Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science)

Inventarisasi Dekapoda di Sungai Katoman Desa Ranah Baru Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Riau Rusmirani, Deilia; Efawani, Efawani; Windarti, Windarti
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 3 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Sungai Katoman merupakan sungai dangkal dengan dasar berpasir, berkerikil dan berarus lamban sehingga mendukung untuk kehidupan dekapoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dekapoda yang hidup di Sungai Katoman karena belum ada informasi tentang jenis dekapoda yang terdapat di sungai tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak satu kali dalam seminggu selama sebulan dari bulan Juli-Agustus 2023 menggunakan alat tangkap bubu. Berdasarkan hasil identifikasi terdapat 3 spesies dekapoda di sungai tersebut yaitu Parathelphusa pardus, Macrobrachium mammillodactylus dan Cherax quadrinacatus. P.pardus ditandai dengan adanya pola totol-totol seperti pola pada macan tutul yang tersebar pada karapas dan chelanya, bentuk karapasnya cembung, mempunyai 2 duri branchial serta kaki jalan yang pendek. M. mammillodactylus ditandai dengan scaphocerite yang panjangnya kurang dari panjang rostrum, gerigi pada bagian dorsal rostrum 9-11 sedangkan pada bagian ventral berjumlah 3-6 dan mammilosetae pada bagian dactylus. C.quadrinacatus memiliki 4 rostral carina pada cephalone yang berbentuk seperti bukit, aerola yang lebar dan 3 duri hepatic pada karapasnya. Terjadi persaingan antara C.quadrinacatus dengan M. mammillodactylus terlihat dari jumlah hasil tangkapan yang hampir dua kali lipat karena kedua spesies hidup, mencari makan dan berada di niche (relung ekologi) yang sama.
Biologi Reproduksi Ikan Tuakang (Helostoma temminckii Cuvier, 1829) di Oxbow Teluk Benderas, Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Sabari, Irfan; Efawani, Efawani; Efizon, Deni
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 3 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan tuakang adalah jenis ikan yang biasa ditemukan di Danau Teluk Banderas, sebuah danau oxbow yang terletak di sepanjang Sungai Kampar. H. temminckii dikenal dengan sebutan ikan tuakang dan merupakan salah satu ikan konsumsi favorit di Provinsi Riau. Saat ini, populasi ikan ini semakin berkurang, sementara informasi mengenai aspek biologisnya masih jarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biologi reproduksi ikan tersebut, penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-September 2023. Ikan ditangkap dengan menggunakan jaring ikan dengan ukuran mata jaring 1 inci sebanyak 3 kali, satu kali/bulan. Ikan-ikan yang menjadi sampel kemudian diukur, ditimbang, dan diteliti aspek reproduksinya. Hasil yang didapat selama penelitian, tingkat kematangan gonad berkisar antara 1 hingga 4 dan tingkat kematangan gonad 4 mulai muncul pada bulan Agustus. Hal ini mengindikasikan bahwa musim pemijahan ikan dimulai pada bulan tersebut dan akan terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Rata-rata IKG ikan jantan adalah 1,55%, 2,43%, 3,68% dan 4,47% pada TKG ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4. Sedangkan betina adalah 3,02%, 4,99%, 8,15% dan 11,51%. Fekunditas ikan berkisar antara 20.967-40.091 butir/ekor, sedangkan diameter telur bervariasi dari 0,75-1,05 mm.
Hubungan Panjang Berat dan Pola Pertumbuhan Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides) di Oxbow Teluk Benderas Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Putrayudha, Rizky Akbar; Putra, Ridwan Manda; Efawani, Efawani
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Thynnichthys thynnoides merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang terdapat di Oxbow Teluk Benderas, dimanfaatkan sebagai komoditas konsumsi oleh masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan panjang-berat, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi ikan motan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2023, dengan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 6 kali selama periode tersebut dengan menggunakan metode survei. Sebanyak 134 ikan motan ditangkap selama penelitian, terdiri dari 87 jantan dan 47 betina. Ikan motan dari Oxbow Teluk Benderas mempunyai TL 103-200 mm, jantan berkisar antara 103-175 mm dan betina 144-200 mm. Hal ini menunjukkan bahwa ikan betina relatif lebih besar dibandingkan ikan jantan. Analisis hubungan panjang-berat keseluruhan ikan motan menunjukkan nilai b= 2,7527 yang menunjukkan pertumbuhan alometrik negatif. Berdasarkan jenis kelamin, pola pertumbuhan ikan betina menunjukkan alometrik positif (b = 3,1248) dan ikan jantan menunjukkan alometrik negatif (b= 2,7320). Faktor kondisi ikan motan berada antara 0,4833 dan 1,5557. Hasil penelitian menunjukkan jantan dan betina cukup mirip, yaitu 0,8614 untuk jantan dan 0,8121 untuk betina.
Biologi Reproduksi Ikan Alu-Alu (Sphyraena spp.) dari Perairan Sibolga Sumatra Utara Syahfutra, Nano; Efawani, Efawani; Windarti, Windarti
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan alu-alu merupakan salah satu ikan air laut yang hidup di Perairan Sibolga Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi reproduksi ikan Alu-alu (Sphyraena spp). Pengambilan ikan sampel dilakukan selama 3 bulan dengan interval 1 bulan sekali yang telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2022. Parameter yang diukur adalah karakteristik seksual, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas dan diameter telur. Hasil penelitian menunjukkan ikan yang tertangkap terdiri dari 2 jenis yaitu ikan Sphyraena putnamae dan ikan Sphyraena obtusatta. Ikan S.putnamae sebanyak 172 ekor (154 ikan jantan dan 18 ikan betina dengan rasio 2:1), sedangkan ikan S.obtusatta terdiri 73 ekor ikan( 49 ekor jantan dan 24 ekor ikan betina, dengan rasio 2:1). Rata-rata Indeks kematangan gonad ikan S.putnamae sebesar 3,08%, sedangkan ikan S.obtusatta sebesar 3,44%. Fekunditas ikan betina S.putnamae berkisar 12.500-20.338 butir, sedangkan ikan betina S.obtusatta berkisar 18.277- 20.133 butir. Diameter telur ikan alu-alu berkisar 0,1-0,5 mm, dengan telur kecil berkisar 0,1-0,2 mm, telur sedang berkisar 0,3-0,4 mm, dan telur besar berkisar 0,5 mm. Berdasarkan pada pola sebaran diameter telur maka dapat disimpulkan bahwa ikan alu alu termasuk dalam kelompok ikan pemijah serentak (whole spawner).
Biodiversitas Ikan di Danau Gatal Kabupaten Rokan Hilir Rizqi, Edsa; Efawani, Efawani; Efizon, Deni
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Danau Gatal merupakan danau alami yang menerima air dari Sungai Rokan saat musim hujan. Danau ini dihuni oleh banyak spesies ikan. Namun, informasi mengenai jenis ikan yang ada di kawasan tersebut masih terbatas. Untuk mengetahui spesies ikan yang ada di Danau Gatal, penelitian dilakukan pada November 2021 s/d Februari 2022. Pengambilan sampel ikan dilakukan seminggu sekali/bulan hingga tidak ditemukan spesies baru. Ikan ditangkap menggunakan alat pemancing, jaring, dan bubu, sampel ikan kemudian diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap terdiri dari 3 ordo, 13 famili, 14 marga, dan 15 spesies. Keanekaragaman jenis ikan (H’) di Danau Gatal sebesar 3,47, indeks dominansi (C) sebesar 0,19 dan keseragaman (E) sebesar 0,52. Nilai kualitas air danau adalah sebagai berikut: suhu 28oC-32oC, kecerahan 39-45 cm, kedalaman 109-111 cm, pH 6, oksigen terlarut 3,9-4,3 mg/L, dan CO2 5,89-7,99 mg/L. Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman ikan di Danau Gatal tergolong rendah. Beberapa ikan belum pernah ditemukan di danau itu sebelumnya, yaitu sepimping, kipper, selais, dan kapar.
Studi Komparatif Kondisi Darah Pangasianodon hypophthalmus yang Dipelihara pada Keramba Jaring Apung di Sungai Siak dan Kolam Terpal dengan Manipulasi Fotoperiod Simanjuntak, Joyce; Windarti, Windarti; Efawani, Efawani
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Pangasianodon hypophthalmus merupakan ikan nokturnal dan ikan yang dipelihara dalam penyinaran yang dimanipulasi dapat mempengaruhi fisiologi ikan secara umum, termasuk kondisi hematologinya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi hematologi ikan yang dipelihara dengan fotoperiode terkendali dan ikan dari keramba jaring apung di Sungai Siak telah dilakukan pada bulan Agustus - Desember 2019. Metode Rancangan Acak Lengkap untuk menerapkan manipulasi fotoperiode, dengan 3 perlakuan yaitu 24 D (24 jam gelap), 18G6T (18 jam gelap dan 6 jam terang), dan 12G12T (12 jam gelap dan 24 jam terang), 3 ulangan. Ikan dipelihara di kolam terpal (70 x 50 x 60 cm) berisi air 150 L dan dilengkapi dengan pompa sirkulasi dan aerator. Terdapat 30 ikan/kolam (7,5 inci dan sekitar 4 g BB). Ikan diberi pakan pelet ikan komersial sebanyak 3 kali/hari dan pakan yang diberikan adalah 4% dari berat ikan/hari. Ikan dari keramba jaring di Sungai Siak dipelihara dengan fotoperiode alami. Parameter yang diukur adalah jumlah sel eritrosit dan leukosit, kadar hematokrit dan leukosit serta diferensiasi leukosit. Hasil menunjukkan bahwa kondisi darah ikan pada semua perlakuan dan ikan dari Sungai Siak hampir sama. Kondisi darah mereka menunjukkan bahwa mereka sehat. Jumlah eritrosit dan leukosit berkisar antara 1.646.632 - 2.753.333 dan 54.732 - 55.654 sel/mm3. Kadar hematokrit dan leukokrit masing-masing 23-36,2% dan 1,1-2,3%. Persentase masing-masing sel leukosit adalah limfosit 71,33% - 82,33%, trombosit 4,67-18,67%, monosit 4,67 - 17,33% dan neutrofil 0 - 1,00%. Secara umum, data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa manipulasi fotoperiode tidak berpengaruh negatif terhadap kondisi darah Pangasius sp.