Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan model pembelajaran berbasis  masalah terstruktur dan tidak terstruktur terhadap kemampuan penalaran matematika siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kendari. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random class. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan penalaran matematik siswa berbentuk tes uraian dan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan  statistik deskriptif dan statistik inferensial  dengan uji hipotesis  menggunakan Uji F (One  Way  Anova)  dari  data  kemampuan penalaran matematik siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan penalaran matematik siswa yang diajar dengan model PBM terstruktur sebesar 71,05, siswa yang diajar dengan model PBM tidak terstruktur sebesar 58,08, dan siswa yang diajar dengan kombinasi  model PBM terstruktur dan PBM tidak terstruktur sebesar 60,16; (2) Ada perbedaan  kemampuan penalaran matematik antara siswa yang diajar dengan menggunakan model PBM terstruktur, PBM tidak terstruktur, dan kombinasi PBM terstruktur dan PBM tidak terstruktur; (3) Kemampuan penalaran matematik siswa yang diajar dengan  menggunakan  model  PBM terstruktur  lebih baik dari siswa  yang yang diajar dengan menggunakan  model PBM tidak terstruktur; (4) Kemampuan  penalaran matematik  siswa yang diajar dengan menggunakan  model PBM terstruktur  lebih baik dari siswa  yang yang diajar dengan  menggunakan  kombinasi  model PBM terstruktur dan PBM  tidak terstruktur;  dan (5) Tidak  terdapat  perbedaan  kemampuan  penalaran matematik antara siswa yang diajar dengan menggunakan model PBM tidak terstruktur dan siswa  yang  diajar  dengan  menggunakan  kombinasi  model  PBM  terstruktur  dan PBM tidak terstrukturKata kunci: penalaran matematik, pembelajaran terstruktur dan pembelajaran terstruktur tidak terstruktur.   Abstract: This study aims to examine the effectiveness of structured and unstructured problem-based learning models on mathematical reasoning abilities of junior high school students. The population in this study were all IX grade students of SMP Negeri 5 Kendari. Sampling in this study uses a random class technique. Data collection techniques were carried out by giving the students a mathematical reasoning ability test in the form of a description test and observation sheet. Data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics by testing hypotheses using the F (One Way Anova) test from the data of students' mathematical reasoning abilities. The results showed that: (1) mathematical reasoning abilities of students taught with a structured PBM model amounted to 71.05, students taught with an unstructured PBM model amounted to 58.08, and students taught with a combination of structured PBM models and PBMs were not structured as large as 60,16; (2) There are differences in mathematical reasoning abilities between students taught using a structured PBM model, unstructured PBM, and a combination of structured PBM and unstructured PBM; (3) Mathematical reasoning abilities of students taught using a structured PBM model are better than students who are taught using an unstructured PBM model; (4) Mathematical reasoning abilities of students taught using structured PBM models are better than students who are taught using a combination of structured PBM models and unstructured PBMs; and (5) There is no difference in mathematical reasoning abilities between students taught using unstructured PBM models and students taught using a combination of structured PBM models and unstructured PBM Keywords: mathematical reasoning, structured learning and structured structured learning.