Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PERENCANAAN PRA OPERASIONAL YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEKERJAAN PADA PEMBANGUNAN JALAN DI DINAS PRASARANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DOVIYANTO, RUSDI
KURVA S Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.49 KB)

Abstract

ABSTRACT             Prior to the commencement of an activity in the construction services there are some things we have to consider for project activities could be better, the quality of high quality in accordance with the specifications that have been set. Before the start of a project or pre-operational activity will be preceded by making his plans. And in making pre-operational planning will be influenced by several factors for this project activity the project could be qualified and high quality.                In this study the authors identify the factors that influence the work of a project and that the dominant factor affecting the success of the project work                Factor-factor is the scope of the Project and preparation of SRK (Structural Details of Scope of Work) (X1), Organization and Team (X2), Schedule of Events (X3), Budget or Cost Estimate (X4), Manpower (X5), Quality Program (X6 )                The population was all the staff offices Regency infrastructure in the project planning of road works in 2010, an employee employee bapedda inpektorat, the inspection team and the procurement of goods, consultants and contractors. Samples taken in this study is the entire population                After getting the data the researchers conducted tests of validity and reliability data. Test question the validity of the items contained in the questionnaire conducted by the engineering approach to construct validity the Pearson Product-Moment correlations (r) with degrees of freedom with a significant level of 5% (0.05). If the value of the coefficient of grain with a total skon have significance (p) <0.05. This shows that the data obtained from grains of questions used to measure the independent variables and the dependent variable is valid, as well as vice versa. Reliability test conducted to determine the consistency of respondents answers from time to time obtained by calculating the coefficient alpha using the method of alpha cronbachs one shot. Alpha values obtained were then compared with the value of the minimum reliability limit, ie 0.6 (Malhotra, 1993:308). If alpha is greater than 0.6, it can be said reliably, but on the contrary, if the alpha value is less than 0.6, it is not reliable.                Then analyze the data analysis technique known as confirmatory factor analysis. This is done because a priori based on the basic theory and concepts that are owned, this writer has to know how many factors that must be established, as well as any latent variables that belong to these factors.                Because it is necessary for further confirmation by examining the validity and reliability. This can be done with factor analysis, so-called confirmatory factor analysis.                Based on the analysis results is known that there are six variables that form factors are pre-operational planning can be said is valid because the loading factor of 6 indicators> 0.5 and forming the largest variable factors pre-operational planning is the Organization or Team (X2) that affect job Road Infrastructure Development in the Office Regency.    Keywords : Pre-Operational Planning  ABSTRAKSebelum dimulainya suatu kegiatan di bidang jasa konstruksi ada beberapa hal yang  harus kita perhatikan  agar kegiatan proyek bisa menjadi lebih baik, yang berkualitas mutu tinggi sesuai dengan specifikasi yang telah di tetapkan. Sebelum di mulainya suatu kegiatan proyek atau pra operasional akan diawali dengan membuat perencanaan nya. Dan di dalam membuat perencanaan pra operasional akan di pengaruhi oleh beberapa factor agar kegiatan proyek ini dapat menjadi proyek yang berkwalitas dan bermutu tinggi.Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan suatu proyek dan factor yang dominan yang mempengaruhi keberhasilan spekerjaan proyek tersebutFactor-faktornya adalah  Lingkup Proyek dan Penyusunan SRK ( Struktur Rincian Lingkup Kerja) ( X1), Organisasi dan Team ( X2), Jadwal Kegiatan (X3), Perkiraan Anggaran atau Biaya ( X4), Tenaga Kerja ( X5), Program Mutu ( X6)Populasi penelitian ini adalah seluruh staff dinas prasarana Kabupaten Kutai Kartanegara dalam proyek perencanaan pekerjaan jalan di tahun 2010, pegawai bapedda pegawai inpektorat, tim pemeriksa dan pengadaan barang , konsultan dan kontraktor pelaksana. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasiSetelah mendapatkan data peneliti mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas data. Uji validitas item-item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dilakukan dengan pendekatan construct validity yaitu teknik korelasi Pearson Product-Moment (r) dengan derajat kebebasan dengan tingkat signifikan 5% (0,05). Jika nilai koefisien butir dengan skon total memiliki signifikasi (p) < 0,05. Hal ini menunujukkan bahwa data yang diperoleh dari butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel bebas dan variabel terikat adalah valid, begitu juga dengan sebaliknya. Uji Reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien alpha dengan mengunakan metode alpha cronbach’s one shot. Nilai alpha yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas reabilitas minimum, yaitu 0,6 (Malhotra, 1993:308). Jika alpha lebih besar dari 0,6, maka dapat dikatakan reliable, tetapi sebaliknya, jika nilai alpha lebih kecil dari 0,6, maka tidak reliabel.Kemudian dilakukan analisa teknik analisis data yang dikenal dengan analisis faktor konfirmatori. Hal ini dilakukan karena secara apriori didasari landasan teori dan konsep yang dimiliki, penulis sudah mengetahui berapa banyak faktor yang harus dibentuk, serta variabel laten apa saja yang termasuk ke dalam faktor tersebut.                Karena itu perlu dilakukan konfirmasi lebih lanjut yaitu dengan memeriksa validitas dan reliabilitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis faktor, sehingga dinamakan analisis faktor konfirmatori.Berdasarkan  hasil analisa diketahui bahwa ada Enam variabel  yang membentuk Faktor-faktor perencanaan pra operasional dapat dikatakan valid karena loading factor dari 6 indikator > 0,5 dan variabel yang terbesar pembentuk Faktor-faktor perencanaan pra operasional adalah Organisasi atau Team (X2) yang mempengaruhi Pekerjaan Pembangunan Jalan di Dinas Prasarana Kabupaten Kutai Kartanegara. Kata Kunci: Pre-Operational Planning
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KULINER DI TENGGARONG DOVIYANTO, RUSDI
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.904 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v8i1.5029

Abstract

Kota Tenggarong merupakan ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara yang terkenal dengan sebutan Kota Raja. Di daerah ini juga banyak terdapat tempat wisata seperti Museum Mulawarman, Pulau Kumala, Museum Kayu dan Ladaya sehingga menimbulkan munculnya tempat-tempat kuliner disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah rancangan pengembangan wisata kuliner di Tenggarong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktriptif melalui studi literatur dan studi lapangan dengan melakukan survey langsung ke lokasi untuk mengamati dan menganalisis lingkungan sekitar tapak. Konsep pengembangan kawasan wisata kuliner, terdiri dari: zoning, massa bangunan, tapak bangunan, struktur bangunan, parkir, arah matahari, pencegahan kebakaran, penghawaan, penggunaan material, warna bangunan dan vegetasi.
Perencanaan Kawasan Kuliner Dengan Konsep Waterfront di Kota Samarinda Saptoadi, Nur Indra; Doviyanto, Rusdi; Wardhana, Wardhana
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v12i3.8447

Abstract

Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman. Karena setiap daerah memiliki cita rasa kuliner tersendiri, maka tak heran jika Kota Samarinda yang dihuni oleh berbagai macam suku memiliki kuliner yang berbeda-beda. Berdasarkan itu maka perlunya merencanakan suatu kawasan kuliner di Kota Samarinda dengan menjadikan Sungai Mahakam sebagai brand dari kawasan itu. Dalam melakukan pendekatan perancangan ada beberapa tahapan penelitian studi yang harus dilakukan antara lain pendekatan tipologi objek, pendekatan tematik, pendekatan analisis tapak dan lingkungan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam perencanaan ini menggunakan  beberapa metode yaitu sebagai berikut studi literatur, wawancara, pengamatan langsung. Dari hasil penelitian ini terciptanya suatu perencanaan kawasan kuliner dengan konsep bangunan dan kawasan open space, sehingga desain arsitektur yang dihasilkan akan mengedepankan Sungai Mahakam sebagai brand dari kawasan kuliner dengan konsep waterfront tersebut.
Efektivitas Fungsi Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Perkotaan Samarinda Milasari, Lisa Astria; Doviyanto, Rusdi; Tandiayu, Charisma Theresensia; Nabawi, Aqmal Nabil
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v12i3.8446

Abstract

Selama tahap awal pembangunan kota, sebagian besar lahan adalah ruang hijau terbuka, karena kebutuhan ruang untuk menampung penduduk dan aktivitas mereka, ruang hijau ini cenderung berubah menjadi kawasan terbangun. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kesesuaian ruang terbuka hijau terhadap jumlah penduduk di kawasan perkotaan Kota Samarinda. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun hasil pembahasan menunjukkan bahwa penilaian terhadap tingkat efektivitas  fungsi ruang terbuka hijau sebagai ruang publik didominasi oleh variabel yang tergolong efektif yaitu sebanyak 5 (lima) variabel. Sedangkan, variabel lain tergolong cukup efektif sebanyak 4 (empat) variabel. Variabel yang tergolong efektif yaitu variabel fungsi RTH, perilaku pengunjung, fasilitas penunjang, dan fungsi sosial. Kemudian, variabel yang tergolong cukup efektif yaitu variabel fungsi ekonomi, fungsi kelembagaan, pemanfaatan lahan dan fungsi lahan. Melalui tabel hasil analisa diatas, diketahui bahwa variabel yang memiliki nilai efektivitas paling tinggi adalah variabel fasilitas penunjang dengan nilai efektivitas sebesar 2,9. Sedangkan, variabel yang memiliki tingkat efektivitas paling rendah adalah variabel fungsi lahan dengan nilai efektivitas sebesar 2,1.
EFEKTIVITAS FUNGSI TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG PUBLIK DI KOTA SAMARINDA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Astria, Lisa; Doviyanto, Rusdi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The existence of city parks is not only an aesthetic function and the beauty of the city, but other functions such as socio-cultural and ecological for humans. During the COVID-19 pandemic, some people still choose to reduce activities outside the home, this has an impact on closing city parks during the pandemic to suppress the spread of COVID-19. So that in assessing the function of city parks, the main function parameters are ecological functions, socio-cultural functions, economic functions and aesthetic functions. The purpose of this research is to find out and examine the effectiveness of the function of city parks as an alternative entertainment for urban communities in the city of Samarinda. For the stages of research analysis, namely descriptive analysis and scoring analysis using a Likert scale. Overall, the effectiveness level of Mahakam Lantern Park for socio-cultural functions is 2.5, economic function is 2.4 and ecological function is 2.6 which is considered effective compared to aesthetic function of 2.3 which is quite effective. Meanwhile, in Taman Ujung Baru (Taman Bebaya) the socio-cultural function of 2.5 is considered effective, the economic function of 2.4 and the ecological function of 2.4 is quite effective, while the economic function of 1 is considered ineffective. The reason is, during the pandemic, community activities are limited in green open spaces and maintain health protocols.Abstrak: Keberadaan taman kota bukan hanya fungsi estetika dan keindahan kota, tetapi fungsi lain seperti sosial budaya dan ekologi bagi manusia. Di masa pandemi COVID-19, sebagian masyarakat masih memilih untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, hal ini berdampak pada penutupan taman kota selama masa pandemi guna menekan penyebaran COVID-19. Sehingga dalam menilai fungsi taman kota, parameter fungsi utama adalah fungsi ekologis, fungsi sosial budaya, fungsi ekonomi dan fungsi estetika. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji efektivitas fungsi taman kota sebagai alternatif hiburan masyarakat perkotaan di kota Samarinda. Untuk tahapan analisis penelitian yaitu analisis deskriptif dan analisis skoring menggunakan skala likert. Secara keseluruhan, tingkat efektivitas Taman Lampion Mahakam untuk fungsi sosial budaya sebesar 2,5, fungsi ekonomi sebesar 2,4 dan fungsi ekologis sebesar 2,6 yang dianggap efektif dibandingkan dengan fungsi estetika sebesar 2,3 yang cukup efektif. Sedangkan di Taman Ujung Baru (Taman Bebaya) untuk fungsi sosial budaya sebesar 2,5 dinilai efektif, fungsi ekonomi sebesar 2,4 dan fungsi ekologi sebesar 2,4 cukup efektif, sedangkan fungsi ekonomi sebesar 1 dianggap tidak efektif. Pasalnya, selama masa pandemi, aktivitas masyarakat dibatasi di ruang terbuka hijau dan tetap menjaga protokol kesehatan.
OPTIMALISASI FUNGSI TAMAN KOTA PADA MASA PANDEMI DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG Milasari, Lisa Astria; Doviyanto, Rusdi
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 10 No. 2 (2022): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v10i2.289

Abstract

Abstrak: Optimalisasi Fungsi Taman Kota pada Masa Pandemi Di Kecamatan Sungai Kunjang. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui fungsi taman kota sebagai kebutuhan ruang terbuka hijau bagi disabilitas. Pada pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik sebagai perumusan kriteria fungsi taman kota bagi disabilitas. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah penyandang disabilitas Kota Samarinda telah mencapai 261 orang, terdiri dari 97 orang memiliki cacat fisik, 27 orang tuna netra, 45 orang tuna rungu, 26 orang cacat mental atau jiwa,16 orang cacat fisik dan mental, dan 50 orang cacat lainnya. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan pembagian fungsi taman kota pada penelitian ini dibagi fungsi yakni fungsi fisik dan fungsi non fisik. Sedangkan pada fungsi non fisik taman kota berupa fungsi pengguna (disabilitas), fungsi sosial, fungsi ekologis, dan fungsi keindahan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan peranan taman kota masih belum dapat terpenuhi kenyamanan dan penggunaan aktivitas bagi disabilitas. Kata kunci: Fungsi, Taman Kota, Optimalisasi Abstract: Optimizing the Function of City Parks during the Pandemic in Sungai Kunjang District. This study aims to determine the function of urban parks as a need for green open space for people with disabilities. This research approach uses a rationalistic approach as a formulation of criteria for the function of urban parks for people with disabilities. The results showed that the number of people with disabilities in Samarinda City has reached 261 people, consisting of 97 people with physical disabilities, 27 people who are blind, 45 people who are deaf, 26 people with mental or mental disabilities, 16 people with physical and mental disabilities, and 50 other people with disabilities. Based on the results of the study, it shows that the division of city park functions in this study is divided into functions, namely physical functions and non-physical functions. Meanwhile, the non-physical functions of urban parks are in the form of user functions (disabilities), social functions, ecological functions, and beauty functions. The results of this study show that the role of urban parks still cannot be fulfilled by comfort and use of activities for people with disabilities. Keywords: Function, City Park, Optimization
OPTIMALISASI FUNGSI TAMAN KOTA PADA MASA PANDEMI DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG Milasari, Lisa Astria; Doviyanto, Rusdi
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 10 No. 2 (2022): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v10i2.289

Abstract

Abstrak: Optimalisasi Fungsi Taman Kota pada Masa Pandemi Di Kecamatan Sungai Kunjang. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui fungsi taman kota sebagai kebutuhan ruang terbuka hijau bagi disabilitas. Pada pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik sebagai perumusan kriteria fungsi taman kota bagi disabilitas. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah penyandang disabilitas Kota Samarinda telah mencapai 261 orang, terdiri dari 97 orang memiliki cacat fisik, 27 orang tuna netra, 45 orang tuna rungu, 26 orang cacat mental atau jiwa,16 orang cacat fisik dan mental, dan 50 orang cacat lainnya. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan pembagian fungsi taman kota pada penelitian ini dibagi fungsi yakni fungsi fisik dan fungsi non fisik. Sedangkan pada fungsi non fisik taman kota berupa fungsi pengguna (disabilitas), fungsi sosial, fungsi ekologis, dan fungsi keindahan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan peranan taman kota masih belum dapat terpenuhi kenyamanan dan penggunaan aktivitas bagi disabilitas. Kata kunci: Fungsi, Taman Kota, Optimalisasi Abstract: Optimizing the Function of City Parks during the Pandemic in Sungai Kunjang District. This study aims to determine the function of urban parks as a need for green open space for people with disabilities. This research approach uses a rationalistic approach as a formulation of criteria for the function of urban parks for people with disabilities. The results showed that the number of people with disabilities in Samarinda City has reached 261 people, consisting of 97 people with physical disabilities, 27 people who are blind, 45 people who are deaf, 26 people with mental or mental disabilities, 16 people with physical and mental disabilities, and 50 other people with disabilities. Based on the results of the study, it shows that the division of city park functions in this study is divided into functions, namely physical functions and non-physical functions. Meanwhile, the non-physical functions of urban parks are in the form of user functions (disabilities), social functions, ecological functions, and beauty functions. The results of this study show that the role of urban parks still cannot be fulfilled by comfort and use of activities for people with disabilities. Keywords: Function, City Park, Optimization
OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI DIGITALISASI ARSIP SURAT MENYURAT DI KANTOR KELURAHAN Akhmad Yani, Akhmad Yani; Doviyanto, Rusdi; Mulyadi, Mulyadi; Ansari
Komunikasi Vol 2 No 2 (2025): Volume 2 No 2 Agustus 2025
Publisher : Forum Komunikasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65055/bhaktijivana.v2i2.41

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pelayanan publik di Kantor Kelurahan Karang Mumus, Samarinda, melalui digitalisasi arsip surat menyurat yang selama ini masih dilakukan secara konvensional. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan praktis yang dilaksanakan dalam satu hari, yaitu pada 20 Juni 2025. Efektivitas program diukur secara kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada rata-rata nilai staf, dari 46 pada pre-test menjadi 92 pada post-test. Peningkatan hampir sebesar 100% ini membuktikan bahwa program pelatihan dan pendampingan yang singkat sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan staf. Meskipun program satu hari ini berhasil memberikan bekal dasar, disimpulkan bahwa keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang membutuhkan pengembangan lebih lanjut, seperti pendampingan berkala dan implementasi sistem manajemen arsip elektronik (E-Arsip) yang lebih komprehensif.