Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Constitutional Law System in Indonesia and Its Comparison with Other Legal Systems Yunus, Nur Rohim; Siagian, Amrizal; Zein, Fitriyani
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 9 No. 6 (2022)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i6.28113

Abstract

Constitutional law is characterized in a broad sense as the legal laws controlling state structures, the interaction between vertical and horizontal state instruments, and the position of citizens and their human rights. Nevertheless, there are variations in the techniques and methods of applying the state system, in addition to the standard regulations that serve as the state's fundamental standards. This study employed a qualitative research strategy with a comparative study design. According to the findings of the study, the aims of the constitutional law systems of many nations are comparable. In contrast, Indonesia's legal system is founded on Pancasila and the Constitution of 1945 and seeks fairness for all its citizens. In Indonesia, the constitutional legal system recognizes legal plurality, Islamic law, and customary law. This is not found in other countries legal systems.Keywords: Legal System; State Administration; Legal Comparison Abstract:Hukum Tata Negara dalam pengertian umum diartikan sebagai sekumpulan peraturan hukum yang mengatur organisasi dari negara, hubungan antar alat perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga negara dan hak-hak asasinya. Namum dalam aplikasinya, terdapat perbedaan cara dan metode pelaksanaan sistem bernegara, selain terikat pada aturan baku yang menjadi landasan utama sebagai norma dasar suatu negara. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan comparative studies. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada kesamaan tujuan pada sistem hukum tata negara pada beberapa negara. Namun pada negara Indonesia, sistem hukumnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta mencita-citakan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Sistem hukum tata negara di Indonesia mengakui adanya pluralisme hukum, hukum Islam, dan hukum adat. Hal inilah yang tidak terdapat pada sistem hukum negara lain.Kata Kunci: Sistem Hukum; Tata Negara; Perbandingan Hukum
Halal Certification in Government and Non-Governmental Organizations: A Comparative Analysis of Indonesia, Malaysia, and Thailand Yakub, Aminudin; Zein, Fitriyani
Jurnal Cita Hukum Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v10i1.25747

Abstract

The enactment of Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Assurance (JPH) changed the implementation of Halal Certification in Indonesia where halal certification which had been carried out by MUI for 30 years (since 1989) changed to the Halal Product Assurance Organizing Agency (BPJPH) of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. With this provision, a new era in the administration of Halal Product Guarantee by the government begins. This research uses qualitative research with juridical-normative and comparative approach. The author makes a comparison with Thailand and Malaysia. The results of the study state that the implementation of halal certification in Malaysia is carried out entirely by a state institution called JAKIM, while in Thailand it is carried out by non-governmental organizations (NGOs).Keywords: Halal Product Certification; Non-Governmental Organizations (NGOs); Ratio Sertifikasi Halal Melalui Pemerintah dan Organisasi Non-Pemerintah: Analisis Perbandingan Indonesia, Malaysia, dan Thailand Abstrak:Lahirnya Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) mengubah pelaksanaan Sertifikasi Halal di Indonesia dimana sertifikasi halal yang telah dijalankan MUI selama 30 tahun (sejak 1989) berubah ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI. Dengan ketentuan ini maka dimulai era baru penyelenggaraan Jaminan Produk Halal oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis-normative dan perbandingan. Penulis melakukan perbandingan dengan negara Thailand dan Malaysia. Hasil penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan sertifikasi halal di Malaysia dilakukan sepenuhnya oleh lembaga negara yang bernama JAKIM, sedangkan di Thailand dilakukan oleh lembaga non pemerintah (NGO).Kata Kunci: Sertifikasi Produk Halal; Organisisasi Non Pemerintah (NGO); Perbandingan Халяльная сертификация в государственных и негосударственных организациях: сравнительный анализ Индонезии, Малайзии и Таиланда Аннотация:Принятие Закона № 33 от 2014 г. о Гарантии на халяльный продукт (JPH) изменило внедрение халяльной сертификации в Индонезии, где халяльная сертификация, которая проводилась MUI (Советом Индонезийских Богослов) в течение 30 лет (с 1989 г.), была преобразована в Организационный орган по обеспечению халяльной продукции (BPJPH) Министерства по делам религии Республики Индонезии. С этим положением начинается новая эра в управлении гарантией на халяльный продукт со стороны правительства. В данном исследовании используются качественные исследования с юридически-нормативным и сравнительным подходами. Автор проводит сравнение с Таиландом и Малайзией. Результаты исследования показывают, что внедрение халяльной сертификации в Малайзии полностью осуществляется государственным учреждением под названием JAKIM, а в Таиланде - неправительственными организациями (NGO).Ключевые слова: Сертификация халяльной продукции; Неправительственные организации (NGOs); Соотношение