Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Rekayasa Teknik Sipil

PERENCANAAN ULANG JEMBATAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN VARIASI JARAK KABEL PENGGANTUNG DAN JARAK GELAGAR MELINTANG (STUDI KASUS JEMBATAN GANTUNG BATOQ MALEQ KABUPATEN MAHAKAM ULU) HUDA, MIFTAKHUL; Firmansyah, Mochamad
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Batoq Maleq merupakan jembatan yang berfungsi untuk menghubungkan desa batoq dan desa melaq yang dilewati sungai Longphai. Direncanakan dengan bentang panjang 64 m dan lebar 9 m, digunakan untuk meningkatkan pelayanan prasarana jalan dan jembatan pemerintah kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui desain perencanaan yang efektif dan  efisien  dari perhitungan variasi Jarak Gelagar Melintang dan Jarak Kabel Penggantung pada struktur rangka pemikul utama jembatan busur rangka baja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini akan mendskripsikan bagaimana perencanaan ulang jembatan menggunakan metode rangka baja dengan  bentuk  busur dengan variabel pada perbedaan jarak gkabel dan jarak gelagar melintang. Data dikumpulkan dengan menggunakan literatur atau kepustakaan dan simulasi komputasi. Literatur atau kepustakaan digunakan  untuk  memperoleh peraturan, rumus dan langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung struktur. Simulasi komputasi digunakan untuk membuat model struktur (space frame) bangunan dan memperoleh gaya aksial, geser, dan momen yang terjadi. Dasar ?dasar perencanaan jembatan mengacu pada peraturan RSNI T-03-2005 dan pembebanan mengacu pada peraturan RSNI T-02-2005. Sedangkan perencanaan struktur pemikul utama menggunakan peraturan AISC-LRFD dan analisa konstruksi pemikul utama dan skunder dilakukan dengan menggunakan program CSi Brigde. Hasil dari penelitian menunjukkan efisiensi dari 3 variabel pada perencanaan jembatan busur rangka baja dalah pada variabel ke-2 dengan jarak kabel dan jarak gelagar 3 m dengan analisa perencanaan sebagai berikut: Gelagar melintang lendutan yang terjadi sebesar 0.93 dari lendutan ijin 1.13 dan Kabel penggantunng tegangan yang terjadi sebesar 183 kN dari P ijin 216 kN. Kata Kunci : Jembatan Busur, Perencanaan Ulang Struktur, Box Baja. Abstract Batoq Maleq Bridge is a bridge that connect Batoq village and Maleq village by spanning Longphai River. Planned with a span length of 64 m and width of 9 m,used to improve the service of road infrastructure and bridge in District of Mahakam Ulu , East Kalimantan. The research purpose to know the effective and efficient design planning of the calculation of variations of floor girder distance and cable hanging distance on the main bearer frame structure of the Steel frame arch bridge. The research uses descriptive method by using case study method. The research will describe how rearrangement the bridge uses steel frame method with the shape of the arch with the variable on the distance?s difference gcable and the floor girder distance. Data were collected using literature and computational simulations. Literature is used to derive rules, formulas and steps used to calculate the structure. Computational simulations are used to construct structural models (space frames) of buildings and obtain the axial, shear, and momentary forces. The basis of bridge planning refers to RSNI Regulation T-03-2005 and the loading refers to RSNI Regulation T- 02-2005. While the main draft structure design using AISC-LRFD rules and main and secondary beam construction analysis using CSi Brigde program. The result of the research shows that the efficiency of the 3 variables in the steel arch bridge frame design is on the 2nd variable with the distance of the cable and the girder distance 3 m with the planning analysis as follows: Floor girder Crossover deflections occurring of 0.93 of the permit deflection 1.13 and tension occuring in hanging cable of 183 kN cable from P permission 216 kN. The tension that occurs in the hanger cable of 183 kN from the P permit 216 kN. Key Word : Arch Bridge, Structural Re-Planning, Steel Box.
PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN METODE CABLE STAYED DENGAN VARIASI KABEL STRUKTUR PEMIKUL UTAMA (STUDI KASUS JEMBATAN GANTUNG BATOQ MALEQ KABUPATEN MAHAKAM ULU) PRAHNALAGA WIRA, TIMUR; Firmansyah, Mochamad
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain ulang jembatan menggunakan metode cable stayed dengan variasi kabel pada struktur pemikul utama untuk mendapatkan desain yang kokoh namun tetap fleksibel dan efisien serta dapat menahan beban dalam bentang panjang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana perencanaan ulang struktur atas jembatan gantung Batoq Maleq menggunakan metode cable stayed. Data dikumpulkan dengan menggunakan kepustakaan, dan simulasi komputasi. Kepustakaan digunakan untuk memperoleh peraturan, rumus dan langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung struktur. Simulasi komputasi digunakan untuk membuat model struktur (space frame) jembatan guna memperoleh gaya aksial, geser, dan momen yang terjadi. Penelitian ini menggunakan 3 variabel desain yaitu trial 1, trial 2, dan trial 3 dengan variasi 2 jenis kabel (ASTM A 416-74 grade 270 dan Euronorme 138-79) dan jumlah kabel (N = 2, 3, dan 4). Tiga variabel desain akan dipilih yang paling efisien berdasarkan kroscek penampang kabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trial 2 merupakan desain jembatan yang paling efisien, hal itu diperoleh berdasarkan kroscek aksial penampang kabel, dan variasi kabel yang dipilih adalah jenis kabel ASTM A 416-74 grade 270. Kabel ASTM A 416-74 grade 270 dipilih karena memiliki luas penampampang strand yang lebih kecil namun memiliki tegangan putus yang lebih besar dibandingkan dengan kabel Euronorme 138-79. Kata Kunci: hitung ulang struktur, jembatan, cable stayed. Abstract The purpose of this research is to redesign of bridge using cable stayed method with cable variation in main bearer structure to get a sturdy design but remain flexible, efficient and can withstand load in long span. This research is using case study method. This research discuss the process of redesign upper structure of Batoq Maleq Suspension Bridge using cable stayed method. The data collection techniques are from literature and computational simulations. Literature is used to obtain rules, formulas and steps used to calculate the structure. Computational simulation is used to create a model of a bridge (space frame) to obtain the axial force, shear, and moment that occur. This research using three design variables are: trial 1, trial 2, and trial 3 wich all of them have 2 types of cables (ASTM A 416-74 grade 270 and Euronorme 138-79) and number of cables (N = 2, 3, and 4). From those variables will be selected with the most efficient based on cable cross-section control. The result shows that trial 2 was the most efficient design for bridge, it was obtained based on the axial control of cable cross section, and the selected type is ASTM A 416-74 grade 270. ASTM A 416-74 grade 270 wire has selected because it has strand cross-sectional smaller than others but has a larger stress-off compared with Euronorme 138-79. Keywords: re-design structure, bridge, cable stayed.
PENGARUH JARAK TEPI PELAT SAMPING SAMBUNGAN SELF DRILLING SCREW (SDS) TERHADAP KUAT TARIK PADA BATANG TARIK BAJA RINGAN DWI GRAHA, BARA; Firmansyah, Mochamad
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja ringan mempunyai kekuatan yang pada prinsipnya kuat, hanya saja faktor non teknis yang selalu menjadi masalah, seperti pemasangan yang tidak terampil atau kecerobohan memberikan beban yang tidak semestinya pada rangka atap konstruksi baja ringan. Proses perakitan sangat penting dan vital perananaya  bagi struktur secara keseluruhan, diantaranya yaitu pemasangan screw atau biasa disebut baut. Kesalahan dalam memilih baut dapat berakibat fatal dalam suatu pekerjaan atap bangunan konstruksi baja ringan. Sehingga perhitungan  konstruksi ini harus dihitung secara detail agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin Jenis alat sambung yang umum digunakan pada konstruksi baja adalah sambungan dengan menggunakan alat sambung Self  Drilling Screw (SDS) atau orang konstruksi lebih sering menyebutnya Screw. Screw sangat vital peranannya, kesalahan dalam memilih dan memasang screw akan berakibat fatal, misalnya pertemuan titik simpul yang bergeser bahkan lebih buruk lagi adalah terputusnya sambungan. Penelitian ini berlatar belakang pada masalah pola screw sambungan rangka atap baja ringan. Penelitian ini mengamati tentang pengaruh jarak tepi pelat samping sambungan SDS terhadap kuat tarik  pada baja ringan. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui nilai kuat tarik maksimal dari jarak tepi pelat pada sambungan baja ringan. Serta dapat menganalisa nilai kegagalan dari sambungan dan screw. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat UTM. Bahan yang digunakan yaitu baja ringan dengan profil C.75.75 dan jenis screw yang digunakan adalah 10 16x16 CII. Penelitian ini direncanakan desain sambungan sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan sebenarnya. Jarak SDS ke tepi samping adalah 3df, 4df, 5df, 6df, 7df dan jarak antar SDS adalah 6df. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh jarak tepi pelat samping terhadap jarak screw dengan kekuatan sambungan. Jarak tepi pelat samping dengan screw berdampak langsung terhadap kekuatan sambungan. P maksimal dari masing-masing benda uji dapat di identifikasi bahwa  benda uji dengan jarak pelat samping 6df  memiliki kuat tarik aktual yang paling maksimal diantara benda uji lainnya Namun benda uji dengan jarak tepi pelat samping lainnya masih dikatakan aman karena kuat tarik teori tersebut masih lebih besar teganganya dibanding kuat tarik aktual yang terjadi. Nilai kuat geser baik screw maupun pelat tidak cukup besar dibanding nilai kuat tarik (Ntaktual). Sehingga dapat dikatakan sambungan tersebut memiliki keruntuhan di setiap masing-masing benda uji. Keruntuhan tilling dan hole-bearing terjadi pada semua benda uji dengan berbagai nilai keruntuhan. Keruntuhan sambungan pada pelat tepi samping yang paling besar terjadi pada benda uji no 2 yaitu dengan jarak tepi pelat samping 4df. Keruntuhan ini mengakibatkan lubang screw semakin membesar pada setiap benda uji. Kata kunci: baja ringan, screw, kekuatan sambungan, jarak screw Abstract Light steel has a strong force in principle, only non-technical factors that have always been a problem, such as unskilledof the installation or give an undue burden on a lightweight steel roof truss construction carelessly. The assembly process is very important and vital role for the overall structure, such as the mounting screw. Mistake in choosing the scews can be fatal in aactivity of building roof light steel construction. So the calculation of this construction is to be calculated in detail so can be utilized optimally.Connecting tool type commonly used in steel construction is a connection by using Self Drilling Screws (SDS) or called Screw by constructor. Screw has a vital role, errors in selecting and installing the screw would be fatal, as the meeting point of the node that shifted even worse is the disconnection. The research background on the issue of the connection screw pattern light steel roof truss. The research observed the effect of space on the edge of the side plate SDS connection to a tensile strength on lightsteel. The purpose of this research was able to determine the value of the maximum tensile strength  thespace of the edge plate on light steel connection and analyze the value of the failure of the connection and screw. The research was conducted in the laboratory using UTM appliance. Materials used are light steel with C.75.75 profile and the type of screw used is 10 16x16 CII. This research planned joint design in accordance with the actual field. Space SDS to the side edges are 3df, 4df, 5df, 6df, 7dfand space between SDS is 6df. The result of this research is the influence of the side plate edge space to the space screw with the strength of the connection. Space to the edge of the side plate with a screw direct impact on the strength of the connection. P maximum of each test specimen can be identified that the specimen at a space of side plate 6df has a maximumof actual tensile strength among other specimen test but the other specimen at a space of the edge of the side plate are still safe because the voltageof theoretical tensile strength is greaterthan the tensile strength of the actual that occurs. Shear strength either screw or plate is not sufficiently greater than the tensile strength values (Ntaktual). So it can be said that connection have a collapse on each individual test specimen. The collapse tilling and hole-bearing occurs in all specimens with different values collapse. The greatest collapse of the connection on the side edge of the plate place in the test specimen no. 2 with the space of the edge of the side plate 4df. The collapseresulted  of the screw holes getting bigger on each specimen. Keywords: Light steel, screw, connection strength, spaceof screw
MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BNL PATERN SURABAYA MENGGUNAKAN METODE BALOK PRATEKAN DENGAN BERDASARKAN SNI 2847:2013 SISWANTO, TONO; Firmansyah, Mochamad
Rekayasa Teknik Sipil Vol 3, No 3/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-90 Periode 3 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan beton pratekan untuk bangunan gedung bertingkat tinggi merupakan salah satu solusi yang efektif dan efisien dengan semakin sempit dan mahalnya harga lahan diperkotaan. Gedung kantor BNL Pattern, Surabaya dalam perencanaan awal akan dibangun 6 lantai dengan struktur beton konvensional. Namun dilakukan perencanaan ulang dengan modifikasi penggunaan balok pratekan pada semua lantai dengan tujuan menghilangkan kolom tengah untuk digunakan ruang multifungsi dan ruang fitness. Analisis struktur   dilakukan dengan program SAP2000 dengan berbagai kombinasi pembebanan  yang dimodelkan struktur 3D (space frame) guna mendapatkan reaksi dan gaya dalam setiap elemen struktur. Dimensi balok pratekan yang digunakan 35/50 cm (tipikal semua lantai) dengan bentang 11,7 m. Gaya prategang yang dibutuhkan 3.745.129 N dengan kehilangan gaya prategang sebesar 27,7%. Strand 30Ø12,7mm, tendon unit 5-31, angkur tipe ES 5-31 yang semuanya produk dari VSL berdasarkan ASTM A 416-06 Grade 270. Tulangan yang digunakan balok meliputi tulangan lentur tarik (As) 4D19, tekan (As?) 3D19, dan geser Ø10 - 50 pada tumpuan serta tulangan lentur tarik (As) 5D19, tekan (As?) 3D19, dan geser Ø10 - 100 pada lapangan. Sedangkan untuk tulangan pengekang pada zona pengangkuran Ø12 ? 25. Memodifikasi pelat lantai existing gedung kantor BNL Pattern, Surabaya dengan pelat lantai prategang lebih dianjurkan. Kata kunci : beton, balok, prategang Abstract The use of prestressed concrete for high-rise buildings is one effective and efficient solution with increasingly narrow and expensive urban land prices. BNL Pattern office building, Surabaya in the initial planning will be built 6 floors with conventional concrete structure. However, it was re-planned with modification of the use of prestressed beams on all floors with the aim of eliminating the middle column for multifunction room and fitness room. Structural analysis is done with SAP2000 program with various combinations of loading that are modeled by 3D structure (space frame) in order to get reaction and force in each structural element. Prestressed beam dimensions used 35/50 cm (typical of all floors) with a span of 11.7 m. Prestressing force required 3,745,129 N with loss of prestress force of 27.7%. Strand 30Ø12,7mm, 5-31 unit tendon, ES type 5-31 anchors are all products of VSL based on ASTM A 416-06 Grade 270. The reinforced beam includes bending (As) 4D19 tensile bending, press (As') 3D19 , And shear the Ø10 - 50 on the support and tensile bending (As) 5D19, press (As') 3D19, and shear Ø10 - 100 on the field. As for the reinforcement bar in the Ø12 - 25 dump zone. Modifying the existing floor plates of BNL Pattern office building, Surabaya with prestressed floor plates is recommended. Keywords: concrete, beam, prestress