Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Ati, Dominggas; Lelang, Maria Afnita; Lumban Tobing, Wilda
Agroprimatech Vol. 7 No. 1 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v6i2.3519

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur pendek dan dapat ditanam di dataran tinggi atau dataran rendah. Kebutuhan konsumsi selada yang semakin besar, diperlukan penanganan pembudidayaan yang serius. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbandingan media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 – Februari 2023, di rumah kaca percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair dengan 4 aras sebagai berikut: Tanpa konsentrasi pupuk organik cair; Konsentrasi 400 ml/L air; Konsentrasi 500 ml/L air; Konsentrasi 600 ml/L air. Faktor kedua adalah media tanam (tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi) dengan aras sebagai berikut; Tanpa media arang sekam dan pupuk kandang sapi, tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (1 : 2 : 3), tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3), tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (3 : 2 : 1). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada perlakuan kombinasi media tanam dengan komposisi tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) dan tanpa POC untuk parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 21 HST dan 28 HST, parameter berat segar ekonomis dan parameter berat segar total tanaman. Tanpa menggunakan perlakuan konsentrasi POC perlakuan kombinasi media dengan komposisi tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) mampu memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman selada dapat tumbuh dengan baik. Faktor tunggal perlakuan kombinasi media tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) memberikan pengaruh nyata untuk parameter tinggi tanaman pada waktu pengamatan 21 HST, 28 HST dan 35 HST, parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 35 HST, parameter berat segar non ekonomis dan parameter berat indeks panen. Perlakuan tunggal tanpa konsentrasi POC memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 14 HST sedangkan dengan konsentrasi POC memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 35 HST dengan konsetrasi 400 ml/L dan parameter berat segar non ekonomis dengan konsentrasi 400ml/L namun tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar ekonomi, berat segar total tanam dan indeks panen.
Shallot engaruh Ukuran Umbi Benih Yang Dibelah Vertikal dan Frekuensi Atonik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa L.) Raharjo, Krisantus Tri Pambudi; Lelang, Maria Afnita
Savana Cendana Vol 9 No 2 (2024): Savana Cendana (SC) - April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian, Sains, dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/sc.v9i2.2666

Abstract

ABSTRACT The research aimed to determine the effect of vertically split of the shallot bulbs size and atonic frequency on shallot growth and yield was carried out on field at the Faculty of Agriculture, Science and Health, University of Timor, using a two-factor Completely Randomized Design (CRD). The first factor is the size of the bulbs, i.e., small size (D1), medium size (D2), and large size (D3). The second factor is the frequency of Atonic PGR (plant growth regulator) application (1.5 mL/L water), i.e.; 1 (F1), 2 (F2), and 3 (F3) times. The results of the research showed that even though there was no interaction between treatments, the use of medium sized of shallot bulbs with the frequency of Atonic PGR application 2 times was optimal to increase maximum growth and yield, including: number of leaves, leaf area, fresh weight of the plant, fresh weight of the waste, and dry weight of the waste, and dry weight of the bulbs (41.20 g). The interaction resulted in the fresh weight of the plant (59.49 g) and the fresh weight of the bulb (48.90 g) higher than other treatment. Keywords:
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Ati, Dominggas; Lelang, Maria Afnita; Lumban Tobing, Wilda
Agroprimatech Vol. 7 No. 1 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v6i2.3519

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur pendek dan dapat ditanam di dataran tinggi atau dataran rendah. Kebutuhan konsumsi selada yang semakin besar, diperlukan penanganan pembudidayaan yang serius. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbandingan media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 – Februari 2023, di rumah kaca percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair dengan 4 aras sebagai berikut: Tanpa konsentrasi pupuk organik cair; Konsentrasi 400 ml/L air; Konsentrasi 500 ml/L air; Konsentrasi 600 ml/L air. Faktor kedua adalah media tanam (tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi) dengan aras sebagai berikut; Tanpa media arang sekam dan pupuk kandang sapi, tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (1 : 2 : 3), tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3), tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (3 : 2 : 1). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada perlakuan kombinasi media tanam dengan komposisi tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) dan tanpa POC untuk parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 21 HST dan 28 HST, parameter berat segar ekonomis dan parameter berat segar total tanaman. Tanpa menggunakan perlakuan konsentrasi POC perlakuan kombinasi media dengan komposisi tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) mampu memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman selada dapat tumbuh dengan baik. Faktor tunggal perlakuan kombinasi media tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) memberikan pengaruh nyata untuk parameter tinggi tanaman pada waktu pengamatan 21 HST, 28 HST dan 35 HST, parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 35 HST, parameter berat segar non ekonomis dan parameter berat indeks panen. Perlakuan tunggal tanpa konsentrasi POC memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 14 HST sedangkan dengan konsentrasi POC memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 35 HST dengan konsetrasi 400 ml/L dan parameter berat segar non ekonomis dengan konsentrasi 400ml/L namun tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar ekonomi, berat segar total tanam dan indeks panen.
PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI DALAM BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA BERBASIS ORGANIK DI DESA SALLU Nik, Nikolas; Lelang, Maria Afnita; Rusae, Aloysius
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.21111

Abstract

Pertanian organik merupakan cara budidaya dengan mengandalkan input dan sarana produksi bahan alami (organik) tanpa menggunakan bahan kimia sintesis, rekayasa genetik serta segala input luar yang menurunkan kualitas lahan. Desa Sallu yang berada di Kecamatan Miomaffo Barat – Kabupaten TTU (Timor Tengah Utara), memiliki total luas area sekitar 25,03 km2. Sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani yang tergabung kedalam Kelompok tani. Salah satunya adalah Kelompok Wanita Tani Melati. Masyarakat petani dapat menjadi mitra Perguruan Tinggi dalam mengaplikasikan Tri Darma Perguruan Tinggi, terutama  Program Pengabdian. Tim Dosen bersinergi dengan Kelompok Wanita Tani Melati melalui Pendampingan Kelompok Tani dalam Budidaya Tanaman Hortikultura Berbasis Organik di Desa Sallu. Pendampingan  ini berupa Sosialisasi PKM, Penyuluhan dan Pendampingan, Pelatihan teknis dan Monev. Tahapan Teknis yang dilakukankan berupa Sistem Pertanian Organik mulai dari Pengolahan lahan, Penyiapan benih, Persemaian, Penyiapan pupuk organic dan pestisida organik, Penanamn bibit, Pemeliharaan, Pemberantasan hama dan penyakit, dan Panen. Tim dosen yang terlibat memiliki kompetensi di bidang Hama dan penyakit tanaman serta Pemuliaan dan bioteknologi tanaman. Program ini juga melibatkan mahasiswa untuk terjun dan belajar pada masyarakat petani. Harapanya program ini akan terbentuk kemitraan dengan masyarakat luas terutama di Desa Sallu sehingga dapat memberikan sumbangsi terhadap perbaikan pembangunan desa dan masyarakat petani. Peran Perguruan Tinggi sangat besar manfaatnya dalam mengaplikasikan riset, sains dan teknologi sebagai bentuk respon terhadap permasalahan yang ada di masyarakatOutput dari pertanian organik dapat memenuhi kebutuhan pasar sehingga petani dapat memiliki keuntungan dari segi ekonomi dan memiliki modal untuk keberlanjutan pertanian. 
Penerapan Irigasi Tetes Bagi Masyarakat di Desa Oelami Kecamatan Bikomi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Ledheng, Ludgardis; Lelang, Maria Afnita; Hutapea, Adeline Norawati
Paradharma: Jurnal Aplikasi IPTEK Vol. 2 No. 1 (2018): Paradharma: Jurnal Aplikasi IPTEK
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.85 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v2i1.565

Abstract

ABSTRAKKehidupan masyarakat, Desa Oelami, Kabupaten Timor Tengah Utara sangat bergantung dari hasil tanaman sayur-sayuran. Untuk mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman, dibutuhkan ketersediaan air yang cukup. Embung merupakan sumber air satu-satunya yang ada di Dusun Beba dengan kapasitas tampung sebesar 18.000 m3. Ketersediaan embung bagi masyarakat tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan usaha tani sebab pada musim kemarau debit embung mengalami penurunan. Akibatnya luas lahan usaha tani tidak bertambah terutama lahan tanaman cabai. Dampak bagi Kelompok Tani Cahaya Baru Mitra I adalah tidak dapat menghasilkan produksi yang maksimal. Mitra II Iptek bagi Masyarakat (IbM) adalah Kelompok Wanita Tani. Kelompok ini merupakan pengembangan dari Kelompok Cahaya Baru yang bertanggung jawab pada pemasaran hasil. Rata-rata pendidikan anggota wanita tani umumnya tamatan sekolah dasar. Dengan pengetahuan yang minim, mereka mengalami kesulitan dalam pemasaran menggunakan alat timbang sehingga cabai sering dijual dengan cara ditumpuk. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini yakni pendampingan teknis, penyuluhan dan pelatihan. Pendampingan teknis antara lain melalui pemasangan instalasi irigasi tetes dan pemasangan mulsa plastik. Penyuluhan yang diberikan adalah tentang analisa usaha tani. Pelatihan meliputi pengelolaan air dan keterampilan menggunakan alat timbang. Kebutuhan air sebelum irigasi tetes 15.000 liter. Setelah menggunakan irigasi tetes, kebutuhan air 8.800 liter. Terjadi penghematan air sebanyak 6.200 liter. Selain itu, dengan teknologi irigasi tetes pemanfaatan air lebih efektif baik tenaga maupun waktu penyiraman. Analisis usaha menunjukkan bahwa omzet finansial kelompok Mitra IbM meningkat setelah dilakukan perluasan lahan usaha dengan teknologi irigasi tetes. Penerapan teknik irigasi tetes pada lahan tanaman cabai menguntungkan kelompok mitra.Kata Kunci : Irigasi, tetes, cabai.ABSTRACTThe society life of Oelami village, North Central Timor Regency denpends on agricultural produce such as vegetables. To support crop result and growth, required by the availability of water. Embungis the only one source of water in Beba sub-village with capacities 18.000 m3, but it is still answered the demand of requirement of farming because in dry season the capcity is degradation. As a result the farming farm do not increase especially chilly crop farm. The affect for Cahaya Baru Mitra I groupcannot produce maximal production. Partner II activity of this IbM is woman farmer group. This group represents development from Cahaya Baru group that has responsibilty on marketing result of. Education of Woman Farmer groupis at elementary school. By having the minimum education,they have problems in measuring the the size of chilly. The method used in this activity is technical supervising, counselling and training. The technical supervising covers the drop irrigation installation and plastic mulsa installation while training covers management the water and skill to use weighed. The use of drop irrigation can economize water of 6.200 liters from previous total requirement namely 15.000 liters. Is alaso efective for the watering and time allocation. It is known that the results of marketing higher after the extent of Cahaya Baru Group.Keywords : Drop, Irigation, chilly