Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman. Karena setiap daerah memiliki cita rasa kuliner tersendiri, maka tak heran jika Kota Samarinda yang dihuni oleh berbagai macam suku memiliki kuliner yang berbeda-beda. Berdasarkan itu maka perlunya merencanakan suatu kawasan kuliner di Kota Samarinda dengan menjadikan Sungai Mahakam sebagai brand dari kawasan itu. Bagaimanakah rumusan konsep perencanaan kawasan kuliner dengan konsep waterfront yang dapat mencitrakan fungsi suatu kawasan dengan penerapan arsitektur waterfront. Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukankan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari perencanaan kawasan kuliner dengan konsep waterfront ini adalah untuk menyediakan suatu kawasan kuliner sebagai tempat makan, berkumpul, bersantai dan bersenang-senang pada daerah tepi air. Dalam melakukan pendekatan perancangan ada beberapa tahapan penelitian studi yang harus dilakukan antara lain pendekatan tipologi objek, pendekatan tematik, pendekatan analisis tapak dan lingkungan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam perencanaan ini menggunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut studi literatur, wawancara, pengamatan langsung. Dari hasil penelitian ini terciptanya suatu perencanaan kawasan kuliner dengan konsep bangunan dan kawasan open space, sehingga desain arsitektur yang dihasilkan akan mengedepankan Sungai Mahakam sebagai brand dari kawasan kuliner dengan konsep waterfront tersebut.