Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KELURAHAN JEMUR WONOSARI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PASCA PROGRAM GREEN AND CLEAN Amala, Nahawanda Ahsanu; Setyowati, Rr Diah Nugraheni; Oktorina, Sarita
SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol 14 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.724 KB) | DOI: 10.37303/sistem.v14i1.166

Abstract

Solid waste problem is happen in many big city, such as Surabaya City. Jemur Wonosari which is participant in Surabaya Green and Clean (SGC) program also have waste management problems. When SGC was conducted, solid waste management is good. However, after the program finished, solid waste management facilities was neglected. In this research we measured solid waste measurement in waste generation and composition from domestic and non-domestic. Also to survey the level of community participation in manage solid waste. The design is quantitative research, data getting from measurement of waste generation and composition also question data to know community participation level in waste management which influenced by internal factors (knowledge, motivation, and environment attitude).The result of research, waste from people in a day is 0,093 kg/person/day. The result of solid waste generation which produced by the community is about 2054,37 kg/day. Waste composition which dominated by food waste, it’s about 43,3%. From the X2 test explain that there is a relation between knowledge, motivation, and environment attitude to community participation and between community participation to solid waste management. The community need to improve composting activities to minimize waste and rise up community participation.
Modifikasi Pakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Upaya Percepatan Reduksi Sampah Buah dan Sayuran Rofi, Danny Yusufiana; Auvaria, Shinfi Wazna; Nengse, Sulistiya; Oktorina, Sarita; Yusrianti, Yusrianti
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2184.164 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4297

Abstract

ABSTRACT Black Soldier Fly (BSF) larvae treatment is one of the organic waste processing alternatives considered to have a faster process than the other organic waste processes. However, in solid organic waste processing, BSF larvae ability to reduce organic waste is relatively low. This research aims to know the optimum waste reduction index of fruit and vegetable waste with the feed modification of fruits and vegetables' waste, analyze the Efficiency of Conversion of Digested food of BSF larvae, and know the survival rate of BSF larvae. This research used an experimental method with four reactors containing 200 larvae on each reactor. Larvae used in this research were aged 7-18 days. A different larva is fed to each reactor with rate of 100mg/larva per day. The feed are vegetables, steamed vegetables, fruit, and fermented fruit. The frequency of feeding was once a day, and weight reduction from the treatment was measured daily. Reduction results in the vegetable waste, steamed vegetables, fruit, fermented fruit were 45.29%, 42.92%, 33.75%, and 46.25%, respectively. According to the results, the reduction of fruits and vegetables' waste using optimum BSF larvae reached 46.25% in fermented fruit feed treatment. Keywords: BSF larvae, reduction, organic waste, fruit waste, modification   ABSTRAK Larva Black Soldier Fly (BSF) merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah organik yang dinilai lebih cepat daripada pengolah sampah organik lainnya. Namun dalam pengolahan sampah organik yang padat, kemampuan larva BSF dalam mereduksi sampah organik cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reduksi optimum sampah organik buah dan sayuran dengan modifikasi komposisi umpan sampah buah dan sayuran, untuk menganalisis konversi pakan yang dapat dicerna larva BSF, dan mengetahui tingkat keberhasilan hidup larva BSF. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan empat reaktor yang berisi 200 ekor larva pada setiap reaktornya. Larva yang digunakan dalam penelitian ini berumur 7-18 hari. Setiap reaktor diberikan umpan larva yang berbeda dengan laju pengumpanan 100mg/larva per hari. Umpan tersebut, di antaranya sayuran, sayuran dikukus, buah, dan buah difermentasi. Frekuensi pemberian umpan dilakukan satu hari sekali dan pengurangan berat umpan dari perlakukan yang diberikan diukur setiap hari. Hasil reduksi pada sampah sayuran, sayuran dikukus, buah, buah difermentasi  masing-masing: 45,29%, 42,92%, 33,75%, dan 46,25%. Berdasarkan hasil tersebut, reduksi sampah organik buah dan sayuran dengan larva BSF optimum, mencapai 46,25% pada perlakuan umpan buah fermentasi. Kata kunci: larva BSF, sampah organik, sampah buah, sampah sayuran, modifikasi
PEMANFAATAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIODEGRADABLE FOAM Ruscahyani, Yuniken; Oktorina, Sarita; Hakim, Abdul
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 14 No 1 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/technoscientia.v14i1.3295

Abstract

Kemasan makanan yang digunakan sebagian besar adalah jenis kemasan sekali pakai, salah satunya adalah styrofoam. Penggunaan styrofoam yang semakin banyak dapat menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang tidak dapat terdegradasi. Pembakaran styrofoam juga berbahaya karena menghasilkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbon (PAHs), hydro cloro flouro carbon (HCFC), dan karbon monoksida (CO). Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan styrofoam adalah menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan seperti biodegradable foam (biofoam). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit jagung lokal Indonesia, jagung mutiara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik biofoam yang terbuat dari kulit jagung dan persentase konsentrasi kulit jagung yang terbaik untuk pembuatan biofoam dalam penelitian ini. Metode dari penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variasi konsentrasi kulit jagung 3%, 5%, dan 7%. Hasil biofoam yang terbaik adalah dengan konsentrasi kulit jagung 3% dengan nilai hasil uji daya serap air 13,93%, tingkat biodegradasi 6,22%, kuat tarik 2,63 N/mm2, dan kuat tekan 5,00 N/mm2.
PEMANFAATAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIODEGRADABLE FOAM Ruscahyani, Yuniken; Oktorina, Sarita; Hakim, Abdul
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 14 No 1 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/technoscientia.v14i1.3295

Abstract

Kemasan makanan yang digunakan sebagian besar adalah jenis kemasan sekali pakai, salah satunya adalah styrofoam. Penggunaan styrofoam yang semakin banyak dapat menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang tidak dapat terdegradasi. Pembakaran styrofoam juga berbahaya karena menghasilkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbon (PAHs), hydro cloro flouro carbon (HCFC), dan karbon monoksida (CO). Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan styrofoam adalah menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan seperti biodegradable foam (biofoam). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit jagung lokal Indonesia, jagung mutiara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik biofoam yang terbuat dari kulit jagung dan persentase konsentrasi kulit jagung yang terbaik untuk pembuatan biofoam dalam penelitian ini. Metode dari penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variasi konsentrasi kulit jagung 3%, 5%, dan 7%. Hasil biofoam yang terbaik adalah dengan konsentrasi kulit jagung 3% dengan nilai hasil uji daya serap air 13,93%, tingkat biodegradasi 6,22%, kuat tarik 2,63 N/mm2, dan kuat tekan 5,00 N/mm2.
Modifikasi Pakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Upaya Percepatan Reduksi Sampah Buah dan Sayuran Rofi, Danny Yusufiana; Auvaria, Shinfi Wazna; Nengse, Sulistiya; Oktorina, Sarita; Yusrianti, Yusrianti
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2184.164 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4297

Abstract

ABSTRACT Black Soldier Fly (BSF) larvae treatment is one of the organic waste processing alternatives considered to have a faster process than the other organic waste processes. However, in solid organic waste processing, BSF larvae ability to reduce organic waste is relatively low. This research aims to know the optimum waste reduction index of fruit and vegetable waste with the feed modification of fruits and vegetables' waste, analyze the Efficiency of Conversion of Digested food of BSF larvae, and know the survival rate of BSF larvae. This research used an experimental method with four reactors containing 200 larvae on each reactor. Larvae used in this research were aged 7-18 days. A different larva is fed to each reactor with rate of 100mg/larva per day. The feed are vegetables, steamed vegetables, fruit, and fermented fruit. The frequency of feeding was once a day, and weight reduction from the treatment was measured daily. Reduction results in the vegetable waste, steamed vegetables, fruit, fermented fruit were 45.29%, 42.92%, 33.75%, and 46.25%, respectively. According to the results, the reduction of fruits and vegetables' waste using optimum BSF larvae reached 46.25% in fermented fruit feed treatment. Keywords: BSF larvae, reduction, organic waste, fruit waste, modification   ABSTRAK Larva Black Soldier Fly (BSF) merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah organik yang dinilai lebih cepat daripada pengolah sampah organik lainnya. Namun dalam pengolahan sampah organik yang padat, kemampuan larva BSF dalam mereduksi sampah organik cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reduksi optimum sampah organik buah dan sayuran dengan modifikasi komposisi umpan sampah buah dan sayuran, untuk menganalisis konversi pakan yang dapat dicerna larva BSF, dan mengetahui tingkat keberhasilan hidup larva BSF. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan empat reaktor yang berisi 200 ekor larva pada setiap reaktornya. Larva yang digunakan dalam penelitian ini berumur 7-18 hari. Setiap reaktor diberikan umpan larva yang berbeda dengan laju pengumpanan 100mg/larva per hari. Umpan tersebut, di antaranya sayuran, sayuran dikukus, buah, dan buah difermentasi. Frekuensi pemberian umpan dilakukan satu hari sekali dan pengurangan berat umpan dari perlakukan yang diberikan diukur setiap hari. Hasil reduksi pada sampah sayuran, sayuran dikukus, buah, buah difermentasi  masing-masing: 45,29%, 42,92%, 33,75%, dan 46,25%. Berdasarkan hasil tersebut, reduksi sampah organik buah dan sayuran dengan larva BSF optimum, mencapai 46,25% pada perlakuan umpan buah fermentasi. Kata kunci: larva BSF, sampah organik, sampah buah, sampah sayuran, modifikasi
Hubungan Konstruksi dan Jarak Sumber Pencemar terhadap Kualitas dan Status Mutu Air Sumur Gali di Desa Banyuajuh, Kamal Nuril Fitriyah; Widya Nilandita; Sarita Oktorina
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1760

Abstract

The background of this research is that most of the rural communities, one of which is Banyuajuh Village, Kamal, Bangkalan, utilizes clean water sources from ground water.  However, people do not pay attention to how to build wells with the characteristics and distance from the pollutant source correctly. Therefore, this study aims to determine the construction and distance of the well from the pollutant source, the quality parameters of Temperature, pH, Turbidity, TDS, CaCOs, and Total Coliform based on  the quality standard of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 32 of 2017 and the water quality index at the research site using the Pollution Index (IP) method by conducting a preliminary survey then followed by sampling 2 times at 3 sampling locations referring to SNI 6989.58 2008 for sample testing. After that, an analysis was carried out using the Pollution Index (IP) method for determining the status of groundwater quality which will be presented in a qualitative descriptive form. Based on the results of the study obtained the result that there was construction and the distance between the well and the pollutant source at location A for the floor of the well, the diameter of the well covering the well, the hoist and the distance between the well and the pollutant source were not  qualify.  At location B for all constructions and the distance from the well to the pollutant source does not meet the requirements.  At location C, the height of the well lip, the diameter of the well, the cover of the well, the hoist and the distance between the well and the pollutant source, do not meet the requirements.  The groundwater quality parameters (wells) exceed the quality standards in the form of temperature at locations A1: 29°C, A2 30°C and total coliform parameters at locations A1 21,100 CFU/100m, A2 22,600 CFU/100m, B1: 24,000 CFU/100m, B2  : 24,500 CFU/100m, C1: 180, C2: 840 CFU/100m Meanwhile, the water quality index based on the IP method is moderately polluted at location A (with Plj 8.28) and location B (with Plj 8.16) and lightly polluted at  location C (with Plj 4.88).
Analisis Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja pada Pembangunan Twin Tower UINSunan Ampel Surabaya Sarita Oktorina; Bella Sri Aprilia; Ikhfany Anjarsari
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2017): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.095 KB) | DOI: 10.29080/alard.v2i2.123

Abstract

Menurut Suma’mur (1996) kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, ditetapkan sebesar kurang dari 85 dBA. Kebisingan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan industrilisasi karena hampir semua proses produksi di industri akan menimbulkan kebisingan. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survey terhadap daerah pembangunan Twin Tower Uin Sunan Ampel Surabaya. Survey dilakukan dengan cara mengukur kebisingan dengan menggunakan sound level meter. Pengukuran di lakukan di beberapa titik pembangunan. Pada tiap titik pengukuran dilakukan empat kali pengukuran. Pada saat pengukuran terdapat hasil yang melebihi nilai ambang batas yaitu sebesar 85,6 dB. Hal ini dikarenakan pada titik tersebut terdapat aktivitas penggalian lubang. Nilai rata-rata terkecil pada area luar gedung yaitu 64,26 dB sedangkan nilai rata-rata terbesar yaitu 78,43 dB. Pada area dalam gedung nilai rata-rata terbesar yaitu 84,23 dB sedangkan nilai rata-rata terkecil yaitu 66,63 dB. Sehingga jika merujuk pada pengukuran nilai rata-rata, terjadi pencemaran suara pada pembangunan Twin Tower Uin Sunan Ampel Surabaya. Upaya pengendalian kebisingan yang direncanakan adalah dengan pemasangan vibration isolation, partial enclosure, muffler, pengendalian secara administrasi dan pengendalian bising pada pekerja (pemakaian earplug dan earmuff).
KEBIJAKAN REKLAMASI DAN REVEGETASI LAHAN BEKAS TAMBANG (STUDI KASUS TAMBANG BATUBARA INDONESIA) Sarita Oktorina
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2018): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.498 KB) | DOI: 10.29080/alard.v4i1.411

Abstract

Reklamasi adalah kegiatan pengelolaan tanah yang mencakup perbaikan kondisi fisik tanah (overburden) agar tidak terjadi longsor, pembuatan waduk untuk perbaikan kualitas air asam tambang yang beracun, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan revegetasi. Kegiatan reklamasi penting dilakukan untuk memperbaiki lahan bekas tambang. Pada umumnya tanah di lahan bekas tambang mengandung kadar unsur hara yang rendah. Reklamasi dan revegetasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kondisilahan pasca penambangan. (Pujawati, 2009). Dalam melaksanakan reklamasi, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan guna memastikan bahwa setiap perusahaan wajib melaksanakan reklamasi dengan benar, baik dan sungguh-sungguh, serta menyetorkan dana jaminan reklamasi. Untuk merealisasikannya, perlu dilakukan adanya perizinan, yaitu setiap perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan harus segera merencanakan bentuk kegiatan pasca tambang (reklamasi) di atas areal tambang yang digunakan paling lambat satu bulan setelah tidak ada lagi kegiatan usaha pertambangan pada lahan yang terganggu. Selain itu, perlu juga dilakukan pengendalian lahan pasca tambang dengan memadukan pembenahan lahan, dan pemilihan jenis tanaman yang tepat, yaitu dengan kriteria berjenis local pioner cepat tumbuh, tahan terpapar matahari, cepat terdekomposisi, sistem perakaran yang baik dan bersimbiosis dengan mikroorganisme tertentu, mudah dan murah dalam perbanyakan, penanaman dan pemeliharaan. Kata Kunci: reklamasi, lahan, kebijakan, perizinan.
Fitoremediasi Menggunakan Variasi Kombinasi Tanaman Kiambang (Salvinia molesta M) dan Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes L) dalam Menurunkan Besi (Fe) dengan Sistem Batch Maryana Maryana; Sarita Oktorina; Shinfi Wazna Auvaria; Rr diah Nugraheni Setyowati
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2020): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v6i1.976

Abstract

The increased industrial development can cause pollution and environmental damage. Iron metal (Fe) is an essential metal whose existence is a certain amount needed by living organisms, but in excessive amounts will cause toxic effects. To overcome this problem, an environmentally friendly technology is needed, namely phytoremediation technology using kiambang plants (Salvinia molesta M) and Kayu apu plants (Pistia stratiotes L). The purpose of this study was to determine the efficiency of reducing the concentration of iron (Fe) in ground water using a combination of kiambang (Salvinia molesta M) and a combination of Kayu apu plants (Pistia stratiotes L). This research method is experimental and the research approach used is qualitative analysis. The process of phytoremediation with a batch system using a Kiambang plant (Salvinia molesta M) and wooden apu (Pistia stratiotes L) as much as 300 grams (uses a variation of the amount different from the same weight (25:75) (150:150) (75:25)) in each reactor. The results showed a decline on the 12th day. In the reactor treatment group of 1 is 0.30 mg/l and efficiency at 47%, reactor 2 is 0.06 mg/l and efficiency of 93%, and reactor 3 is 0.49 mg/l and efficiency of 9%. The highest efficiency value in decreasing the concentration of iron (Fe) in groundwater using variations in the combination of Kiambang plant (Salvinia molesta M) and the wooded plant (Pistia stratiotes L) in the reactor treatment group 2 is 93% on the 12th day.
The Relation Pattern Between Energy and Protein Intake Against Student's Body Mass Index: Case Study at UIN Sunan Ampel Surabaya Students Ilham Ilham; Sarita Oktorina; Moh. Rizqi Haqiqi As'at
Journal of Health Science and Prevention Vol. 1 No. 2 (2017): JHSP Vol 1 No 2 - 2017
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.214 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v1i2.98

Abstract

The content of food nutrients is the key to for the body development as well maintenance. Poor food intake along with unhealthy lifestyle is one of the factors that cause various chronic diseases. Students belong to the transition age group from late adolescence to early adulthood. Most students live in boarding houses and dormitories, so students have an irregular diet and are unhealthy. The research aimed to investigate the relationship between energy and protein intake with Body Masa Index among active students at the Faculty of Science and Technology. The result showed that there was a significant correlation between energy consumption, protein consumption and students knowledge, with student;s Body Mass Index, while 8.3% of the respondents were identified into the 1st category of obesity