Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN ORMAS SEAZAS DALAM MEMBANGUN DINAMIKA INTERNAL PARTAI NASIONAL INDONESIA TAHUN 1946 - 1962 ANGGARA, DIMAS
Avatara Vol 5, No 3 (2017): Vol 5 Nomer 3 (Oktober 2017)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Partai Nasional Indonesia merupakan salah satu partai politik yang mengawali pembangunan pondasi politik di Indonesia. Partai ini terbentuk pada tahun 1946, dengan semangat membawa kembali ideologi PNI yang berdiri pada tahun 1927 oleh Soekarno, Marhaenisme. Serikat Indonesia yang kemudian menjadi PNI disepakati pada tahun 1946 pada kongres di Kediri pada 28 Januari 1946. Pemilu tahun 1955, sebagai pemilu pertama di Indonesia menjadikan partai – partai politik yang ada di Indonesia semakin banyak meningkatkan kerja partai dalam rangka meraih pundi – pundi suara partai. Sebagai konsekuensi PNI sebagai salah satu partai peserta pemilu mendirikan ormas partai menjadi pilihan kebijakan partai. Pada 1947 hingga 1954 berdiri empat ormas PNI yang selanjutnya diakui sebagai ormas seazas, Pemuda Demokrat Indonesia, Persatuan Tani Indonesia, Kesatuan Buruh Kerakyatan Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Dalam perkembangannya ke empat ormas seazas ini banyak mengisi dinamika internal partai hingga kehancuran PNI paska tahun 1965.                 Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan hingga demokrasi terpimpin; 2) Mengetahui peran ormas seazas PNI dalam membangun dinamika internal PNI pada tahun 1947 – 1962; 3) Mengetahui dinamika internal PNI pada tahun 1947-1962. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode heuristik, kritik dan intepretasi sumber, serta historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perjalanan Peran Ormas Seazas dalam membangun Dinamika Internal Partai Nasional Indonesia pada tahun 1946-1962. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setting penelitian dilakukan di Dewan Pimpinan Pusat PNI dan Ormas seazas PNI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi internal Partai Nasional Indonesia pada sepanjang tahun 1946 – 1962. 1) Kondisi politik Indonesia sepanjang tahun 1950 – 1959 menunjukkan bahwa pondasi politik yang terbangun melalui pemilu tahun 1955 menjadikan banyak partai semakin gencar dalam melakukan perbaikan kinerja organisasi. 2) Ormas seazas yang diakui oleh PNI yakni, PDI, PETANI, GMNI, KBKI. Organisasi – organisasi ini memiliki peran penting dalam perkembangan partai, karena setelah terbentuknya Front Nasional, Kesatuan Aksi Massa Marhaen, kerja – kerja partai dan ormas menjadi satu. Selain itu ormas dijadikan sumber regenerasi kader bagi faksi – faksi yang ada di tubuh PNI serta ormas juga dijadikan sebagai alat kontrol partai secara moral jika partai dianggap melenceng dari ideologi partai . 3) Keretakan didalam tubuh PNI menguat setelah perumusan indoktrinasi Marhaenisme, kekalahan telak pada pemilu daerah pada tahun 1957 dan juga sikap partai yang tidak mendukung peraturan presiden yang melarang pegawai negeri untuk menjadi anggota partai, setelah Kongres kesepuluh, Ali sebagai ketua dan Surachman sebagai sekjend melakukan pembersihan partai dari unsur – unsur konservatif secara utuh.   Kata kunci : Dinamika, Ormas, Partai Nasional Indonesia, faksi
The Death Of Captain America Represents The Failure Of The American Dream Anggara, Dimas
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya Vol. 4, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

American Dream is a concept that plays an important role in the American history and its society. The main values of the American Dream are life, liberty, and pursuit of happiness. These are represented in Captain America, carrier of the spirit of America to the world. Captain America, the main character in a comic, also preserved the values in the American Dream, so it is proven that there is a relation between Captain America and the American Dream. The problem is that there are changes in the way people see the concept of the American Dream today. It is because many people tend to simplify the values in which the concept off ers. This paper examines the relation between the change of perspective and the way the people in the U.S in applying the American Dream with the death of Captain America as the representation of the American Dream. This paper argues that the Death of Captain America can be a representation of the failure in the concept because Captain America died defending what he believed as the true American Dream that all the people in the U.S should preserve. Thus, many people believe the values which Captain America preserved are no longer suitable in the society today.
MODEL SPASIAL DATA PANEL: INDEKS HARGA KONSUMENINDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19 Ferezagia, Debrina Vita; Anggara, Dimas
Jurnal Vokasi Indonesia Vol. 10, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inflasi harga secara umum merupakan persentase perubahan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK). Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan indeks harga konsumen pada masa pandemi covid-19 . Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data Badan Pusat Statistik yaitu: Indeks Harga Konsumen (IHK), harga beras, harga daging ayam ras, harga minyak goreng. Data yang bersumber dari Bank Indonesia yaitu jumlah uang yang beredar, tingkat suku bunga. Data yang bersumber dari Pusdatin Kementrian Kesehatan yaitu jumlah kasus terkonfirmasi positif covid 19. Peubah respons yang digunakan adalah IHK yang merupakan indikator terbaik yang mencerminkan perubahan harga eceran. Pendugaan parameter yang digunakan adalah model coomon effect, model fix effect dan model random effect. Model terbaik yang terbentuk berdasarkan penelitian ini adalah model data panel spasial lag pengaruh tetap (SLM Fixed Effect) dengan nilai R_square 70,62 persen. Peubah bebas yang berpengaruh terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah harga beras, harga daging ayam, harga minyak goreng, jumlah penaambahan kasus positif covid-19. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kebijakan stabilitas harga beras, harga daging ayam, harga minyak goreng dimasa pandemi Covid19.
DETERMINING FACTORS OF THE NUMBER OF TOURISTS IN 30 COUNTRIESUSING GEOGRAPHYCALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION Sellyra, Eirene Christina; Anggara, Dimas; Ferezagia, Debrina Vita
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the factors that influence the number of tourists in 30 countries. The research method used is quantitative.The research data is secondary data. The research unit is in the form of 30 countries of observation. The research variables were measured in three years of observation, namely 2018, 2019 and 2020. The variables used were the number of tourists (people), the currency exchange rate of tourist countries against the rupiah, GDP per capita, population density, visa-free visit, consumer price index, life expectancy, economic growth and imports. The results obtained are that the factors that influence the number of foreign tourists visiting the observation countries in 2018 to 2020 vary depending on the area of the observation country. Countries with the number of foreign tourist visits influenced by population density and imports are Malaysia and Singapore. Countries with the number of foreign tourist visits influenced by economic growth and imports are China and South Korea. Countries with the number of foreign tourist visits that are influenced by import factors are countriesBangladesh, Brunei Darussalam, Burma, Hong Kong, India, Pakistan, Thailand and Vietnam. While the rest are not influenced by any factor in the model with a 90% confidence level.The Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) model that has been formed is appropriate and has a significant difference compared to the panel regression model due to the location effect which also significantly influences the number of foreign tourist visits to the observed countries. The model has an adjusted r-square value of50.84874% which means the model is able to explain the variance of the number of foreign tourists visiting50.84874% only by variablepopulation density, economic growth, and imports. Meanwhile, the rest is influenced by other variables outside the model.