Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KUALITAS UDARA KARBON MONOKSIDA AKIBAT LALU LINTAS KENDARAAN BERMOTOR Anjarsari, Ikhfany; Munfarida, Ida; Setyowati, Rr Diah Nugraheni
SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol 15 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.496 KB)

Abstract

The majority (was approximately about 70%) of the Carbon Monoxide (CO) exposure were derived from transportation sector (Damara, et.al, 2017). CO concentration in the air may be caused by anthropological and meteorological factors such as air temperature. This study analysed air quality, air temperature, number of fuel transportation and its correlation. The air quality parameters were CO concentration and air temperature. This study was a quantitative research. CO concentration and Air temperature were measured by CO Analyzer with air temperature sensor inside it. Fuel Transportation was counted by transportation counter. This research was conducted on Weekdays and Weekends at a different time on 07.00-08.00 am, 12.00-01.00 pm, and 4.00-5.00 pm. The results showed that the highest of CO concentrations and air temperature on 07.00-08.00 am, 12.00-01.00 pm, and 4.00-5.00 pm were 71,002 µg /Nm3 and 35 ºC, 20,613 µg /Nm3 and 37 ºC, and 36,646 µg /Nm3 and 35 ºC respectively. Meanwhile the highest number of fuel transportation were 2,442 units, 1,871 units and 2,050 units. There are two site on area of study with CO concentration was exceed national air quality standards according to PP No. 41 of 1999. The Pearson correlation analysis concluded that there are no correlation between air temperature and CO concentration (α = 0.976). Meanwhile there are a correlation between fuel transportation and CO concentration (α = 0,000).
Analisis Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja pada Pembangunan Twin Tower UINSunan Ampel Surabaya Oktorina, Sarita; Aprilia, Bella Sri; Anjarsari, Ikhfany
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2017): March
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v2i2.123

Abstract

Menurut Suma’mur (1996) kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, ditetapkan sebesar kurang dari 85 dBA. Kebisingan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan industrilisasi karena hampir semua proses produksi di industri akan menimbulkan kebisingan. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survey terhadap daerah pembangunan Twin Tower Uin Sunan Ampel Surabaya. Survey dilakukan dengan cara mengukur kebisingan dengan menggunakan sound level meter. Pengukuran di lakukan di beberapa titik pembangunan. Pada tiap titik pengukuran dilakukan empat kali pengukuran. Pada saat pengukuran terdapat hasil yang melebihi nilai ambang batas yaitu sebesar 85,6 dB. Hal ini dikarenakan pada titik tersebut terdapat aktivitas penggalian lubang. Nilai rata-rata terkecil pada area luar gedung yaitu 64,26 dB sedangkan nilai rata-rata terbesar yaitu 78,43 dB. Pada area dalam gedung nilai rata-rata terbesar yaitu 84,23 dB sedangkan nilai rata-rata terkecil yaitu 66,63 dB. Sehingga jika merujuk pada pengukuran nilai rata-rata, terjadi pencemaran suara pada pembangunan Twin Tower Uin Sunan Ampel Surabaya. Upaya pengendalian kebisingan yang direncanakan adalah dengan pemasangan vibration isolation, partial enclosure, muffler, pengendalian secara administrasi dan pengendalian bising pada pekerja (pemakaian earplug dan earmuff).