus memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti : Asam folat, Kalsium, Zat besi, Protein, kacang – kacangan, menghindari makanan yang mengandung tinggi mercuri, dan harus mengetahui makanan apa yang harus dihindari / tidak boleh dikosumsi Ibu hamilTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengembangan Plan Based Diet sebagai Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester satu dengan Hiperemesis di Wilayah Kerja Puskesmas Paspan Kabupaten Banyuwangi.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental dengan pendekatan post test only non equivalent control group dimana kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random dan pengukuran dilakukan pada pre dan post intervensi dengan Jumlah sampel 60 responden ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paspan. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental dengan pendekatan post test only non equivalent control group dimana kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random dan pengukuran dilakukan pada pre dan post intervensi. Analisis yang digunakan univariate dan bivariate, dengan uji statistik menggunakan Uji Paired Sampel T Test /Uji Wilcoxon dengan SPSS versi 25.Hasil: Hasil analisis dari Post Test Control didapatkan skor Hiperemesis Ringan 70%, Sedang 20% dan Berat 10% sedangkan hasil dari Post Test Intervensi didapatkan skor Hiperemesis Ringan 33%, Sedang 30% dan Berat 11%. Dengan nilai analisis dari Post Control nilai Z = 3,162 dengan tingkat signifikan 0,002 dan Post Intervensi nilai Z = 4.443 dengan tingkat signifikan 0,000. Sehingga dari data yang sudah diperoleh maka terdapat pengaruh Pengembangan Plan Based Diet sebagai Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan Hiperemesis.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengembangan Plan Based Diet sebagai Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan Hiperemesis Sehingga diharapkan ibu hamil dengan hyperemesis dapat memahami kebutuhan nutrisinya dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi maka ibu hamil memerlukan Plan Based Diet, dimana diet ini harus memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti : Asam folat, Kalsium, Zat besi, Protein, kacang – kacangan, menghindari makanan yang mengandung tinggi mercuri, dan harus mengetahui makanan apa yang harus dihindari / tidak boleh dikosumsi Ibu hamil.Saran : Melakukan Kerjasama dengan Puskesmas – Puskesmas dalam melakukan Sosialisasi tentang Plan Based Diet guna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil yang mengalami Hiperemesis, sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan sehat tanpa adanya keluhan mual dan muntah. Kata Kunci : Trimester I, Hiperemesis ,Diet ABSTRACT Background: Pregnancy is a change experienced by the mother during her pregnancy. Therefore, care given to pregnant women must be taken to minimize intervention. Midwives must be able to facilitate care for pregnant women who can provide comfort to pregnant women. Where events occur in a woman, starting from fertilization (conception) until the baby is born. This process causes physical, mental and social changes that affect and impact every pregnant woman. Hyperemesis gravidarum is a condition where excessive nausea and vomiting occur approximately 10 times in 24 hours so that daily work is disrupted and the general condition worsens. Hyperemesis gravidarum, a complication for young pregnant women, if it occurs continuously, can result in dehydration, electrolyte imbalance, and carbohydrate and fat reserves being used up for energy needs. So to meet energy needs, pregnant women need a Plan Based Diet, where this diet must meet the nutrients needed by the body such as Folic acid, calcium, iron, protein, and nuts, avoid foods that contain high levels of mercury and know what foods to eat, what should be avoided / should not be consumed by pregnant women.Objective: This study aimed to analyze the development of a Plan Based Diet as Management of Midwifery Care for first-trimester pregnant women with Hyperemesis in the Paspan Community Health Center Working Area, Banyuwangi Regency.Methods: The type of research used in this study was quasi-experimental with a post-test-only non-equivalent control group approach where the intervention group and control group were not randomly selected, and measurements were carried out at pre and post-intervention with a total sample of 60 pregnant women respondents in the Working Area of Paspan Community Health Center. The research method used in this study was quasi-experimental with a post-test-only non-equivalent control group approach where the intervention group and control group were not randomly selected, and measurements were made pre and post-intervention. The analysis was univariate and bivariate, with statistical tests using the Paired Samples T Test / Wilcoxon Test with SPSS version 25.Results: The results of the analysis from the Post Test Control obtained a Mild Hyperemesis score of 70%, Moderate 20% and Severe 10%, while the results of the Post Test Intervention obtained a Mild Hyperemesis score of 33%, Moderate 30% and Severe 11%. The analysis value of Post Control Z value = 3.162 with a significant level of 0.002 and Post Intervention Z value = 4.443 with a significant level of 0.000. So, from the data obtained, there is an influence on the Development of a Plan Based Diet as Midwifery Care Management for pregnant women in the first trimester with hyperemesis.Conclusion: There is a significant correlation between developing a Plan Based Diet as Midwifery Care Management for pregnant women in the first trimester and hyperemesis. So it is hoped that pregnant women with hyperemesis can understand their nutritional needs and to meet nutritional needs, pregnant women need a Plan Based Diet, where this diet must meet nutrients needed by the body such as Folic acid, calcium, iron, protein, nuts, avoiding foods that contain high levels of mercury, and you must know what foods pregnant women should avoid/not consume.Suggestion: Collaborate with Community Health Centers in outreach about Plan Based Diet to meet the nutritional needs of pregnant women who experience hyperemesis so they can carry out their pregnancies healthily without complaints of nausea and vomiting. Keywords: first-trimester, hyperemesis, diet